Kamis, 01 November 2012

Kowloon Walled City - Pemukiman Terpadat di Dunia

Kowloon Walled City adalah sebuah pemukiman Tionghoa yang tak berpemerintahan di Kowloon, Hong Kong, yang terdiri dari 350 bangunan bertingkat yang saling terhubung, di mana 33.000 warga hidup dalam sebidang tanah yang berukuran hanya 210 meter kali 120 meter. Awalnya adalah sebuah benteng militer Cina, Walled City menjadi sebuah enclave setelah hongkong disewakan kepada Inggris pada tahun 1898. Penduduknya meningkat secara dramatis setelah pendudukan Jepang di Hong Kong selama Perang Dunia II dan mencapai puncaknya, yaitu 33.000 orang pada tahun 1987. Ketika dibongkar pada tahun 1993-94, kota ini dianggap menjadi tempat yang paling padat penduduknya di bumi.


Kira-kira 350 bangunan yang berdiri di dalam Walled City dibangun dengan pondasi yang buruk dan kegunaannya sedikit atau tidak ada. Konstruksinya begitu padat sehingga sinar matahari tidak dapat masuk ke tingkat yang lebih rendah atau dasar kota, yang diterangi oleh lampu neon. Karena apartemen yang sangat kecil, ruang-ruang dimaksimalkan dengan lantai yang lebih luas diatas, balkon, dan penambahan atap. Atap kota penuh dengan antena televisi, jemuran, tangki air, dan sampah, dan dapat diseberangi dengan menggunakan serangkaian tangga.
Sedikit sinar yang masuk
 

Sejarah Kota Walled dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Song (960-1279), ketika sebuah pos didirikan untuk militer untuk mempertahankan wilayah hongkong terhadap bajak laut dan untuk mengelola produksi garam sebelum akhirnya diserahkan kepada pemerintahan Inggris. Selama pendudukan Jepang di Hong Kong saat Perang Dunia Kedua, kota ini dihancurkan untuk menyediakan bahan bangunan bagi bandara terdekat. Setelah Jepang menyerah, penduduk kota secara dramatis meningkat seiring dengan banyaknya penghuni liar yang bergerak masuk.

Setelah usaha yang gagal untuk mengusir mereka keluar pada tahun 1948, Inggris memberlakukan kebijakan 'lepas tangan' dalam hal-hal yang mengenai Walled City. Dengan tidak adanya pemerintahan dan penegakan hukum baik dari pemerintah Cina atau Inggris di wilayah ini, Walled City menjadi surga bagi kejahatan dan narkoba.

Pada awal 1980-an tempat ini penuh dengan pelacuran, kasino, kamar kokain dan opium. Juga terkenal dengan food court yang menyediakan daging anjing dan memiliki sejumlah dokter yang tidak bermoral yang bisa bebas dari penuntutan jika terjadi sesuatu yang tidak beres dengan pasien mereka. Kota ini akhirnya menjadi fokus krisis diplomatik karena pemerintah Inggris dan Cina sama-sama menolak untuk bertanggung jawab.

Meskipun walled city menjadi sarang banyak kejahatan, namun banyak penduduknya yang mengenyam kehidupan mereka dalam kondisi yang relatif damai dengan anak-anak bermain di atap rumah dan mereka yang tinggal di tingkat atas mencari tempat bersantai di atap kota. Atap juga menjadi tempat pertemuan penting, terutama bagi warga yang tinggal di lantai atas. Orangtua menggunakannya untuk bersantai, dan anak-anak akan bermain atau mengerjakan pekerjaan rumah di sana setelah sekolah.
 Sedikit Sinar matahari diatas kuil Tin Hau yang dibangun pada tahun 1951
Seiring waktu, baik pemerintah Inggris dan pemerintah China akhirnya menilai keberadaan kota ini menjadi semakin tak dapat dipertahankan, meskipun dilaporkan tingkat kriminalitas mulai rendah. Kualitas hidup dan kondisi sanitasi jauh dibawah standar daerah Hong Kong lainnya, dan akhirnya dibuatlah rencana untuk menghancurkan kota ini. Pemerintah menghabiskan $ 2.7 miliar dolar Hong Kong untuk kompensasi dan evakuasi penduduknya yang dimulai pada tahun 1991. Mereka yang menolak diusir secara paksa. Setelah empat bulan dari perencanaan, pembongkaran Walled City dimulai pada 1993 dan selesai pada tahun 1994.


Daerah di mana Walled City pernah berdiri sekarang dibangun Kowloon Walled City Park, sebuah taman megah yang meniru taman Jiangnan, taman masa awal Dinasti Qing, yang seluas 31.000 meter persegi. Jalan taman dan paviliun dinamai jalan-jalan dan bangunan di Walled City. Ada beberapa artefak, seperti lima batu bertulis dan tiga sumur tua, termasuk model perunggu dari Walled City dipajang di taman.
model perunggu dari Walled City
Baca juga artikel menarik lainnya:
Penemuan Kayu Dan Goa Misterius Di Mars 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aprudin, S.Pd.I

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
"Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu, dan bersyukurlah karena orang yang selalu menemukan alasan untuk bersyukur adalah orang yang jauh lebih kuat dari pada orang yang selalu mencari alasan ‘tuk mengeluh". ""el éxito siempre estará con nosotros"