Senin, 03 Juni 2013

PM Turki Sebut Twitter Sebagai Media Terkutuk



Perdana Menteri (PM) Turki Recep Erdogan kecam microblogging Twitter. Ia berujar jika jejaring sosial tersebut sebagai media terkutuk.

Twitter, sebutnya, adalah media penyebar rumor dan kebohongan. Recep Erdogan bahkan memanggil media sosial ini sebagai ‘kutukan masyarakat’. Demikian tulis The Next Web.

Amarah tinggi yang muncul dari sang perdana menteri akibat aksi demonstrasi yang terjadi pada hari Jumat dan Sabtu pekan lalu. Mulanya demonstran lakukan aksi protes terkait kebijakan pemerintah atas lingkungan.

Aksi mereka kemudian ditanggapi dengan kekerasan dari pihak kepolisian. Imbasnya, aksi demonstrasi ini menyebar di 50 kota pada pekan lalu. Recep Erdogan menduga, kabar itu bisa menyebar dengan cepat akibat adanya hasutan di media sosial.
“Ada sebuah kutukan yang bernama Twitter. Itu semua adalah kebohongan. Media sosial adalah kutukan masyarakat pada saat ini,” ujarnya.
Recep Erdogan menyanyangkan warga menelan informasi mentah-mentah. PM Turki ini menyebut jika kabar yang ada adalah rumor dan tidak semua orang lakukan koreksi untuk itu.

Apa yang diucapkan sang perdana menteri sejatinya sebuah ironi. Patut diketahui jika dirinya adalah salah satu pengguna Turki populer di Facebook dan Twitter.

Di Facebook ia mengoleksi 2 juta jempol. Sedangkan di Twitter, ia miliki 2,7 pengikut. Meski dua akun tersebut tidak dikelola langsung oleh dirinya (tim), sebutan Twitter sebagai media terkutuk sewajarnya tidak perlu ia ucapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aprudin, S.Pd.I

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
"Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu, dan bersyukurlah karena orang yang selalu menemukan alasan untuk bersyukur adalah orang yang jauh lebih kuat dari pada orang yang selalu mencari alasan ‘tuk mengeluh". ""el éxito siempre estará con nosotros"