Selasa, 20 Agustus 2013

Jika Di Indonesia Anak-Anak Bermain Game Maka Di Afghanistan Anak-Anak Mainannya Adalah Senjata

Jika di Indonesia dan anak-anak di beberapa negara lainnya bermain games untuk menikmati masa kecilnya, maka lain halnya dengan anak-anak di Afghanistan. Konflik yang terjadi di Negara ini sejak 12 tahun silam, membuat anak-anak sangat akrab dengan senjata hingga mainan sehari-harinya tidak jauh dari senjata api dan meniru adegan perang seperti yang sering mereka lihat.

Mereka belajar dari para tentara "penjajah" NATO yang setiap hari mereka lihat dengan menenteng senjata dan peralatan perang lainnya. Konflik di negeri para Mullah ini sebetulnya terjadi akibat campur tangan asing yang mereka buat untuk membuat negara ini selalu dalam situasi konflik. Ada banyak kepentingan yang ingin dicapai oleh asing atas konflik yang mereka buat di Afghanistan, diantaranya adalah sumber minyak dan batu permata yang dimilik oleh negara ini.


Jika Di Indonesia Anak-Anak Bermain Game Maka Di Afghanistan Anak-Anak Mainannya Adalah  Senjata

Jika Di Indonesia Anak-Anak Bermain Game Maka Di Afghanistan Anak-Anak Mainannya Adalah  Senjata

Jika Di Indonesia Anak-Anak Bermain Game Maka Di Afghanistan Anak-Anak Mainannya Adalah  Senjata

Jika Di Indonesia Anak-Anak Bermain Game Maka Di Afghanistan Anak-Anak Mainannya Adalah  Senjata

Jika Di Indonesia Anak-Anak Bermain Game Maka Di Afghanistan Anak-Anak Mainannya Adalah  Senjata

Jika Di Indonesia Anak-Anak Bermain Game Maka Di Afghanistan Anak-Anak Mainannya Adalah  Senjata 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aprudin, S.Pd.I

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
"Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu, dan bersyukurlah karena orang yang selalu menemukan alasan untuk bersyukur adalah orang yang jauh lebih kuat dari pada orang yang selalu mencari alasan ‘tuk mengeluh". ""el éxito siempre estará con nosotros"