Sabtu, 23 Februari 2013

Ritual Pemakaman Sadis, Jasad Di Hancurkan Dan Dibiarkan Dimakan Burung Nazar

Ini adalah sebuah ritual pemakaman yang sangat sadis dan tidak berperikemanusiaan. Betapapun orang sudah tidak bernyawa lagi mestinya jasad tersebut tetap harus di hormati sebagai sesama manusia. Ritual pemakaman seperti ini dapat di jumpai di Tibet, di mana orang yang telah meninggal di taruh di suatu tempat agar di makan oleh burung bangkai atau yang sering kita kenal dengan burung Nasar.

Ritual pemakaman seperti ini di sebut sebagai "pemakaman langit" oleh masyarakat setempat. Mereka meyakini bahwa setiap orang yang meninggal akan mengalami sebuah reinkarnasi. Atas dasar tersebut mereka mempercayai proses reinkarnasi akan berjalan sebagaimana mestinya apabila jasadnya di berikan kepada burung nasar untuk di makan sebagai persembahan suci.

Masyarakat setempat melakukan ini jika seseorang meninggal pada usia di bawah 18 tahun atau pada perempuan yang sedang hamil dan orang yang meninggal karena terserang penyakit menular. Konon mereka percaya bahwa jika jasad tersebut di mangsa oleh burung Nasar maka ruhnya akan mendiami tempat-tempat yang mulia. Mereka akan membiarkan jasad di mangsa oleh burung nasar hingga tersisa tulang-tulang saja.

Pada saat salah seorang anggota keluarga meninggal selama tiga hari mereka akan berdoa dan melafadzkan mantera-mantera. Setelah itu mayat di bawa ke sebuah pegunungan sebelum di biarkan mayat tersebut di mangsa oleh burung nasar mereka menyayat daging mayat dengan pisau tajam, setelah itu mayat di biarkan di cabik dan dikuliti oleh burung nasar hingga tersiasa tulang.

Hanya dalam beberapa menit ratusan burung nasar menyantap habis daging mayat tersebut dan hanya menyisakan tulang. Setelah itu tulang-tulang yang berserakan di kumpulkan dan di hancurkan dengan kapak. Setelah tulang-tulang terpotong kecil-kecl mereka campur dengan makanan yang di sebut "tsampa" setelah itu campuran ini di berikan kembali kepada burung nasar hingga habis tak tersisa

Namun ada keganjilan dalam foto-foto ini, bahwa bisa jadi ini adalah merupakan sebuah pembunuhan, Kita bisa melihat jasad dengan tangan dan kaki yang terikat. Pertanyaannya, jika dia sudah meninggal kenapa harus diikat..?

Kita berharap ajaran seperti ini tidak masuk ke Indonesia













Terlihat dalam salah satu foto bagaimana jasad tidak berdaya tersebut di hancurkan dengan palu, mungkin untuk lebih mempermudah bagi burung nazar dalam memangsa jasad tersebut. Terlihat juga dalam foto-foto ini bagaimana mayat ini disayat hingga terlihat seperti layaknya binatang yang disembelih dan siap dipotong-potong.
Sebagai manusia kita harus menghormati sesama manusia baik ketika masih hidup atau sudah meninggal adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan tetap memuliakan dan menghormatinya, sedangkan caranya masing-masing orang mempunyai cara yang berbeda tergantung keyakinan mana yang diikutinya. Tuhan telah memilihkan keyakinan yang terbaik untuk umatnya




realifact.blogspot.com


BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Perempuan    Iran Sebelum Revolusi Islam

2 komentar:

  1. Asstagfirullahh, sungguhh sedikitpun tak punya hati nurani, walaupun sudah tak bernyawa apa salah nya tetap menghormati, smga amal ibadahnya diterima disisi tuhan

    BalasHapus

Aprudin, S.Pd.I

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
"Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu, dan bersyukurlah karena orang yang selalu menemukan alasan untuk bersyukur adalah orang yang jauh lebih kuat dari pada orang yang selalu mencari alasan ‘tuk mengeluh". ""el éxito siempre estará con nosotros"