BU&M~ Kementerian Pertahanan Indonesia memperkenalkan pesawat transportasi
militer CN295 ke Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand
dan Malaysia.
Pesawat ini mendarat di Bandara Ninoy Aquino Manila, Filipina dua
hari lalu sebagai persinggahan pertama dari rangkaian tur ke enam
negara-negara ASEAN.
Perjalanan ini dalam rangka promosi mengenai kemampuan dan efisiensi
pesawat transportasi hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (DI)
dengan Airbus Military, Perancis. CN295 masuk kategori pesawat serba
guna berukuran sedang untuk kepentingan sipil maupun militer.
Pada kunjungan ke Kementerian Pertahanan Filipina, Wakil Menteri
Pertahanan Republik Indonesia yang juga sebagai Ketua Delegasi, Letnan
Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsuddien mengatakan bahwa pesawat buatan PT
DI ini sangat pas memenuhi kebutuhan transportasi negara Asia Tenggara.
"Kami mempromosikan penggunaan sistem pertahanan yang serupa di
antara sesama negara ASEAN dan CN295 merupakan pesawat yang layak dan
tepat untuk kepentingan pertahanan tersebut," ujarnya dalam keterangan
pers yang diterima merdeka.com, Sabtu (25/5).
Selain mempromosikan CN295, Kemenhan juga menawarkan CN235 dan NC212i
kepada militer Filipina. Kedua varian itu sudah diluncurkan pada sejak
November tahun lalu dilengkapi sistem avionic dan autopilot yang baru,
serta kapasitas penumpang lebih banyak dengan biaya operasi yang lebih
efisien.
Secara total lebih dari 120 unit C295 telah dipesan seluruh dunia dan
hampir 100 unit pesawat telah dioperasikan di berbagai negara seperti
Aljazair, Brazil, Cile, Kolombia, Republik Ceko, Mesir, Finlandia,
Ghana, Yordania, Kazakhstan, Meksiko, Polandia, Portugal dan Spanyol.
Angkatan Udara Indonesia sendiri memesan 9 unit. Karena itulah, PT DI
dan Kemenhan berharap ASEAN bisa menjadi pasar selanjutnya.
Seiring membaiknya kondisi keuangan PT DI, ragam pesawat yang
dihasilkan pun kembali menggeliat. Kini perusahaan pelat merah yang
terletak di Bandung itu juga bakal mendapat dana dari Kementerian
Perindustrian untuk merancang pesawat kecil N 219 berkapasitas 19
penumpang..
Tahun lalu, PT DI mendapatkan banyak kontrak pembuatan sayap pesawat
dan helikopter. Perusahaan pelat merah itu juga menjual komponen dan
menawarkan jasa perbaikan pesawat. Alhasil, kas perusahaan menghijau
dengan pemasukan sepanjang 2012 mencapai Rp 2,9 triliun.
BACA
JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar