Selasa, 09 April 2013

Di Uganda Pakai Rok Mini Terancam Bui 10 tahun

Kembali persoalan rok mini menarik untuk dikaji. Pemerintah Uganda saat ini sedang menggodok rancangan undang-undang pornografi yang dirancang sejak tahun 2011 lalu. Salah satu aturan yang menimbulkan kontroversi, soal pelarangan penggunaan rok mini. Pasalnya, bagi yang melanggar bisa terancam bui 10 tahun.
Tak hanya sekadar hukuman kurungan, bagi mereka yang melanggar juga dikenakan denda sebesar 2.500 pound atau setara dengan Rp 38 juta. Jumlah yang tidak sedikit bagi mereka yang nekat kenakan busana pemicu syahwat ini.

Idi Amin, tulis Daily Mail, sebuah era kediktatoran masa lalu yang pernah mengeluarkan dekrit serupa, disamakan oleh warga Uganda di pemerintahannya sekarang. Jika sampai disahkan maka tak ada ubahnya Uganda di masa kini dengan masa lampau.

Sementara itu Simon Lakodo, Menteri Etika dan Integritas Uganda justru optimis jika RUU ini bisa segera goal. Setiap pakaian yang mengekspos bagian intim wanita terutama di area erotis bakal dilarang.

Simon Lakodo sendiri adalah seorang pendeta Katolik. Dan bahkan ia akan memblokir saluran televisi yang menyiarkan konten penggenjot syahwat. Sang menteri merujuk pada sosok artis Beyonce dan Madonna.
“Bagi mereka yang terlanjur menggenakan jangan provokatif,” ujarnya.
Perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual sebut Simon Lakodo akibat dari apa yang mereka kenakan. Pendeta ini memang tak lepas dari kontroversi. Tahun ia menyerbu sekelompok pro gay yang dituding merusak budaya nasional.


BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
10 Model Victoria Secret Paling Seksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aprudin, S.Pd.I

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
"Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu, dan bersyukurlah karena orang yang selalu menemukan alasan untuk bersyukur adalah orang yang jauh lebih kuat dari pada orang yang selalu mencari alasan ‘tuk mengeluh". ""el éxito siempre estará con nosotros"