Seng juga mendorong sistem kekebalan kita. Ketika kita mengalami flu, para peneliti yakin obat batuk yang mengandung seng bisa membantu menghentikan replikasi virus hingga separuhnya. Dalam berbagai studi lain juga terlihat bahwa seng telah digunakan untuk mengatasi cidera, mencegah diare, dan melambatkan degenerasi makula (kondisi yang menyebabkan masalah penglihatan).
Mineral ini begitu penting, bahkan kita membutuhkan asupan harian dalam jumlah tertentu. Namun karena tubuh kita tidak dapat memproduksi mineral ini secara alami, kita perlu mengonsumsi banyak makanan yang mengandung seng, seperti tiram, kepiting, tenderloin, udang (dikukus atau direbus), jamur, atau bayam.
Untuk mendapatkan lebih banyak asupan seng, berikut yang dapat Anda lakukan:
1. Batasi asupan alkohol dan kopi. Kedua jenis minuman ini akan meningkatkan keinginan kita untuk buang air kecil. Semakin sering kita buang air kecil, semakin banyak seng yang kita keluarkan.
2. Jangan memasak terlalu matang. Makanan yang dikukus, dipanggang, atau direbus terlalu lama, akan mengurangi kandungan seng hingga separuhnya. Kacang-kacangan termasuk yang paling mudah terpengaruh.
3. Makan makanan yang belum diproses. Kandungan seng dalam gandum akan hilang hingga 75 persen ketika diproses. Sedapat mungkin hindari pula roti putih.
4. Tambahkan susu formula dengan seng untuk bayi. Jika Anda masih mampu menyusui si kecil hingga usianya enam bulan, Anda bisa mencoba menambahkan susu formula dengan kandungan seng bersama ASI Anda.
5. Makan daging tanpa lemak. Jika Anda bukan vegetarian, cara terbaik untuk mendapatkan asupan harian dari seng adalah dengan mengonsumsi daging. Ikan bisa menjadi sumber seng yang baik.
6. Kacang-kacangan. Jika Anda kurang suka makan daging, tambahkan kacang-kacangan ke dalam salad atau menu lainnya untuk mendongkrak jumlah seng. Sekali lagi, jangan memasaknya terlalu lama agar kandungan sengnya tidak larut.
Sumber!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar