Kulit terasa gatal-gatal, nafsu makan berkurang, rambut rontok, dan
lemas bisa jadi tanda tubuh Anda kekurangan mineral zinc (seng). Seng
adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan tubuh, tapi sayangnya zat
ini kurang dikenal baik oleh banyak orang.
United States Department of Agriculture (USDA) bahkan menemukan, lebih dari 70 persen orang Amerika Serikat tidak mendapatkan asupan zinc sesuai dengan rekomendasi. Padahal, seng menjadi senjata penting untuk tubuh dalam menghadapi pertempuran melawan kuman penyakit.
Seperti dikutip Newsmax, memenuhi kebutuhan mineral seng dapat melawan berbagai kondisi yang merusak tubuh termasuk di antaranya :
1. Pilek: Sebuah tinjauan dari 13 percobaan yang dipublikasikan dalam Cochrane Collaboration menemukan bahwa mengonsumsi tablet hisap atau sirup yang mengandung seng dalam waktu 24 jam sejak timbulnya gejala pilek dapat menghambat perkembangan penyakit. Temuan tersebut juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen seng cenderung memiliki gejala lebih ringan. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa setelah seseorang mengonsumsi suplemen seng selama seminggu, kesempatan untuk sembuh lebih besar ketimbang mereka yang mengambil plasebo.
2. Pneumonia: Kadar mineral seng yang normal, khususnya pada orang tua dapat mengurangi berkembangnya risiko menderita pneumonia sebesar 50 persen. Sebuah penelitian terhadap 600 warga jompo yang didanai oleh National Institute of Aging and Agricultural Research Service menemukan bahwa banyak di antara orang jompo memiliki tingkat seng yang rendah dalam darah. Tetapi mereka yang kadar seng dalam tubuhnya normal memiliki penurunan risiko hingga 50 persen terkena pneumonia dengan konsentrasi rendah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit, dan sebagian besar diderita orang lanjut usia.
3. Kanker: Para ilmuwan dari University of Maryland menemukan bahwa seng berfungsi untuk menekan perkembangan sel tumor pankreas dan kanker prostat yang mematikan. Peneliti menemukan adanya penurunan kadar seng dalam sel pada tahap awal perkembangan kanker dan pada tahap stadium lanjut. Hal ini membuat para ahli beranggapan seng sebagai pelindung dalam melawan kanker.
4. Jerawat: Jumlah asupan seng yang cukup merupakan syarat utama bagi kesehatan kulit. Kekurangan mineral ini dapat bermanifestasi pada timbulnya jerawat. Kenapa? Karena seng mampu mengontrol produksi minyak di kulit, dan juga dapat mengontrol beberapa hormon yang bertanggung jawab terkait munculnya jerawat. Untuk mengurangi efek dari jerawat, ilimuwan dari University of Maryland Medical Center menyarankan untuk mengambil 30 mg tablet seng sebanyak dua kali sehari selama sebulan, dan kemudian menurunkan dosis sampai 30 mg sehari.
5. Osteoporosis: Kekurangan zinc adalah faktor risiko untuk osteoporosis. Beberapa studi telah menemukan bahwa baik pria tua dan wanita dengan osteoporosis memiliki tingkat seng lebih rendah dalam darah mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa seng dapat merangsang pembentukan tulang dan memperlambat hilangnya tulang.
6. Degenerasi makula: Degenerasi makula adalah keadaan dimana makula mengalami kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral.
Di antara jaringan dalam tubuh manusia, mata mengandung konsentrasi tertinggi seng, sehingga memainkan peran penting dalam kesehatan mata. Studi terbaru menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan seng dengan risiko perkembangan degenerasi makula terkait (AMD).
7. Fertilitas (kesuburan): Tingkat seng yang memadai diperlukan untuk reproduksi baik pada pria maupun wanita. Penelitian telah menunjukkan bahwa insufisiensi seng pada pria menyebabkan jumlah sperma berkurang dan kelainan pada mobilitas sperma. Jumlah seng yang cukup pada wanita juga dapat mempromosikan pembelahan sel yang penting dalam tahap awal perkembangan janin.
United States Department of Agriculture (USDA) bahkan menemukan, lebih dari 70 persen orang Amerika Serikat tidak mendapatkan asupan zinc sesuai dengan rekomendasi. Padahal, seng menjadi senjata penting untuk tubuh dalam menghadapi pertempuran melawan kuman penyakit.
Seperti dikutip Newsmax, memenuhi kebutuhan mineral seng dapat melawan berbagai kondisi yang merusak tubuh termasuk di antaranya :
1. Pilek: Sebuah tinjauan dari 13 percobaan yang dipublikasikan dalam Cochrane Collaboration menemukan bahwa mengonsumsi tablet hisap atau sirup yang mengandung seng dalam waktu 24 jam sejak timbulnya gejala pilek dapat menghambat perkembangan penyakit. Temuan tersebut juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen seng cenderung memiliki gejala lebih ringan. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa setelah seseorang mengonsumsi suplemen seng selama seminggu, kesempatan untuk sembuh lebih besar ketimbang mereka yang mengambil plasebo.
2. Pneumonia: Kadar mineral seng yang normal, khususnya pada orang tua dapat mengurangi berkembangnya risiko menderita pneumonia sebesar 50 persen. Sebuah penelitian terhadap 600 warga jompo yang didanai oleh National Institute of Aging and Agricultural Research Service menemukan bahwa banyak di antara orang jompo memiliki tingkat seng yang rendah dalam darah. Tetapi mereka yang kadar seng dalam tubuhnya normal memiliki penurunan risiko hingga 50 persen terkena pneumonia dengan konsentrasi rendah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit, dan sebagian besar diderita orang lanjut usia.
3. Kanker: Para ilmuwan dari University of Maryland menemukan bahwa seng berfungsi untuk menekan perkembangan sel tumor pankreas dan kanker prostat yang mematikan. Peneliti menemukan adanya penurunan kadar seng dalam sel pada tahap awal perkembangan kanker dan pada tahap stadium lanjut. Hal ini membuat para ahli beranggapan seng sebagai pelindung dalam melawan kanker.
4. Jerawat: Jumlah asupan seng yang cukup merupakan syarat utama bagi kesehatan kulit. Kekurangan mineral ini dapat bermanifestasi pada timbulnya jerawat. Kenapa? Karena seng mampu mengontrol produksi minyak di kulit, dan juga dapat mengontrol beberapa hormon yang bertanggung jawab terkait munculnya jerawat. Untuk mengurangi efek dari jerawat, ilimuwan dari University of Maryland Medical Center menyarankan untuk mengambil 30 mg tablet seng sebanyak dua kali sehari selama sebulan, dan kemudian menurunkan dosis sampai 30 mg sehari.
5. Osteoporosis: Kekurangan zinc adalah faktor risiko untuk osteoporosis. Beberapa studi telah menemukan bahwa baik pria tua dan wanita dengan osteoporosis memiliki tingkat seng lebih rendah dalam darah mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa seng dapat merangsang pembentukan tulang dan memperlambat hilangnya tulang.
6. Degenerasi makula: Degenerasi makula adalah keadaan dimana makula mengalami kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral.
Di antara jaringan dalam tubuh manusia, mata mengandung konsentrasi tertinggi seng, sehingga memainkan peran penting dalam kesehatan mata. Studi terbaru menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan seng dengan risiko perkembangan degenerasi makula terkait (AMD).
7. Fertilitas (kesuburan): Tingkat seng yang memadai diperlukan untuk reproduksi baik pada pria maupun wanita. Penelitian telah menunjukkan bahwa insufisiensi seng pada pria menyebabkan jumlah sperma berkurang dan kelainan pada mobilitas sperma. Jumlah seng yang cukup pada wanita juga dapat mempromosikan pembelahan sel yang penting dalam tahap awal perkembangan janin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar