1. Kapel Oak
Le
Chêne Chapelle (The Oak Chapel, Kapel Oak) yang terletak di
Allouville-Bellefosse adalah sebuah pahatan pohon oak membentuk bangunan
yang memiliki dua buah kapel di dalamnya. Pohon oak itu sendiri
diperkirakan berusia sekitar 800 tahun. Pemahatan pohon oak ini
dilakukan pada sekitar tahun 1600-an. Ketika itu, sebuah sambaran petir
membakar inti pohon tersebut tetapi pohon itu masih bertahan dan tetap
berdiri kokoh sehingga pendeta setempat berinisiatif membangun kapel di
dalamnya. Sekarang pohon ini mulai menunjukkan pengaruh masa usianya
sehingga memerlukan penopang. Walaupun begitu, kapel oak ini masih
digunakan hingga sekarang dan perayaan besar diselenggarakan dua kali
dalam setahun di tempat ini. Untuk mencapai bagian atas kapel ini,
terdapat sebuah tangga yang memutar mengelilingi batang pohon tersebut.
2. Jembatan Akar Pohon
Gambar
di atas adalah sebuah tanaman menjalar yang membentuk sebuah jembatan
yang ditemukan di India bagian utara. Pohon karet Cherrapunji telah
digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat Khasis untuk membangun
jembatan. Untuk membangun jembatan ini, mereka akan melubangi batang
pohon lalu merebahkannya di atas sungai yang ingin dilalui dan kemudian
mengarahkan akar pohon tersebut agar tumbuh kedalam batang pohon tadi.
Akar akan tumbuh terus menerus hingga mereka menemukan tempat yang kuat
untuk melekat dan menopang jembatan yang dibuat. Setelah akar membentuk
jembatan, akar dibantu ditopang dengan menggunakan tanah dan batu atau
kayu lainnya sehingga jembatan semakin kuat.
3. Eucalyptus Pelangi
Eucalyptus
Pelangi memiliki kulit pohon yang berwarna cerah. Pohon yang berasal
dari Filipina ini, akan sering mengalami pengelupasan lapisan kulit
paling luarnya dan menunjukkan lapisan kulit di bawahnya yang berwarna
hijau. Seiring perjalanan waktu lapisan kulit tersebut akan mengalami
beberapa perubahan warna dari hijau, biru, sampai ungu, hingga oranye,
dan akhirnya menjadi coklat sebelum akhirnya terlepas. Karena proses
pelepasan kulit ini bergiliran sebagian secara teratur, pohon akan
menampilkan koleksi dari semua warnanya secara sekaligus dan memberikan
efek kaleidoskopik. Pohon ini dapat tumbuh di banyak tempat yang tidak
akan mengalami musim salju, tetapi di Filipina pohon ini sebagian besar
dibudidayakan untuk digunakan dalam pembuatan kertas dan bukan sebagai
tanaman hias.
4. Pohon Boojum
Pohon
Boojum yang terletak di Baha, California, merupakan tumbuhan yang
menyerupai menyerupai kaktus. Batang pohonnya yang tipis dapat tumbuh
dalam bentuk berliku-liku karena kayu bagian dalamnya sangat lembut.
Pohon ini dapat tumbuh sampai dengan tinggi 20 meter. Karena habitatnya
yang di padang pasir, daun tanaman ini kecil agar mencegah pohon
kehilangan banyak air. Ketika pohon ini berbungan mereka akan
menghasilkan bunga berbentuk awan yang mekar di bagian paling atas
batang pohon ini. Nama pohon Boojum sendiri berasal dari puisi 'The
Hunting of the Snark' yang ditulis oleh Lewis Carroll, untuk
menggambarkan sebuah pohon yang tampak tidak biasa.
5. Kauri
Pohon
Kauri yang terletak di bagian utara Selandia Baru salah satu pohon
terbesar (berdasarkan volume kayunya) di dunia. Pohon-pohon bisa
mencapai tinggi 50 meter dan lingkar keliling 15 meter. Karena kekuatan
kayunya dan jumlah kayu yang dapat diambil dari sebantang pohon tunggal,
Kauri ditebang secara besar-besaran di abad 19. Kepadatan kayunya
bahkan memungkinkan kayu ini untuk bertahan dengan baik setelah
dikuburkan, dan masih bisa digunakan setelah terkubur selama lebih dari
50.000 tahun.
6. Pennantia baylisiana
Pohon
ini merupakan pohon yang sangat langka dan sangat jarang di jumpai di
alam liar. Hanya sebuah sampel dari pohon ini yang dapat ditemukan di
Kepulauan Three Kings yang terletak di lepas pantai sebelah utara
Selandia Baru. Karena sampel pohon satu-satunya ini berjenis kelamin
betina tidak ada harapan untuk melestarikan pohon ini karena penyerbukan
bunga pada diri sendiri hampir selalu steril. Untungnya, teknologi
terbaru memungkinkan untuk mengambil jaringan tunasnya dan
membudidayakan pohon ini sehingga sekarang pohon ini dapat ditemukan di
beberapa tempat. Namun untuk kelangsungan hidup sejati dari spesies ini,
tentu diperlukan pohon Pennantia baylisiana jantan.
7. Jabuticaba
Jabuticaba, Myrciaria cauliflora, adalah pohon buah yang dapat dijumpai di Brazil. Buah dari pohon ini tumbuh di seluruh batang pohonnya, dan bukan hanya di cabang-cabangnya saja, sehingga terlihat pohon ini seperti mengeluarkan tetesan minyak. Buah hitam kecilnya hampir mirip dibandingkan dengan anggur baik jika dimakan utuh atau dihancurkan untuk dibuat jus atau wine. Pohon ini akan mekar dan berbuah beberapa kali dalam setahun jika kondisi cuaca sedang baik.
Jabuticaba, Myrciaria cauliflora, adalah pohon buah yang dapat dijumpai di Brazil. Buah dari pohon ini tumbuh di seluruh batang pohonnya, dan bukan hanya di cabang-cabangnya saja, sehingga terlihat pohon ini seperti mengeluarkan tetesan minyak. Buah hitam kecilnya hampir mirip dibandingkan dengan anggur baik jika dimakan utuh atau dihancurkan untuk dibuat jus atau wine. Pohon ini akan mekar dan berbuah beberapa kali dalam setahun jika kondisi cuaca sedang baik.
Kepulauan
Socotra di Samudera Hindia, yang terletak di lepas pantai Somalia,
adalah habitat bagi pohon Darah Naga. Batangnya terlihat "telanjang" dan
hanya bercabang di bagian atas, berakhir di daun yang runcing dan
tajam. Pohon ini akan mengeluarkan getah berwarna merah ketika disadap.
Getah merah ini, yang disebut Darah Naga, akan dikeringkan dan kemudian
digunakan sebagai obat atau pewarna. Sementara penduduk Socotra masih
menggunakannya sebagai obat mujarab, getah ini banyak digunakan di
Negara Barat sebagai pernis merah untuk pewarna biola.
Pohon
ini terletak di luar kota Derby, di Australia Barat. Pohon Penjara Boab
ini dinamakan demikian karena batangnya yang memiliki keliling 14
meter, telah dipotong untuk membentuk sebuah ruangan kecil yang
digunakan sebagai penjara. Polisi yang membawa tawanan mereka ke kota
akan menggunakan pohon ini sebagai sel tahanan sementara salama bermalam
sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Pohon ini diperkirakan berusia
sekitar 1500 tahun.
Arborsculpture
adalah seni penggunaan pohon hidup untuk menciptakan suatu bentuk atau
struktur yang diinginkan, sesuatu seperti bonsai dalam skala besar. Axel
Erlandson adalah arborsculptors yang dianggap yang terbesar, dan
karyanya yaitu "Circus trees" sangat populer. Teknik ini didapatkan
dengan mengarahkan pertumbuhan pohon, dan memungkinkan untuk membuat
potongan-potongan furnitur yang unik dengan memangkas kayu sampai
mendapat bentuk yang diinginkan.
Sumber
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar