Wanita hamil yang kegemukan dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi
janin dalam kandungannya. Risiko tersebut mungkin sama beratnya dengan
efek dari merokok atau minum minuman beralkohol ketika hamil.
Ibu hamil yang menderita kegemukan akan menghadapi bahaya keguguran, bayi lahir mati dan bayi prematur, dan cenderung melahirkan anak yang menderita diabetes dan penyakit jantung. Bahkan sebuah penelitian menemukan wanita obesitas memiliki kemungkinan memiliki anak autis hampir 70 persen.
Alasan mengenai hal ini belum jelas, tetapi penelitian di Kanada tersebut menyimpulkan bahwa obesitas merongrong perkembangan pembuluh darah di plasenta, yang pada gilirannya membatasi oksigen pada janin.
"Bayi-bayi di dalam rahim telah diprogram untuk merespon hal-hal yang terjadi pada ibunya sehingga dapat tumbuh menjadi penderita obesitas, hipertensi, diabetes dan masalah pada jantung kelak di kemudian hari," kata Dr. Andree Gruslin, seorang dokter spesialis janin dari University of Ottawa seperti dilansir dari canada, Kamis (10/5/2012).
Tim di belakang penelitian tersebut memperingatkan bahwa studi ini menggunakan subyek hewan, yang belum menjamin akan terjadi juga pada manusia.
Tetapi penelitian lain terhadap manusia juga menunjukkan bahwa dari 300.000 kelahiran di Kanada setiap tahunnya, sekitar 23 persen wanita hamil yang obesitas mengalami sejumlah komplikasi pada proses kelahiran.
"Angka tersebut sudah termasuk risiko keguguran, kelahiran mati serta bayi lahir prematur, terlalu kecil atau terlalu besar. Anak-anak juga lebih cenderung berisiko menderita penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Hal tersebut mungkin disebabkan kurangnya suplai oksigen ke janin selama dalam kandungan," kata Sandeep Raha, seorang ahli biokimia di McMaster University di Hamilton, Ontario yang merupakan salah seorang dari tim penelitian tersebut.
Ibu hamil yang menderita kegemukan akan menghadapi bahaya keguguran, bayi lahir mati dan bayi prematur, dan cenderung melahirkan anak yang menderita diabetes dan penyakit jantung. Bahkan sebuah penelitian menemukan wanita obesitas memiliki kemungkinan memiliki anak autis hampir 70 persen.
Alasan mengenai hal ini belum jelas, tetapi penelitian di Kanada tersebut menyimpulkan bahwa obesitas merongrong perkembangan pembuluh darah di plasenta, yang pada gilirannya membatasi oksigen pada janin.
"Bayi-bayi di dalam rahim telah diprogram untuk merespon hal-hal yang terjadi pada ibunya sehingga dapat tumbuh menjadi penderita obesitas, hipertensi, diabetes dan masalah pada jantung kelak di kemudian hari," kata Dr. Andree Gruslin, seorang dokter spesialis janin dari University of Ottawa seperti dilansir dari canada, Kamis (10/5/2012).
Tim di belakang penelitian tersebut memperingatkan bahwa studi ini menggunakan subyek hewan, yang belum menjamin akan terjadi juga pada manusia.
Tetapi penelitian lain terhadap manusia juga menunjukkan bahwa dari 300.000 kelahiran di Kanada setiap tahunnya, sekitar 23 persen wanita hamil yang obesitas mengalami sejumlah komplikasi pada proses kelahiran.
"Angka tersebut sudah termasuk risiko keguguran, kelahiran mati serta bayi lahir prematur, terlalu kecil atau terlalu besar. Anak-anak juga lebih cenderung berisiko menderita penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Hal tersebut mungkin disebabkan kurangnya suplai oksigen ke janin selama dalam kandungan," kata Sandeep Raha, seorang ahli biokimia di McMaster University di Hamilton, Ontario yang merupakan salah seorang dari tim penelitian tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar