Hanya karena dilabeli makanan sehat, banyak
orang yang keliru menafsirkan dengan menganggap makanan tersebut bisa
dimakan sebanyak dan sesering mungkin tanpa harus takut menjadi gemuk.
Buah dan sayur memang tinggi serat, madu merupakan pemanis alami yang
lebih sehat dari gula pasir dan sereal gandum utuh adalah pilihan
sarapan yang baik. Namun banyak makanan berlabel 'sehat' yang tinggi
lemak, gula dan garam, apalagi jika sudah melalui proses pengolahan. Ini
beberapa jenis makanan sehat yang sebenarnya kurang baik bagi Anda yang
sedang dalam proses penurunan berat badan, seperti dilansir iDiva.
1. Madu
Anda berpikir madu jauh lebih sehat dan alami daripada gula pasir? Belum tentu benar, karena keduanya memiliki kandungan glukosa yang sama-sama tinggi. Ditambah lagi karena madu lebih padat, satu sendok makan sudah mengandung lebih banyak kalori dibandingkan gula pasir. Jadi meskipun sehat dan alami, tetap batasi konsumsinya. Cukup tambahkan satu sendok teh madu pada minuman atau makanan Anda. Jika berlebihan, jangan kaget jika tubuh Anda menggemuk.
2. Salad Dressing Rendah Kalori
Jangan langsung percaya dengan salad dressing dalam kemasan yang dilabeli rendah kalori. Para peneliti di Iowa State University, Amerika Serikat, menemukan bahwa salad dressing rendah kalori justru menghilangkan beberapa kebaikan dari salad. Buatlah salad dressing Anda sendiri menggunakan campuran minyak zaitun atau sedikit butter. Keduanya berfungsi meningkatkan asupan vitamin karena lemak sehat membantu tubuh Anda menyerap nutrisi dari sayuran lebih efisien.
3. Sereal Sarapan Pagi
Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan sereal saat sarapan cenderung lebih langsing dibandingkan mereka yang tidak. Tapi dengan catatan, hanya jika mereka mengonsumsi brand sereal yang tepat. Beberapa merek dan jenis sereal di dalam kotak mengandung gula dan lemak yang tinggi. Jangan membeli sereal dengan berbagai macam rasa atau dilapisi cokelat dan gula. Selalu baca label informasi nilai gizi pada kemasan. Pilihlah yang rendah kalori, tinggi serat dan tidak mengandung gula serta bahan tambahan lainnya. Lebih baik lagi jika terbuat dari gandum utuh.
4. Susu Skim
Banyak orang menyarankan untuk menghindari susu sapi murni dan menggantinya dengan susu skim. Namun beberapa penelitian menganjurkan, susu murni sebenarnya lebih baik daripada susu skim. Susu murni hanya mengandung sekitar empat persen lemak per 100 ml --16 persen lebih rendah dibandingkan susu full cream. Sementara susu skim, mengandung 0,1 persen lemak yang artinya, perbedaan kandungan lemak antara susu skim dan susu murni tidak terlalu besar.
Kenapa lebih baik mengonsumsi susu murni? Karena susu skim memiliki kandungan nutrisi yang lebih sedikit. Susu murni, mengandung vitamin A,D,E dan K. Penelitian juga mengungkapkan bahwa susu murni bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu Anda membakar lebih banyak kalori saat berolahraga.
5. Minuman Diet Rendah Kalori
Banyak minuman diet yang menjanjikan tubuh Anda segera langsing dengan mengonsumsinya. Dengan label 'rendah kalori', memang banyak orang yang tergiur karena itu berarti mereka bisa meminumnya kapan saja tanpa harus jadi gemuk. Tapi menurut para ahli, minuman diet justru bisa merusak program diet itu sendiri.
Pemanis buatan yang terkandung di dalamnya bisa membuat tubuh menganggap ia sedang mengonsumsi gula. Tapi otak tidak bisa 'ditipu' semudah itu. Otak akan mengirim sinyal yang membuat perut Anda semakin lapar dan makan lebih banyak. Itu sebabnya mengonsumsi minuman diet justru membuat orang menambah lebih banyak berat badan.
Sumber!
1. Madu
Anda berpikir madu jauh lebih sehat dan alami daripada gula pasir? Belum tentu benar, karena keduanya memiliki kandungan glukosa yang sama-sama tinggi. Ditambah lagi karena madu lebih padat, satu sendok makan sudah mengandung lebih banyak kalori dibandingkan gula pasir. Jadi meskipun sehat dan alami, tetap batasi konsumsinya. Cukup tambahkan satu sendok teh madu pada minuman atau makanan Anda. Jika berlebihan, jangan kaget jika tubuh Anda menggemuk.
2. Salad Dressing Rendah Kalori
Jangan langsung percaya dengan salad dressing dalam kemasan yang dilabeli rendah kalori. Para peneliti di Iowa State University, Amerika Serikat, menemukan bahwa salad dressing rendah kalori justru menghilangkan beberapa kebaikan dari salad. Buatlah salad dressing Anda sendiri menggunakan campuran minyak zaitun atau sedikit butter. Keduanya berfungsi meningkatkan asupan vitamin karena lemak sehat membantu tubuh Anda menyerap nutrisi dari sayuran lebih efisien.
3. Sereal Sarapan Pagi
Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan sereal saat sarapan cenderung lebih langsing dibandingkan mereka yang tidak. Tapi dengan catatan, hanya jika mereka mengonsumsi brand sereal yang tepat. Beberapa merek dan jenis sereal di dalam kotak mengandung gula dan lemak yang tinggi. Jangan membeli sereal dengan berbagai macam rasa atau dilapisi cokelat dan gula. Selalu baca label informasi nilai gizi pada kemasan. Pilihlah yang rendah kalori, tinggi serat dan tidak mengandung gula serta bahan tambahan lainnya. Lebih baik lagi jika terbuat dari gandum utuh.
4. Susu Skim
Banyak orang menyarankan untuk menghindari susu sapi murni dan menggantinya dengan susu skim. Namun beberapa penelitian menganjurkan, susu murni sebenarnya lebih baik daripada susu skim. Susu murni hanya mengandung sekitar empat persen lemak per 100 ml --16 persen lebih rendah dibandingkan susu full cream. Sementara susu skim, mengandung 0,1 persen lemak yang artinya, perbedaan kandungan lemak antara susu skim dan susu murni tidak terlalu besar.
Kenapa lebih baik mengonsumsi susu murni? Karena susu skim memiliki kandungan nutrisi yang lebih sedikit. Susu murni, mengandung vitamin A,D,E dan K. Penelitian juga mengungkapkan bahwa susu murni bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu Anda membakar lebih banyak kalori saat berolahraga.
5. Minuman Diet Rendah Kalori
Banyak minuman diet yang menjanjikan tubuh Anda segera langsing dengan mengonsumsinya. Dengan label 'rendah kalori', memang banyak orang yang tergiur karena itu berarti mereka bisa meminumnya kapan saja tanpa harus jadi gemuk. Tapi menurut para ahli, minuman diet justru bisa merusak program diet itu sendiri.
Pemanis buatan yang terkandung di dalamnya bisa membuat tubuh menganggap ia sedang mengonsumsi gula. Tapi otak tidak bisa 'ditipu' semudah itu. Otak akan mengirim sinyal yang membuat perut Anda semakin lapar dan makan lebih banyak. Itu sebabnya mengonsumsi minuman diet justru membuat orang menambah lebih banyak berat badan.
Sumber!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar