Ibu hamil dianjurkan tidak terlalu sering menggunakan ponsel, sebab
dikhawatirkan radiasinya akan memicu gangguan perilaku pada janin yang
dikandungnya. Benarkah radiasi ponsel semasa hamil bisa bikin anak
tumbuh menjadi hiperaktif?
Dugaan bahwa radiasi ponsel pada ibu hamil bisa menyebabkan gangguan perilaku terungkap dalam sebuah penelitian di Yale University. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Report ini menunjukkan, radiasi bisa mempengaruhi pertumbuhan otak.
Dengan menggunakan sekelompok tikus betina, para peneliti memberikan paparan radisasi ponsel selama masa kehamilan. Akibatnya saat diamati di laboratorium, anak-anak tikus yang dilahirkan cenderung memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi dari anak tikus pada umumnya.
Peningkatan aktivitas di beberapa bagian otak tersebut diyakini mirip seperti pada penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Gangguan ini seringkali menyebabkan anak susah konsentrasi, selalu gelisah dan susah mengingat sesuatu karena kapasitas memorinya tidak berkembang.
"Meningkatnya gangguan perilaku pada anak manusia seperti misalnya GPPH kemungkinan besar masih terkait dengan pemakaian ponsel secara berlebihan saat hamil," kata Prof hugh Taylor yang memimpin penelitian tersebut seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (16/3/2012).
Meski sudah dipublikasikan di jurnal ilmiah, tak pelak hasil penelitian ini memicu kontroversi di kalangan para ilmuwan sendiri. Bukan sekedar tidak ingin menyamakan manusia dengan tikus, tapi dalam hal ini tikus dianggap benar-benar tidak bisa mewakili kondisi pada ibu hamil.
Salah satu alasannya adalah soal ukuran tikus, yang kadang-kadang sama atau malah tidak lebih besar dari ukuran ponsel. Kondisinya berbeda sebab pada manusia radiasi ponsel hanya di sekitar kepala, sementara pada tikus radiasi bisa langsung mengenai seluruh tubuhnya yang kecil itu.
Selain itu, bayi tikus hanya dikandung selama 19 hari dan saat dilahirkan kondisi otaknya memang belum benar-benar matang. Lain halnya dengan bayi manusia yang harus dikandung sekitar 10 bulan sehingga orang bisa tumbuh lebih optimal tanpa pengaruh radiasi selama dalam kandungan.
GPPH sendiri merupakan gangguan perilaku yang dicirikan dengan susah konsentrasi dan memperhatikan, hiperaktif dan impulsif atau hanya menuruti keinginan tanpa pikir panjang. Diperkirakan 3-7 persen anak sekolah mengalaminya, sehingga prestasi belajarnya terganggu.
Dugaan bahwa radiasi ponsel pada ibu hamil bisa menyebabkan gangguan perilaku terungkap dalam sebuah penelitian di Yale University. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Report ini menunjukkan, radiasi bisa mempengaruhi pertumbuhan otak.
Dengan menggunakan sekelompok tikus betina, para peneliti memberikan paparan radisasi ponsel selama masa kehamilan. Akibatnya saat diamati di laboratorium, anak-anak tikus yang dilahirkan cenderung memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi dari anak tikus pada umumnya.
Peningkatan aktivitas di beberapa bagian otak tersebut diyakini mirip seperti pada penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Gangguan ini seringkali menyebabkan anak susah konsentrasi, selalu gelisah dan susah mengingat sesuatu karena kapasitas memorinya tidak berkembang.
"Meningkatnya gangguan perilaku pada anak manusia seperti misalnya GPPH kemungkinan besar masih terkait dengan pemakaian ponsel secara berlebihan saat hamil," kata Prof hugh Taylor yang memimpin penelitian tersebut seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (16/3/2012).
Meski sudah dipublikasikan di jurnal ilmiah, tak pelak hasil penelitian ini memicu kontroversi di kalangan para ilmuwan sendiri. Bukan sekedar tidak ingin menyamakan manusia dengan tikus, tapi dalam hal ini tikus dianggap benar-benar tidak bisa mewakili kondisi pada ibu hamil.
Salah satu alasannya adalah soal ukuran tikus, yang kadang-kadang sama atau malah tidak lebih besar dari ukuran ponsel. Kondisinya berbeda sebab pada manusia radiasi ponsel hanya di sekitar kepala, sementara pada tikus radiasi bisa langsung mengenai seluruh tubuhnya yang kecil itu.
Selain itu, bayi tikus hanya dikandung selama 19 hari dan saat dilahirkan kondisi otaknya memang belum benar-benar matang. Lain halnya dengan bayi manusia yang harus dikandung sekitar 10 bulan sehingga orang bisa tumbuh lebih optimal tanpa pengaruh radiasi selama dalam kandungan.
GPPH sendiri merupakan gangguan perilaku yang dicirikan dengan susah konsentrasi dan memperhatikan, hiperaktif dan impulsif atau hanya menuruti keinginan tanpa pikir panjang. Diperkirakan 3-7 persen anak sekolah mengalaminya, sehingga prestasi belajarnya terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar