Pornografi paling mudah diakses secara
cuma-cuma via internet. Menurut riset dari Childwise, sejak tahun 2010,
53% anak telah diberikan akses internet di kamarnya masing-masing.
Banyak
ahli mengatakan bahwa pornografi memiliki efek psikologis serius yang
negatif, mulai dari rendahnya kepercayaan diri, anggapan imej tubuh yang
keliru, hingga anggapan keliru soal hubungan seks yang benar. Jika hal
ini telah tertanam sejak usia muda, hal ini akan terpatri dalam otak
yang masih dalam proses tumbuh kembang dan membahayakan bagi
psikologinya dewasa kelak.
Jadi, bagaimana melindungi anak dari
hal-hal tersebut? Dua pendekatan yang paling sering disosialisasikan
adalah memberikan edukasi seks yang benar dan tepat sesuai usia. Kedua,
menhindari akses internet secara privasi kepada anak, seperti yang
diungkapkan Simon Blake dari bagian konsultasi ilmu seksual untuk remaja
di Amerika.
Ada beberapa metode lainnya yang bisa dilakukan
untuk melindungi anak dari pornografi secara online, seperti dikutip
dari Telegraph.
1. Kontrol Konten Dewasa
Hampir
setiap provider internet besar memiliki 'parental control' secara
cuma-cuma. Install program tersebut ke komputer yang digunakan dan cari
informasi lebih dalam mengenai program yang telah Anda install tadi
untuk keamanan ekstra.
2. Lokasi Komputer
Jika
hanya ada satu komputer di rumah, tempatkanlah di tempat yang sering
dilewati anggota keluarga, seperti dapur. Dengan demikian anak cenderung
segan untuk membuka hal-hal yang tidak senonoh.
3. Bicarakan dengan Baik dan To the Point
Mungkin
saat Anda melarang banyak hal kepada anak, mereka akan melihat Anda
suka mengatur padahal niatnya untuk melindungi. Ungkapkanlah hal
tersebut dengan baik, dan berikan ia pengertian lengkap dengan segala
konsekuensi yang akan diterimanya.
4. Terlibat dengan Studi Sekolah
Sebisa
mungkin Anda mengetahui edukasi yang diberikan sekolah. Tanyakan apa
yang sedang dijadikan bahan studi dan cobalah untuk memberikan edukasi
tambahan dari persepektif Anda.
5. Smartphone
Jika
Anda berencana memberikan smartphone sebagai alat komunikasi kepada
anak, cobalah teliti fitur 'parental control' yang ada di gadget
tersebut.
6. Diskusi dengan Orangtua Lain
Berbagi
cerita dengan orangtua lain seputar anak dan perkembangan mereka juga
disarankan. Kita tidak akan pernah tahu metode yang dimiliki orangtua
lain yang mungkin berguna untuk mencegah anak mendapat pengaruh negatif (http://wolipop.detik.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar