Sebuah hasil penelitian di Singapura menunjukkan, bahwa tidur dengan
menyalakan AC di malam hari, dan menutup rapat semua jendela, dapat
menyebabkan tidak bersemangat setelah bangun. Hal ini dikemukakan oleh
Lektor Fakultas Teknik Universitas Nasional Singapura Wang Nuoxian yang
telah menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk meneliti kebiasaan tidur
300 warga Singapura.
Hasil penelitian ini ditemukan, bahwasannya ketika sejumlah besar
orang menyalakan AC, terbiasa menutup rapat jendela, dengan maksud
menghemat listrik, namun itu justru bisa mengakibatkan akumulasi karbon
dioksida ke dalam ruangan, menyebabkan kepala mereka pusing berdenyut
ketika bangun pagi, dan tidak bersemangat.
Ditemukan juga bahwa orang yang tidur dengan menyalakan AC, hampir
terdapat 4 di antara 10 orang akan mengalami masalah kekeringan kulit,
sedangkan orang yang tidur hanya dengan kipas angin tanpa menyalakan AC,
tidak lebih dari 1 di antara 10 orang bisa timbul masalah demikian.
Hal yang sama dikemukakan oleh Dr. Wendra Ali. Sp.S, spesialis saraf
di RS Internasional Bintaro. Menurutnya, suhu yang kelewat dingin dan
semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang mengenai
wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam),
bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf. Berbagai gangguan itu antara
lain:
1. Bell’s Palsy (Kelumpuhan Wajah Sesisi)
Penyakit ini menyebabkan terjadinya pembengkakan saraf wajah (saraf
ke-7) satu sisi. Biasanya penderita akan merasa salah satu matanya pedih
ketika cuci muka, karena mata itu tak dapat dipejamkan. Ia juga sulit
berkumur, mulutnya miring/mencong, bicaranya cadel, saat minum airnya
akan meler, dan pengecapan lidah berkurang. Penemuan terakhir
menunjukkan adanya kemungkinan infeksi virus yang terbawa oleh udara
atau angin. Penyakit ini sering dijumpai dan biasanya menyerang remaja
dan dewasa muda. Bila terjadi pada orang tua harus dipikirkan
kemungkinan gejala stroke. Bell’s palsy dapat disembuhkan bila cepat
ditangani. Terapinya bisa dengan obat anti-inflamasi/antiedema,
antivirus, dan vitamin saraf. Penderita juga harus melakukan senam muka
(facial exercise). Pasien biasanya akan pulih dalam waktu 1-6 minggu.
2. Tortikolis (Leher Tengang)
Penyakit yang bisa disebabkan karena salah bantal ini biasanya
terjadi saat orang bangun tidur. Penderita merasa lehernya kaku, tidak
bisa menengok ke satu sisi, juga nyeri seperti disetrum bila dipaksakan
bergerak. Bila bicara atau batuk akan terasa sakit. Penyakit ini dapat
diobati dengan suntikan pada titik-titik nyeri di leher serta pemberian
obat antiradang. Bila perlu bisa dilakukan terapi pemanasan.
3. Frozen Shoulder (Bahu Beku)
Penyakit ini biasanya timbul di saat bangun tidur pagi. Penderita
tidak sanggup menggosok gigi dan menyisir rambut karena pergelangan
bahunya terasa sakit bila lengan diangkat atau digerakkan. Bila tidak
diobati tentu akan membatasi pergerakan bahu, dan bila penyakitnya
menahun perlu dilakukan tindakan operasi. Pengobatannya terdiri dari
pemberian obat antiradang, antinyeri dan suntikan pada pergelangan bahu.
Juga perlu terapi pemanasan ditambah latihan bahu.
4. Carpal Tunnel Syndrome
Carpal tunnel syndrome adalah penyakit dengan gejala kesemutan dan
nyeri pada tangan terutama 3 jari pertama (ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah). Gejala akan lebih terasa pada malam hari dalam ruang ber-AC.
Gejala itu disebabkan adanya pembengkakan saraf yang melewati terowongan
di pergelangan tangan. Penyakit ini dapat disembuhkan bila cepat
ditangani. Dokter Wendra menambahkan, suhu dingin AC berbahaya bagi
penderita rematik. Pada penderita migren pun, AC bisa memicu kekambuhan.
Namun demikian, Wang Nuoxiang memberi cara penangkalnya, jika ingin
mencegah efek samping dari AC ini, caranya sangat mudah, yaitu: Ketika
menutup jendela, sisakan beberapa cela, agar udara segar masuk ke kamar.
Lebih-lebih mereka yang menggunakan AC pemisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar