Asam urat dikenal sebagai “penyakit
para raja” karena banyak diderita oleh orang-orang kaya dan bangsawan
yang suka makan yang enak-enak namun kurang beraktivitas fisik. Beberapa
tokoh terkenal dalam sejarah diketahui menderita penyakit asam urat, di
antaranya: Kubilai Khan, Raja Henry VIII, Nostrodamus, Isaac Newton,
Thomas Jefferson, dan Raja Charles V yang memimpin imperium Inggris di
puncak kejayaannya. Bila kita cermati dari lakon ketoprak dan cerita
rakyat, Menak Jinggo– sang raja Blambangan (Banyuwangi) yang memberontak
dari Majapahit–tampaknya juga menderita asam urat. Hal itu terlihat
dari langkahnya yang terpincang-pincang dan seringnya dia mengeluhkan
kakinya. Karena
sejarah penyakit asam urat yang panjang tersebut, obat-obatan
tradisional alami juga telah lama digunakan manusia untuk mengatasinya.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Sidaguri (sida rhombifolia)
Sidaguri adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di tepi jalan, halaman berumput,
hutan, sawah, dan tempat-tempat dengan sinar matahari langsung atau
sedikit terlindung. Sidaguri mengandung alkaloid ephedrine, terutama
pada bijinya, yang memiliki efek mendinginkan badan (anti demam),
melancarkan pencernaan, menyusutkan jaringan (astringent),
merangsang produksi air seni (diuretik) dan menguatkan stamina. Selain
efektif untuk asam urat, sidaguri juga bermanfaat mengatasi hematuria, cystitis, kelemahan seksual dan kualitas sperma buruk.
2. Legundi (vitex negundo)
Bunga dan daun Legundi adalah salah satu herbal yang sangat efektif mengendalikan rasa sakit dan inflamasi karena artritis dan sciatica.
Pohon legundi adalah semak merayap dengan tajuk tidak beraturan,
aromatik, dan tinggi 1-4 m. Pohon ini dapat dijumpai sebagai tanaman
liar di daerah hutan jati, hutan sekunder, di tepi jalan dan pematang
sawah dan berbunga pada bulan Januari – Desember.
3. Habbatussauda (nigella sativa)
Habbatussauda atau jintan hitam telah digunakan lebih dari 2000 tahun oleh orang
Yunani dan Timur Tengah untuk berbagai pengobatan. Efeknya yang anti
radang sangat cocok untuk meredakan peradangan akibat asam urat.
Selain itu, jintan hitam juga berkhasiat meredakan asma, flu dan alergi,
mengurangi tekanan darah tinggi, mencegah batu empedu, mencegah kanker,
dan banyak lainnya.
4. Salai guggul (boswellia serrata)
Tanaman
ini banyak tumbuh di India dan Asia Selatan. Resin yang diambil dari
pohon tanaman ini dimurnikan dan digunakan untuk mengatasi rasa sakit
dan peradangan asam urat. Asam boswelik yang terdapat di dalamnya
dikenal juga dapat mengurangi kolesterol dan melindungi hati terhadap
bakteri endotoksin. Bagian non-asam dari ekstrak pohon salai guggul
dapat menurunkan tekanan darah dan bersifat menenangkan.
5. Jahe Merah (zingiber officinale)
Jahe
merah adalah herbal anti peradangan. Selain itu, jahe merah
meningkatkan nafsu makan dan memperlancar sistem pencernaan dan
pernafasan. Jahe merah membantu mengurangi peradangan di sendi dan
membuang tumpukan asam urat dengan memperlancar sirkulasi darah.
6. Brotowali (tinospora cordifolia
Brotowali dinilai sebagai salah satu herbal utama peningkat sistem imun tubuh (immuno-modulator).
Karena sifatnya tersebut, brotowali membuat tubuh lebih sehat terhadap
penyakit dan lebih awet muda. Selain meringankan asam urat, brotowali
juga bermanfaat mengatasi diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi dan
menyehatkan organ-organ vital tubuh.
7. Teh Hijau
Teh Hijau mengandung banyak polifenol yang bekerja sebagai antioksidan pencegah
serangan asam urat. Selain itu, teh hijau juga mengandung vitamin C dan
vitamin E yang bermanfaat bagi penderita asam urat. Riset oleh
universitas Michigan menunjukkan bahwa teh hijau mengandung senyawa yang
disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang mencegah produksi molekul penyebab inflamasi dan kerusakan sendi pada pasien asam urat. Sumber!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar