Tubuh memang bisa menoleransi racun timbal
yang masuk tidak lebih dari 100 ppm (parts per million). Tapi untuk
amannya, semua barang atau makanan yang digunakan manusia idealnya tidak
mengandung timbal atau plumbum (Pb) yang berbahaya bagi kesehatan. Tak
cuma mainan anak, timbal juga dipakai di perona bibir alias lipstik.
Badan pengawas pangan dan obat-obatan di Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) baru-baru ini telah meluncurkan program bertajuk 'Kampanye untuk Kosmetika yang Aman'.
Badan ini melakukan analisis penelitian mengenai kandungan timbal dalam lipstik. FDA ingin agar konsumen tahu bahwa 400 jenis lipstik dari berbagai merek telah teruji positif mengandung timbal.
Timbal adalah logam beracun yang telah dilarang penggunaannya dalam cat sejak tahun 1978. Timbal dapat merusak koneksi saraf dan menyebabkan gangguan peredaran darah serta otak.
Paparan timbal untuk jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan sakit perut. Timbal dapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem dalam tubuh, dan efek dari timbal yang masuk lewat pernapasan sama dengan yang masuk karena ditelan.
"Menyadari bahwa tidak ada tingkat aman dari paparan timbal, kami perlu melindungi perempuan dan anak-anak dari berbagai tingkat paparan," kata salah satu pendiri kampanye, Stacy Malkan, seperti dilansir FoxNews, Kamis (16/2/2012).
Malkan bersama timnya ingin agar FDA menetapkan batas kandungan timbal dalam lipstik dan mempelajari apakah ada bahayanya jika produk yang mengandung timbal tersebut digunakan pada bibir manusia, khususnya bibir anak-anak dan wanita hamil. Malkan juga mengatakan bahwa lima dari sembilan merek lipstik dengan kandungan timbal tertinggi diproduksi oleh produsen kosmetik terbesar di dunia, L'Oreal.
Lipstik keluaran L'Oreal dengan tema 'Color Sensational' Pink Petal adalah yang paling tinggi kandungan timbalnya, yaitu sebanyak 7,19 ppm. Sebagai perbandingan, produk anak-anak yang dijual di Amerika Serikat dilarang memiliki kandungan timbal lebih dari 100 ppm.
Menanggapi hal ini, pihak L'Oreal kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa produknya masih aman digunakan dan tidak melebihi ambang batas kandungan timbal karena telah sesuai dengan aturan yang direkomendasikan.
"Penelitian dari tim independen FDA yang akan diterbitkan dalam Journal of Cosmetic Science ini tidak menegaskan bahwa lipstik menimbulkan masalah keamanan bagi jutaan wanita yang menggunakannya setiap hari. Kadar timbal yang terdeteksi oleh FDA dalam penelitian ini juga masih dalam batas-batas yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan masyarakat," demikian pernyataan L'Oreal kepada Reuters, seperti dikutip dari detikhealth.
"FDA tidak menemukan timbal kadar tinggi yang terkandung dalam lipstik. Kami mengembangkan dan menguji metode untuk mengukur timbal dalam lipstik dan tidak menemukan tingkat yang bisa menimbulkan masalah kesehatan," kata juru bicara FDA, Tamara Ward.
Meskipun demikian, Malkan mengatakan bahwa pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk menjamin keamanan pengguna lipstik. Sebuah komite penasihat dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat telah mengambil keputusan bahwa tidak ada paparan timbal yang aman bagi anak dalam kadar berapapun.
Malkan kemudian mempertanyakan mengapa timbal masih diperbolehkan dalam lipstik jika tidak ada standar keamanan yang jelas. Ia kemudian menyarankan agar pemakai lipstik mempertimbangkan lagi pemakaian produk pemerah bibir tersebut.
Keracunan timbal akan memunculkan gejala berupa lemah, lesu, sakit perut, sembelit dan sakit kepala. Khusus pada anak, gejala tersebut bisa disertai kejang, delirium bahkan koma.
Jika keracunan tidak terlalu parah, pasien cukup dipindahkan untuk menjauhi dari sumber pencemaran. Pertolongan medis dibutuhkan jika keracunan cukup parah, meski biasanya akan berakibat sangat fatal.
Berikut 22 lipstik dari 400 lipstik yang ditemui masih memiliki kandungan timbal meskipun jumlahnya sedikit seperti temuan FDA yang diambil dari sampel di beberapa toko selama Februari dan Juli 2010 yang hasil penelitiannya diumumkan Desember 2011:
- Maybelline: Color Sensational 125 Pink Petal. Produksi L'Oréal USA, kandungan timbal 7,19 ppm
- L'Oréal: Colour Riche 410 Volcanic. Produksi L'Oréal USA, kandungan timbal 7,00 ppm
- NARS: Semi-Matte 1005 Red Lizard. Produksi Shiseido, kandungan timbal 4,93 ppm
- Cover Girl Queen Collection: Vibrant Hues Color Q580 Ruby Remix. Produksi Procter & Gamble, kandungan timbal 4,92 ppm
- NARS: Semi-Matte 1009 Funny Face. Produksi Shiseido, kandungan timbal 4,89 ppm
- L'Oréal: Colour Riche 165 Tickled Pink. Produksi L'Oréal USA, kandungan timbal 4,45 ppm
- L'Oréal: Intensely Moisturizing Lipcolor 748 Heroic. Produksi L'Oréal USA, kandungan timbal 4,41 ppm
- Cover Girl: Continuous Color 025 Warm Brick. Produksi Procter & Gamble, kandungan timbal 4,28 ppm
- Maybelline: Color Sensational 475 Mauve Me. Produksi L'Oréal USA, kandungan timbal 4,23 ppm
- Stargazer: Lipstick 103. Produksi Stargazer, kandungan timbal 4,12 ppm.
- Revlon: Matte 009 Fabulous Fig. Produksi Revlon, kandungan timbal 3,32 ppm
- Sonia Kashuk: Luxury Lip Color 27 Mauvey. Produksi Target Corporation, kandungan timbal 3,12 ppm.
- Avon: Beyond Color 558 Mad For Mauve. Produksi Avon, kandungan timbal 3,08 ppm.
- Burt's Bees: Lip Shimmer d Toffee. Produksi Clorox Company, kandungan timbal 2,81 ppm
- Lancôme: Color Design Metallic d Work It!. Produksi L'Oréal USA, kandungan timbal 2,28 ppm.
- M.A.C: Frost d Metal Maven. Produksi Estée Lauder, kandungan timbal 2,28 ppm.
- Almay: Hydracolor 545 Pink Pearl. Produksi Revlon, kandungan timbal 2,21 ppm.
- Fashion Fair: Finishings 8907 Berry Bourgeois. Produksi Johnson Publishing Company, kandungan timbal 2,18 ppm.
- Mary Kay: Creme 014337 Sheer Blush. Produksi Mary Kay, kandungan timbal 2,09 ppm.
- Jafra: Ultra Creamy 814 Pure Blush. Produksi Jafra Cosmetics International, kandungan timbal 2,08 ppm.
- Estée Lauder Prescriptives: Colorscope Shimmer 24 Apricot Blossom. Produksi Estée Lauder, kandungan timbal 2,07 ppm.
- Rimmel London: Lasting Finish 058 Drop Of Sherry. Produksi Coty, kandungan timbal 1,98 ppm.(http://wolipop.detik.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar