Hal itu dikarenakan kehadiran umat di gereja pada Misa mingguan khususnya di kalangan orang dewasa Katolik di Filipina menurun dari 64 persen pada Juli 1991 menjadi 37 persen pada Februari 2013.
Survei itu juga mencatat bahwa satu dari setiap 11 umat Katolik Filipina berpikir untuk meninggalkan Gereja.
Imam aktivis Robert Reyes mengatakan survei itu muncul untuk menunjukkan penurunan umat dalam Misa. Tren itu dikaitkan dengan homili para imam yang membosankan.
Menanggapi survey anjlognya minat jemaat ke gereja, Pastor Kunegundo Garganta, Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Filipina menuding jejaring sosial Facebook dan televisi sebagai biangkerok. Menurutnya, saat ini internet telah menjadi sebuah cyber di mana orang muda tidak menghadiri Misa atau ke gereja.
Orang muda cenderung percaya bahwa apa yang ditawarkan di internet adalah benar, ujarnya di Manila, seperti dikutip kantor berita Katolik, Union of Catholic Asian News (UCAN), Kamis (18/4/2013). Media baru, khususnya media sosial seperti Facebook dan Twitter telah menjadi tantangan besar bagi Gereja karena media tersebut menjadi lebih relevan dan menginspirasi umat, tambahnya.
Pastor Kunegundo menilai, media sosial masih belum digunakan secara efektif dalam upaya untuk penginjilan. (voa-islam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar