Goa sedalam 256 meter ini menjadi tempat wisata unggulan bagi Kota
Pacitan. Goa ini juga diklaim wisatawan sebagai goa terindah di Asia
Tenggara.
Selama
lebih dari seabad para ilmuwan telah menemukan dan memercayai mekanisme
dasar pembentukan gua, yakni sebuah patahan kecil terbentuk pada batuan
dan air masuk ke dalamnya. Air yang masuk mengandung karbon dioksida,
lalu membentuk asam lemah yang mampu melarutkan kalsium karbonat pada
batuan.
Namun, masalahnya, mekanisme tersebut menyisakan teka-teki. Bagaimana
pelarutan bisa berlangsung begitu cepat sehingga bisa mengakibatkan
penetrasi yang begitu dalam dan membentuk sistem gua? Sebagai informasi,
sistem gua Mammoth Cave di Kentucky bisa mencapai 580 kilometer.
Baru-baru ini, teka-teki itu terpecahkan lewat analisis matematis
terbaru. Piotr Szymczak, fisikawan dari Universitas Warsawa, dan
rekannya, Anthony Ladd, insinyur kimia dari University of Florida in
Gainesville menguraikan analisisnya di Earth and Planetary Science
Letters.
Analisis itu menguraikan bahwa aliran air dalam batuan selalu memiliki
ketidakstabilan matematis. Singkatnya, ketika patahan mulai terbentuk,
air terkonsentrasi untuk mengalir ke dalam saluran tersebut,
memperbesarnya dan mengorbankan saluran lain.
"Mekanisme yang disebut channeling ini mempercepat pelarutan. Itulah
yang membuat air bisa memenetrasi begitu dalam. Kebanyakan dari model
matematika yang menguraikan pembentukan gua tidak memiliki mekanisme ini
sama sekali," tutur Szymczak.
Analisis baru yang dikemukakan Szymczak bisa menjelaskan alasan mengapa
pembentukan gua di wilayah bendungan kadang lebih cepat dari yang
diharapkan. Model tersebut juga bisa membantu menjelaskan cara air
merembes di celah batuan.
----------------------------------
Gua-gua di dalam tanah telah lama dihubungkan orang dengan sejarah umat
manusia dengan berbagai macam cara yang menarik sekali. Kita mengetahui
bahwa pada bagian terakhir Zaman Batu Tua gua-gua didalam tanah
merupakan tempat permukiman manusia pada musim dingin, karena mereka
tidak punya tempat lain lagi untuk berlindung.
Tetapi jauh sebelum manusia berhenti menggunakan gua-gua itu sebagai
permukiman mereka, maka orang-orang pada zaman purba itu telah mempunyai
keyakinan yang aneh-aneh tentang gua-gua ini. Orang - orang Yunani
percaya bahwa gua-gua adalah kuil tempat dewa – dewa mereka bersemayam.
Seperti halnya dewa Zeus, Pan, Dionysus, dan Pluto. Orang-orang Romawi
menganggap bahwa gua-gua adalah tempat kediaman bagi para mambang, peri
dan tukang-tukang tenung. Bangsa Persia kuno dan lain-lainnya
menghubungkan gua-gua itu dengan kepercayaan dan pemujaan mereka
terhadap Mithras, pemimpin dari roh-roh yang menguasai bumi ini.
Sekarang ini di seluruh dunia gua-gua menjadi bahan peninjauan yang
menarik perhatian sekali bagi para kaum wisatawan. Gua-gua adalah
tempat-tempat yang berbentuk lubang yang dalam pada tanah sisi
perbukitan atau dinding batu karang. Gua-gua raksasa di dalam –tanah
disebut orang dengan istilah "caverna".
Bagaimana terbentuknya gua-gua ini ada bermacam-macam pula. Banyak
gua-gua terjadi karena penggalian yang disebabkan oleh kekuatan hempasan
ombak terhadap dinding batu karang yang terus menerus. Sebagian lagi
dari gua-gua iiu berada di bawah lapisan permukaan bumi. Gua-gua semacam
ini biasanya adalah bekas aliran sungai di bawah tanah yang berhasil
mengikis hanyut lapisan batu-batuan yang empuk seperti batu kapur. Yang
lainnya lagi terbentuk oleh goncangan gempa gunung berapi yang menggeser
lapisan permukaan batu-batuan kulit bumi, atau oleh letusan yang
disebabkan lahar panas.
Jenis gua yang paling lain di Amerika Serikat ialah yang terbentuk
dengan cara terkikis hanyutnya lapisan batu kapur yang tebal. Proses
pengikisan ini dikerjakan oleh aliran air yang mengandung zat karbon
dioksida di Indiana, Kentucky, dan Tennessee, dimana terdapat landasan
batu-batu kapur yang luas dengan tebal rata-rata 175 kaki, maka bentuk
gua di situ adalah sangat besar dan dalam.
Pada sejumlah gua kita temukan lubang atau pintu pada dinding atapnya.
Lubang semacam Ini kita sebut dengan isti]ah "lubang seng". Caranya
lubang itu berbentuk mula-mula disebabkan oleh karena permukaan tanah
itu menampung sejumlah air. Tetapi air itu lama kelamaan meresap ke
bawah sehingga membentuk lubang yang dalam. Beberapa gua mempunyai
bentuk serambi bertingkat dengan tiang-tiang penunjang atau balok-balok
karang dalam keadaan satu menindih yang lainnya. atau balok-balok karang
dalam keadaan satu menindih yang lainnya. Tetapi pada banyak gua,
setelah gua itu terbentuk, sungai-sungai di bawah tanah itu mengalir
terus sampai mendapatkan tingkat lapisan yang lebih rendah, sehingga gua
itu ditinggalkan begitu saja oleh aliran sungai itu dalam keadaan
kering.
Sering kali kejadian bahwa tetesan air yang jatuh dari atas atap gua
itu mengandung sedikit zat kapur atau bahan mineral lainnya. Apabila
sebagian dari air itu menguap lenyap, maka sebagian dari pada bahan
mineral itu akan tertinggal. Lambat laun bahan-bahan yang mengendap ini
membentuk "stalagtite", yakni sejenis tiang kapur yang menyerupai
batu-batuan es berujung tajam, yang menggelantung dari atas permukaan
atap gua itu. Air yang jatuh menetes dari stalagtite itu ke atas dasar
gua lalu membentuk tiang-tiang batu yang disebut "STALAGMITE".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar