Sebagian besar orang berpikir untuk meraih kesuksesan lewat
jalur akademik baik di universitas baik di level sarjana, master,
hingga doktoral. Namun, fakta menarik yang ditemukan melalui sebuah
penelitian di Korea menyebutkan bahwa seperempat penyandang gelar Ph.D
dari universitas Seoul National University yang termasuk salahsatu
universitas bergengsi di Korea Selatan tidak dapat menemukan pekerjaan
saat mereka lulus. Menurut statistik SNU Yearbook 2011 yang dirilis
Senin, 289 dari 1.054 yang menerima gelar PhD pada bulan Agustus 2010
dan Februari 2011 masih menganggur atau memiliki karier tidak jelas.
Angka tersebut setara dengan 27,4 persen dari total peraih gelar Ph.D yang menganggur di Korea Selatan dalam 10 tahun terakhir. Proporsi orang bergelar Ph.D dalam kategori pengangguran dan dalam kategori meragukan ini adalah berkisar 14-15 persen semenjak tahun 2007 hingga 2009, tetapi melonjak menjadi 25,3 persen pada 2010 dan 27,4 persen tahun lalu.
Kondisi demikian juga diikuti oleh para calon peraih gelar PhD. Sebuah survei terbaru dari 252 mahasiswa PhD yang mendekati kelulusan menunjukkan bahwa 20,2 persen masih ragu-ragu tentang karir mereka, bahkan hampir dua kali lipat dari situasi yang sama di kalangan lulusan bergelar master.
Menurut Nam Ik-hyun yang juga salahsatu pejabat di SNU menyatakanv "Kekurangan pekerjaan bagi penerima gelar PhD meningkat tidak hanya di SNU tetapi di seluruh Korea," Kondisi demikian tentu sangat disayangkan karena secara teoritis kondisi ini akan menghambat pembangunan sosial jangka panjang.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Namun, jauh lebih penting adalah belajar, dan mengamalkan ilmu. Tak peduli setinggi apa pendidikan, itu tidak akan banyak berarti apabila sikap dan usaha yang dilakukan tidak maksimal. Bukti tersebut bukan berarti menunjukkan bahwa seorang bergelar Doktor ternyata bisa menjadi pengangguran, tapi jauh lebih penting mengukur usaha yang saat ini telah dilakukan untuk menggapai cita-cita masa depan. (wd)
Angka tersebut setara dengan 27,4 persen dari total peraih gelar Ph.D yang menganggur di Korea Selatan dalam 10 tahun terakhir. Proporsi orang bergelar Ph.D dalam kategori pengangguran dan dalam kategori meragukan ini adalah berkisar 14-15 persen semenjak tahun 2007 hingga 2009, tetapi melonjak menjadi 25,3 persen pada 2010 dan 27,4 persen tahun lalu.
Kondisi demikian juga diikuti oleh para calon peraih gelar PhD. Sebuah survei terbaru dari 252 mahasiswa PhD yang mendekati kelulusan menunjukkan bahwa 20,2 persen masih ragu-ragu tentang karir mereka, bahkan hampir dua kali lipat dari situasi yang sama di kalangan lulusan bergelar master.
Menurut Nam Ik-hyun yang juga salahsatu pejabat di SNU menyatakanv "Kekurangan pekerjaan bagi penerima gelar PhD meningkat tidak hanya di SNU tetapi di seluruh Korea," Kondisi demikian tentu sangat disayangkan karena secara teoritis kondisi ini akan menghambat pembangunan sosial jangka panjang.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Namun, jauh lebih penting adalah belajar, dan mengamalkan ilmu. Tak peduli setinggi apa pendidikan, itu tidak akan banyak berarti apabila sikap dan usaha yang dilakukan tidak maksimal. Bukti tersebut bukan berarti menunjukkan bahwa seorang bergelar Doktor ternyata bisa menjadi pengangguran, tapi jauh lebih penting mengukur usaha yang saat ini telah dilakukan untuk menggapai cita-cita masa depan. (wd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar