Dalam jagad fiksi ilmiah, film-film bertema
UFO termasuk yang paling sering dibuat. Pertanyaan apa ada makhluk lain
yang menghuni planet selain bumi telah terjawab… di film.
10. Signs (2002)
Signs dibuat M. Night Shyamalan setelah The Sixth Sense (1999) dan Unbreakable
(2000). Waktu itu, Shyamalan masih belum digelari sutradara terburuk.
Orang masih suka dengan daya kejut dan aura supranatural filmnya. Signs mengambil tema crop circle yang muncul di ladang jagung Graham Hess (Mel Gibson). Kemunculan crop circle
di ladang cuma pertanda awal, kemudian banyak lagi pertanda aneh yang
dialami keluarga Hess. Alien hanya diperlihatkan samar, nyaris tak
kelihatan. Tapi efeknya malah jitu. Seperti biasa, Shyamalan menaruh
efek kejut di ujung film. Memang tidak sekuat film-film sebelumnya, tapi
untung masih terasa. Sayang, kemudian Shyamalan malah menjadikan ini
kebiasaan di film-filmnya yang berikut, dan dikutuklah ia jadi sutradara
yang semakin sering bikin film malah makin buruk.
9. The Day the Earth Stood Still (1951)
Maaf, bukan yang versi Keanu Reeves keluaran 2008 lalu. Yang klasik lebih seru, meski ditonton lagi sekarang terasa jadul. Versi yang 1951 bukan film UFO pertama (sebelumnya sudah rilis Man From Planet X di tahun yang sama). Film fiksi ilmiah soal UFO ini punya piring terbang hebat dengan penumpangnya yang tak kalah perkasa, robot Gort. Penumpang piring terbang lainnya, sesosok alien mirip manusia yang tugasnya menyampaikan pesan agar bumi jangan sampai terjadi perang nuklir. Film ini memang lahir saat ketakutan atas perang nuklir begitu nyata di awal Perang Dingin. Baik Amerika dan Uni Soviet ketika itu tengah siap berperang megarahkan hulu ledak nuklir ke masing-masing negara. Lantaran manusia dianggap tak sanggup mencegahnya, UFO akhirnya turun tangan.
8. Independence Day (1996)
Momen terbaik di film ini buat saya adalah saat presiden Amerika yang diperankan Bill Pullman berpidato dengan sangat patriotik membakar semangat pejuang sebelum perang habis-habisan melawan UFO yang tengah menjajah. Tapi dengan begitu, filmnya juga telah berhasil. Independence Day lahir saat Hollywood mengartikan untuk meraih box office satu-satunya cara adalah memberi more and more alias serba wah dan spektakuler. Di tahun itu masanya film bencana. Penyerbuan alien ke bumi jadi bencana pamungkas yang tak mungkin disamai oleh bencana lain. Sedang dari sudut geo politik, film ini bisa dipandang bukti kemenangan Amerika atas Blok Timur. Uni Soviet sudah runtuh berserakan di tahun itu. Merasa perkasa, lewat Hollywood, Amerika melawan musuh lain, makhluk luar angkasa. Dan akhirnya, di film, Amerika tetaplah pemenangnya.
7. Mars Attacks! (1996)
Jika Independence Day menyodrokan patriotisme pop-corn khas Hollywood, Mars Attacks! Menyodorkan parodi satire sosial. Sebagai parodi, Mars Attacks! mengkopi banyak aspek film-film fiksi ilmiah soal UFO tahun 1950-an dan awal 1960-an. Sutradara Tim Burton—seperti hampir dalam semua filmnya—mengurung para tokohnya dalam alam surealis. Lihatlah bagaimana layar dipenuhi piring terbang keperakan dan pewarnaan ceria dari Burton. Kisahnya mirip Independence Day, soal alien yang menyerbu bumi. Tapi, jika Independence Day dikhayalkan begitu serius, Mars Attacks! malah sebaliknya. Presiden Amerika di film ini (diperankan Jack Nicholson) ditampilkan begitu dungu. Tapi, di balik segala gelak tawa yang dosodorkan Burton, kita malah mendapat pelajaran banyak dari film ini ketimbang Independence Day yang penuh petuah.
6.The Abyss (1989)
Di tengah puncak perang dingin sebuah kapal selam nuklir milik Amerika tenggelam dan terdampar di kedalaman laut. Angkatan Laut yakin Rusia yang bertanggung jawab. Militer lantas mengirim tim untuk menyelamatkan kapal selam sebelum didahului Rusia. Harapan mereka ada pada sekelompok penambang di sebuah kilang minyak lepas pantai dekat lokasi terakhir kapal selam terdampar. Hanya saja, tak seorang pun tahu bahwa di bawah kedalaman laut hidup maklhuk asing dari luar angkasa. Sutradara James Cameron, yang dikemudian hari membuat Titanic dan Avatar, membawa ceritasoal alien dan UFO ke tahap lebih lanjut, mereka tak menghuni daratan atau bersliweran di angkasa, melainkan mirip ubur-ubur yang menyala di kedalaman laut.
5. Alien (1979)
Gampangnya, Alien (1979) karya Ridley Scott adalah film horor yang bersetting masa depan di sebuah pesawat ruang angkasa. Alien hanya akan jadi film horor biasa andai, misalnya, berlangsung di sebuah rumah hantu dan para pemerannya satu per satu dimangsa hantu. Tapi, dengan jenius Scott memindahkan setting rumah hantu ke pesawat luar angkasa. Makhluk ganas alien membunuhi awak pesawat satu demi satu—dan bikin penonton ketakutan selayaknya film horor. Kontribusi Scott lainnya adalah mengenalkan jagoan cewek, Sigourney Weaver. James Cameron kemudian melanjutkan Alien dengan Aliens, dan jagoan cewek menjadi trade mark film-fimnya kemudian dari Terminator hingga Avatar.
4. Contact (1997)
Contact (1997) dibuat atas premis populer dari ahli astronomi peraih Pulitzer, Carl Sagan, "If it's just us in the universe, it would be an awful waste of space." Premis ini didengungkan Sagan lewat novel berjudul sama dengan filmnya. Sagan meyakini, jika bisa tumbuh kehidupan di bumi, hal sama bisa terjadi di antara miliaran tata surya lain di jagad raya ini. Film ini memerlihatkan manusia bisa berkomunikasi lewat gelombang radio dengan makhluk asing di belahan galaksi lain. Hal ini telah dipraktekan para ilmuwan yang tergabung dalam organisasi SETI (Search for Extra Terresterial Intelligence) selama bertahun-tahun. Film besutan Robert Zemeckis ini memokuskan pada ilmuwan astronomi radio SETI, Dr. Ellie Arroway (Jodie Foster). Ellie mendengar gelombang radio kuat dari luar angkasa. Gelombang radio itu berisi pesan dari bintang Vega. Isinya, mereka mengajak bertemu dengan menyuruh makhluk bumi membuat mesin yang bisa mencapai Vega dalam waktu singkat. Setelah mesin selesai dibuat, Ellie dikirim sebagai wakil bumi bertemu makhluk Vega. Situs resmi SETI sendiri mencatat Contact sebagai film paling akurat tentang SETI yang pernah dibuat Hollywood.
3. District 9 (2009)
Tiga puluh tahun sebelumnya, kontak pertama manusia dengan alien di bumi terjadi. Bukan di Amerika seperti kebanyakan film Hollywood, tapi di Johannesburg, Afrika Selatan. Tiga puluh tahun setelahnya, alien membuat pemukiman di sudut kota itu yang dinamai District 9. Namun, alien tinggal sebagai warga kelas dua dan bahkan diperlakukan lebih rendah dari manusia. Kehidupan mereka diawasi siang-malam dan diatur sepenuhnya oleh manusia. Sampai, seorang manusia (Sharlto Copley) kecipratan cairan aneh alien. DNA-nya berubah, secara perlahan ia jadi alien dan ikut diburu selayaknya alien sungguhan. Sutradara Neill Blomkamp, asli Afsel, berhasil menghadirkan tempat tinggal alien yang terisolir, gersang, dan kumuh. Banyak yang bilang, pengambaran kisah alien Blomkamp sejatinya adalah kisah Afrika Selatan di masa apartheid saat pemisahan ras putih dan hitam terjadi. Alien tak ubahnya warga kulit hitam yang ditindas.
2. E.T.: Extra Terresterial (1982)
Bagi Steven Spielberg, sutradaranya, E.T: Extra Terresterial (1982) sering disebutnya sebagai karya personal. Di film itu, konon Spielberg menumpahkan segala kenangannya yang pedih melihat peceraian orang tuanya ketika masih bocah. Tokoh cilik Elliot (Henry Thomas) yang bersahabat dengan E.T. tak lain alter ego Spielberg. E.T. jadi film Spielberg yang paling lama bertengger sebagai film laris sepanjang masa hingga tumbang di tahun 1990-an. Artinya, E.T. begitu disuka. Gambaran Spielberg ata alien bukan makhluk menakutkan yang ingin menguasai bumi, tapi makhluk lucu nan lugu yang tersesat dan diselamatkan seorang bocah 10 tahun. Variety memuji karya Spielberg ini sebagai “film Disney terbaik yang tidak pernah dproduksi oleh Disney.” Ya, walau tak dibuat Disney, E.T. menyediakan semua unsur film Disney yang mampu memikat penontonnya.
1. Close Encounters of the Third Kind (1977)
Close Encounters of the Third Kind (1977) adalah obsesi yang jadi kenyataan bagi sutradara Steven Spielberg. Sebelum membuat Jaws (1975), ide film ini sudah ada di kepalanya. Film ini sukses besar, menyusul Star Wars (1977) enam bulan sebelumnya. Jika Star Wars mengajak penonton bertualang ke angkasa raya yang jauh, Close Encounters membayangkan apa yang terjadi bila makhluk luar angkasa datang ke bumi. Konon, berkat film ini, banyak orang mengaku telah berjumpa—bahkan diculik—makhluk asing. Awalnya, film ini ditulis Paul Schrader (penulis Taxi Driver, Raging Bull). Namun Spielberg tak suka plot yang mengedepankan usaha pemerintah menutupi keberadaan makhluk luar angkasa. Naskahpun ia tulis ulang. Yang jadi fokus adalah orang-orang biasa yang melihat makhluk asing. Ini langkah jitu. Banyak orang bersimpati pada tokoh-tokoh di film ini. Pada ajang Oscar tahun itu film ini memperoleh 8 unggulan. Termasuk untuk sutradara.(http://www.indonesianufohunters.co.cc)
Berikut 10 film UFO yang paling mengesankan kami.
10. Signs (2002)
9. The Day the Earth Stood Still (1951)
Maaf, bukan yang versi Keanu Reeves keluaran 2008 lalu. Yang klasik lebih seru, meski ditonton lagi sekarang terasa jadul. Versi yang 1951 bukan film UFO pertama (sebelumnya sudah rilis Man From Planet X di tahun yang sama). Film fiksi ilmiah soal UFO ini punya piring terbang hebat dengan penumpangnya yang tak kalah perkasa, robot Gort. Penumpang piring terbang lainnya, sesosok alien mirip manusia yang tugasnya menyampaikan pesan agar bumi jangan sampai terjadi perang nuklir. Film ini memang lahir saat ketakutan atas perang nuklir begitu nyata di awal Perang Dingin. Baik Amerika dan Uni Soviet ketika itu tengah siap berperang megarahkan hulu ledak nuklir ke masing-masing negara. Lantaran manusia dianggap tak sanggup mencegahnya, UFO akhirnya turun tangan.
8. Independence Day (1996)
Momen terbaik di film ini buat saya adalah saat presiden Amerika yang diperankan Bill Pullman berpidato dengan sangat patriotik membakar semangat pejuang sebelum perang habis-habisan melawan UFO yang tengah menjajah. Tapi dengan begitu, filmnya juga telah berhasil. Independence Day lahir saat Hollywood mengartikan untuk meraih box office satu-satunya cara adalah memberi more and more alias serba wah dan spektakuler. Di tahun itu masanya film bencana. Penyerbuan alien ke bumi jadi bencana pamungkas yang tak mungkin disamai oleh bencana lain. Sedang dari sudut geo politik, film ini bisa dipandang bukti kemenangan Amerika atas Blok Timur. Uni Soviet sudah runtuh berserakan di tahun itu. Merasa perkasa, lewat Hollywood, Amerika melawan musuh lain, makhluk luar angkasa. Dan akhirnya, di film, Amerika tetaplah pemenangnya.
7. Mars Attacks! (1996)
Jika Independence Day menyodrokan patriotisme pop-corn khas Hollywood, Mars Attacks! Menyodorkan parodi satire sosial. Sebagai parodi, Mars Attacks! mengkopi banyak aspek film-film fiksi ilmiah soal UFO tahun 1950-an dan awal 1960-an. Sutradara Tim Burton—seperti hampir dalam semua filmnya—mengurung para tokohnya dalam alam surealis. Lihatlah bagaimana layar dipenuhi piring terbang keperakan dan pewarnaan ceria dari Burton. Kisahnya mirip Independence Day, soal alien yang menyerbu bumi. Tapi, jika Independence Day dikhayalkan begitu serius, Mars Attacks! malah sebaliknya. Presiden Amerika di film ini (diperankan Jack Nicholson) ditampilkan begitu dungu. Tapi, di balik segala gelak tawa yang dosodorkan Burton, kita malah mendapat pelajaran banyak dari film ini ketimbang Independence Day yang penuh petuah.
6.The Abyss (1989)
Di tengah puncak perang dingin sebuah kapal selam nuklir milik Amerika tenggelam dan terdampar di kedalaman laut. Angkatan Laut yakin Rusia yang bertanggung jawab. Militer lantas mengirim tim untuk menyelamatkan kapal selam sebelum didahului Rusia. Harapan mereka ada pada sekelompok penambang di sebuah kilang minyak lepas pantai dekat lokasi terakhir kapal selam terdampar. Hanya saja, tak seorang pun tahu bahwa di bawah kedalaman laut hidup maklhuk asing dari luar angkasa. Sutradara James Cameron, yang dikemudian hari membuat Titanic dan Avatar, membawa ceritasoal alien dan UFO ke tahap lebih lanjut, mereka tak menghuni daratan atau bersliweran di angkasa, melainkan mirip ubur-ubur yang menyala di kedalaman laut.
5. Alien (1979)
Gampangnya, Alien (1979) karya Ridley Scott adalah film horor yang bersetting masa depan di sebuah pesawat ruang angkasa. Alien hanya akan jadi film horor biasa andai, misalnya, berlangsung di sebuah rumah hantu dan para pemerannya satu per satu dimangsa hantu. Tapi, dengan jenius Scott memindahkan setting rumah hantu ke pesawat luar angkasa. Makhluk ganas alien membunuhi awak pesawat satu demi satu—dan bikin penonton ketakutan selayaknya film horor. Kontribusi Scott lainnya adalah mengenalkan jagoan cewek, Sigourney Weaver. James Cameron kemudian melanjutkan Alien dengan Aliens, dan jagoan cewek menjadi trade mark film-fimnya kemudian dari Terminator hingga Avatar.
4. Contact (1997)
Contact (1997) dibuat atas premis populer dari ahli astronomi peraih Pulitzer, Carl Sagan, "If it's just us in the universe, it would be an awful waste of space." Premis ini didengungkan Sagan lewat novel berjudul sama dengan filmnya. Sagan meyakini, jika bisa tumbuh kehidupan di bumi, hal sama bisa terjadi di antara miliaran tata surya lain di jagad raya ini. Film ini memerlihatkan manusia bisa berkomunikasi lewat gelombang radio dengan makhluk asing di belahan galaksi lain. Hal ini telah dipraktekan para ilmuwan yang tergabung dalam organisasi SETI (Search for Extra Terresterial Intelligence) selama bertahun-tahun. Film besutan Robert Zemeckis ini memokuskan pada ilmuwan astronomi radio SETI, Dr. Ellie Arroway (Jodie Foster). Ellie mendengar gelombang radio kuat dari luar angkasa. Gelombang radio itu berisi pesan dari bintang Vega. Isinya, mereka mengajak bertemu dengan menyuruh makhluk bumi membuat mesin yang bisa mencapai Vega dalam waktu singkat. Setelah mesin selesai dibuat, Ellie dikirim sebagai wakil bumi bertemu makhluk Vega. Situs resmi SETI sendiri mencatat Contact sebagai film paling akurat tentang SETI yang pernah dibuat Hollywood.
3. District 9 (2009)
Tiga puluh tahun sebelumnya, kontak pertama manusia dengan alien di bumi terjadi. Bukan di Amerika seperti kebanyakan film Hollywood, tapi di Johannesburg, Afrika Selatan. Tiga puluh tahun setelahnya, alien membuat pemukiman di sudut kota itu yang dinamai District 9. Namun, alien tinggal sebagai warga kelas dua dan bahkan diperlakukan lebih rendah dari manusia. Kehidupan mereka diawasi siang-malam dan diatur sepenuhnya oleh manusia. Sampai, seorang manusia (Sharlto Copley) kecipratan cairan aneh alien. DNA-nya berubah, secara perlahan ia jadi alien dan ikut diburu selayaknya alien sungguhan. Sutradara Neill Blomkamp, asli Afsel, berhasil menghadirkan tempat tinggal alien yang terisolir, gersang, dan kumuh. Banyak yang bilang, pengambaran kisah alien Blomkamp sejatinya adalah kisah Afrika Selatan di masa apartheid saat pemisahan ras putih dan hitam terjadi. Alien tak ubahnya warga kulit hitam yang ditindas.
2. E.T.: Extra Terresterial (1982)
Bagi Steven Spielberg, sutradaranya, E.T: Extra Terresterial (1982) sering disebutnya sebagai karya personal. Di film itu, konon Spielberg menumpahkan segala kenangannya yang pedih melihat peceraian orang tuanya ketika masih bocah. Tokoh cilik Elliot (Henry Thomas) yang bersahabat dengan E.T. tak lain alter ego Spielberg. E.T. jadi film Spielberg yang paling lama bertengger sebagai film laris sepanjang masa hingga tumbang di tahun 1990-an. Artinya, E.T. begitu disuka. Gambaran Spielberg ata alien bukan makhluk menakutkan yang ingin menguasai bumi, tapi makhluk lucu nan lugu yang tersesat dan diselamatkan seorang bocah 10 tahun. Variety memuji karya Spielberg ini sebagai “film Disney terbaik yang tidak pernah dproduksi oleh Disney.” Ya, walau tak dibuat Disney, E.T. menyediakan semua unsur film Disney yang mampu memikat penontonnya.
1. Close Encounters of the Third Kind (1977)
Close Encounters of the Third Kind (1977) adalah obsesi yang jadi kenyataan bagi sutradara Steven Spielberg. Sebelum membuat Jaws (1975), ide film ini sudah ada di kepalanya. Film ini sukses besar, menyusul Star Wars (1977) enam bulan sebelumnya. Jika Star Wars mengajak penonton bertualang ke angkasa raya yang jauh, Close Encounters membayangkan apa yang terjadi bila makhluk luar angkasa datang ke bumi. Konon, berkat film ini, banyak orang mengaku telah berjumpa—bahkan diculik—makhluk asing. Awalnya, film ini ditulis Paul Schrader (penulis Taxi Driver, Raging Bull). Namun Spielberg tak suka plot yang mengedepankan usaha pemerintah menutupi keberadaan makhluk luar angkasa. Naskahpun ia tulis ulang. Yang jadi fokus adalah orang-orang biasa yang melihat makhluk asing. Ini langkah jitu. Banyak orang bersimpati pada tokoh-tokoh di film ini. Pada ajang Oscar tahun itu film ini memperoleh 8 unggulan. Termasuk untuk sutradara.(http://www.indonesianufohunters.co.cc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar