Kehidupan pernikahan setelah berjalan
beberapa tahun terkadang tidak semudah bayangan ketika masih pacaran.
Bagi beberapa pasangan, mereka merasa masalah tak henti-hentinya datang.
Pernikahan yang penuh masalah memang jadi cobaan tersendiri untuk pasangan. Masalah-masalah tersebut bisa membuat Anda dan suami rasanya ingin menyerah saja.
Sebenarnya adakah cara memperbaiki pernikahan yang penuh masalah ini? Sebelum menyerah dan mengucap kata 'cerai', kenapa tidak mencoba dulu tujuh cara berikut ini, seperti dipaparkan enzine articles:
1. Bicara
Komunikasi dapat memperbaiki hubungan yang rusak. Bicarakan perasaan masing-masing. Beritahu pasangan apa yang membuat Anda merasa sakit hati dan jujurlah tentang apa yang Anda takutkan. Pernikahan yang hancur terjadi ketika orang lain tidak ingin mengalami rasa takut kehilangan seseorang, jadi sebelum ini terjadi, mereka cenderung untuk melawan serangan dengan mengatakan "selamat tinggal". Cobalah untuk memberitahu pasangan Anda tentang ketakutan ini (Anda mungkin tidak tahu, dia juga merasakan hal yang sama).
2. Bernostalgia
Cobalah untuk bernostalgia, lihat kembali ketika bagaimana dulu Anda dan pasangan bisa mulai saling mencintai. Kenang kembali momen tersebut bersama-sama. Rasakan lagi perasaan saling menyayangi yang Anda dan suami pernah miliki namun kini bisa jadi terlupakan. Ingatlah bagaimana Anda dulu berdua bersatu karena ada perasaan yaitu cinta. Hubungan Anda dan pasangan dimulai dengan cinta, sehingga selama memang cinta itu masih ada, hanya perlu digali lagi untuk kembali menyala.
3. Titik Tengah
Ketika berbeda pendapat, cobalah temukan titik di mana Anda dan suami bisa menemukan kesepakatan. Kalaupun saling berargumen hindari hal-hal yang dapat menyebabkan pasangan sakit hati. Tak perlu bertengkar hanya masalah kecil, seperti masalah siapa yang mencuci piring atau menyiram taman. Bicarakan masalah rumah tangga dengan kepala dingin. Usahakan selalu taati setiap tugas yang memang sudah jadi kewajiban masing-masing.
4. Perkuat Ikatan
Ingatkah bagaimana dulu Anda dan pasangan sering pergi kencan ketika pacaran? Apakah kini kebiasaan itu masih dilakukan? Sesekali tidak ada salahnya pergi ke bioskop bersama-sama, makan tanpa anak-anak, lari pagi bersama. Kegiatan-kegiatan tersebut akan menghilangkan kesenjangan komunikasi yang selama ini terjadi.
5. Menulis
Di zaman sekarang ini, kegiatan menulis surat untuk pasangan sepertinya bukan lagi hal umum. Apalagi Anda dan suami sudah hidup serumah, sehingga Anda berpikir buat apa menulis surat? Padahal kegiatan tersebut tetap bermanfaat dan memiliki dampak yang besar dalam hubungan. pernikahan. Cara ini juga cukup efektif jika Anda termasuk tipe orang yang sulit berkomunikasi secara langsung. Cobalah tuliskan isi hati Anda. Sesekali buat catatan cinta atau kartu ucapan dan selipkan di tas kerja pasangan.
6. Tertawa
Bercanda satu sama lain, kegiatan ini sering terlupakan dalam setiap hubungan. Setelah menikah, pasangan cenderung masuk membicarakan hal-hal serius sehingga membuat mereka lupa tertawa. Kegiatan bercanda bersama ini pun bisa dilakukan bersama anak-anak.
7. Fokus
Setelah menikah, tetaplah berkembang, tapi lakukan bersama-sama. Biarkan hubungan itu tumbuh. Tetap fokus pada satu sama lain. Pernikahan yang hancur terjadi ketika seseorang membiarkan kemungkinan kerusakan itu terjadi. Misalnya membiarkan diri sendiri untuk jatuh cinta pada orang ketiga yang tentu saja bisa menghancurkan pernikahan (http://wolipop.detik.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar