Tidak semua laki-laki mau mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi berdasarkan
penelitian di Inggris, laki-laki yang sering melakukan pekerjaan rumah
lebih disukai oleh para wanita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oxford, rata-rata orang yang menikah dan tidak menikah berhubungan dengan peran laki-laki dan perempuan, serta pandangan tentang siapa yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan rumah dan masalah mengurus anak.
Setiap pasangan menginginkan hidup dengan lawan jenisnya jika dapat melakukan pembagian tugas dengan baik.
Hasil penelitian di negara-negara maju, seperti dikutip dari ScienceDaily, Senin (7/9/2009), laki-laki di negara maju memiliki kesempatan yang besar untuk hidup dengan pasangannya karena mampu melakukan pekerjaan rumah tangga lebih baik.
Penelitian juga menunjukkan perempuan yang hidup di negara dengan kesetaraan gender yang kurang antara 20 sampai 50 persen, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk bisa hidup dengan seorang laki-laki dibandingkan dengan perempuan yang hidup dalam negara yang menganut prinsip kesetaraan gender.
Peneliti Dr. Almudena Sevilla-Sanz menyimpulkan bahwa perempuan yang hidup di negara-negara dengan kesetaran gender yang tinggi lebih cenderung menikah atau hidup dengan seorang laki-laki. Sedangkan pada negara yang prinsip kesetaraan gendernya kurang, pada umumnya para laki-laki akan memilih seorang wanita yang bisa diandalkan untuk bisa melakukan segala pekerjaan rumah dan urusan mengasuh anak.
"Wanita yang hidup dengan kesetaraan gender tinggi akan lebih memilih untuk tidak menikah daripada harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga," ujar Sevilla Sanz.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa di negara yang kurang menganut kesetaraan gender, ada stigma sosial yang melekat pada laki-laki yang pintar melakukan pekerjaan rumah. Berbagai anggapan negatif akan muncul pada laki-laki yang jago memasak, mengurus rumah atau jago mengasuh anaknya. Ini salah satu hal yang bisa menyebabkan kurang harmonisnya suatu rumah tangga.
Ternyata laki-laki yang pintar mengurus pekerjaan rumah tangga, akan lebih menarik di mata para perempuan. Serta bisa membuat hubungan suami istri menjadi lebih harmonis, jika dilakukan pembagian tugas terhadap beberapa pekerjaan rumah tangga antara keduanya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oxford, rata-rata orang yang menikah dan tidak menikah berhubungan dengan peran laki-laki dan perempuan, serta pandangan tentang siapa yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan rumah dan masalah mengurus anak.
Setiap pasangan menginginkan hidup dengan lawan jenisnya jika dapat melakukan pembagian tugas dengan baik.
Hasil penelitian di negara-negara maju, seperti dikutip dari ScienceDaily, Senin (7/9/2009), laki-laki di negara maju memiliki kesempatan yang besar untuk hidup dengan pasangannya karena mampu melakukan pekerjaan rumah tangga lebih baik.
Penelitian juga menunjukkan perempuan yang hidup di negara dengan kesetaraan gender yang kurang antara 20 sampai 50 persen, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk bisa hidup dengan seorang laki-laki dibandingkan dengan perempuan yang hidup dalam negara yang menganut prinsip kesetaraan gender.
Peneliti Dr. Almudena Sevilla-Sanz menyimpulkan bahwa perempuan yang hidup di negara-negara dengan kesetaran gender yang tinggi lebih cenderung menikah atau hidup dengan seorang laki-laki. Sedangkan pada negara yang prinsip kesetaraan gendernya kurang, pada umumnya para laki-laki akan memilih seorang wanita yang bisa diandalkan untuk bisa melakukan segala pekerjaan rumah dan urusan mengasuh anak.
"Wanita yang hidup dengan kesetaraan gender tinggi akan lebih memilih untuk tidak menikah daripada harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga," ujar Sevilla Sanz.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa di negara yang kurang menganut kesetaraan gender, ada stigma sosial yang melekat pada laki-laki yang pintar melakukan pekerjaan rumah. Berbagai anggapan negatif akan muncul pada laki-laki yang jago memasak, mengurus rumah atau jago mengasuh anaknya. Ini salah satu hal yang bisa menyebabkan kurang harmonisnya suatu rumah tangga.
Ternyata laki-laki yang pintar mengurus pekerjaan rumah tangga, akan lebih menarik di mata para perempuan. Serta bisa membuat hubungan suami istri menjadi lebih harmonis, jika dilakukan pembagian tugas terhadap beberapa pekerjaan rumah tangga antara keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar