Rambut rontok bukanlah masalah besar dan wajar dihadapi oleh semua
orang. Tetapi jika rambut rontok dalam jumlah yang banyak, Anda mungkin
perlu khawatir karena beberapa kondisi kesehatan tertentu mungkin
bertanggungjawab atas kerontokan yang Anda alami.
Berikut 8 penyakit yang memicu kerontokan rambut, seperti dilansir msn, Selasa (17/7/2012) antara lain:
1. Telogen effluvium
Telogen effluvium adalah fenomena yang terjadi setelah kehamilan, operasi besar, penurunan berat badan yang drastis, atau stres yang ekstrim. Kondisi tersebut menyebabkan rambut rontok dalam jumlah yang banyak setiap hari.
Wanita dengan telogen effluvium biasanya mengalami rambut rontok 6 minggu sampai 3 bulan setelah peristiwa stres. Pada puncaknya, Anda mungkin kehilangan segenggam rambut.
2. Androgenetic alopecia
Androgenetic alopecia dikenal dengan kerontokan rambut akibat masalah genetik atau warisan dari orang tua. Menurut American Academy of Dermatology, kondisi inilah yang paling umum dialami oleh orang-orang yang mengalami rambut rontok.
Wanita yang megalami kondisi ini cenderung mengembangkan penipisan pada garis rambut di balik poni. Kondisi ini berkembang secara perlahan dan dapat terjadi pada usia dini atau sekitar 20-an tahun.
Anda mungkin rentan terhadap kerontokan rambut jika rambut orang tua Anda memiliki pola rambut yang menipis. Dalam beberapa kasus, rambut rontok mungkin menyebar ke seluruh kulit kepala.
3. Hypothyroidism
Jutaan orang, yang sebagian besar terjadi pada wanita menderita penyakit tiroid. Penyakit tersebut terjadi karena tubuh memproduksi hormon tiroid terlalu sedikit.
Padahal hormon ini bertanggung jawab terhadap metabolisme tubuh, denyut jantung, dan suasana hati seseorang. Metabolisme tubuh inilah yang mensuplai oksigen dan energi untuk pertumbuhan rambut, kulit, dan kuku.
Jika Anda menderita hypothyroidism, Anda akan mengalami kerontokan rambut yang parah karena rambut tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh. Selain itu hypothyroidism juga mengakibatkan kenaikan berat badan, kelelahan, sembelit, depresi, dan sulit berkonsentrasi
4. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun kronis dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat tubuh. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1,5 juta orang dan cenderung menyerang wanita bertahun-tahun lamanya setelah melahirkan.
Penyakit ini sering menyebabkan kelelahan ekstrim, sakit kepala, borok, dan sendi bengkak. Banyak orang juga mengalami kerontokan rambut.
5. Anemia
Wanita yang tidak cukup makan makanan yang kaya zat besi mungkin rentan terhadap kekurangan zat besi, di mana darah tidak memiliki cukup sel darah merah. Sel darah merah mengangkut oksigen ke sel-sel di seluruh tubuh Anda dan memberikan energi yang Anda butuhkan.
Defisiensi sel darah merah atau anemia menyebabkan kelelahan ekstrem, kelemahan, dan kulit pucat. Anda juga mungkin akan mengalami sakit kepala, sulit berkonsentrasi, tangan dan kaki dingin, dan rambut rontok.
6. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Kondisi ini dapat terjadi pada usia yang sangat dini yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dimana ovarium menghasilkan hormon laki-laki terlalu banyak. PCOS sering menyebabkan infertilitas.
PCOS juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah, menstruasi yang tidak teratur, jerawat, kerontokan rambut pada kulit kepala dan kista pada ovarium.
7. Kondisi kulit kepala yang tidak sehat
Kulit kepala yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan yang membuat rambut kesulitan untuk tumbuh. Kondisi kulit yang menyebabkan rambut rontok meliputi seborrheic dermatitis atau ketombe, psoriasis, dan infeksi jamur seperti kurap.
Seborrheic dermatitis menyebabkan kulit kepala berganti kulit, sehingga kulit kepala berminyak dan muncul sisik kekuningan di kulit kepala dan rambut Anda.
8. Alopecia areata
Alopecia areata adalah gangguan autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut. Kondisi ini dapat terjadi pada pria dan wanita. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin dipicu oleh stres atau penyakit tertentu. Alopecia areata sering menyebabkan kebotakan pada kulit kepala, alis, atau kaki.
Berikut 8 penyakit yang memicu kerontokan rambut, seperti dilansir msn, Selasa (17/7/2012) antara lain:
1. Telogen effluvium
Telogen effluvium adalah fenomena yang terjadi setelah kehamilan, operasi besar, penurunan berat badan yang drastis, atau stres yang ekstrim. Kondisi tersebut menyebabkan rambut rontok dalam jumlah yang banyak setiap hari.
Wanita dengan telogen effluvium biasanya mengalami rambut rontok 6 minggu sampai 3 bulan setelah peristiwa stres. Pada puncaknya, Anda mungkin kehilangan segenggam rambut.
2. Androgenetic alopecia
Androgenetic alopecia dikenal dengan kerontokan rambut akibat masalah genetik atau warisan dari orang tua. Menurut American Academy of Dermatology, kondisi inilah yang paling umum dialami oleh orang-orang yang mengalami rambut rontok.
Wanita yang megalami kondisi ini cenderung mengembangkan penipisan pada garis rambut di balik poni. Kondisi ini berkembang secara perlahan dan dapat terjadi pada usia dini atau sekitar 20-an tahun.
Anda mungkin rentan terhadap kerontokan rambut jika rambut orang tua Anda memiliki pola rambut yang menipis. Dalam beberapa kasus, rambut rontok mungkin menyebar ke seluruh kulit kepala.
3. Hypothyroidism
Jutaan orang, yang sebagian besar terjadi pada wanita menderita penyakit tiroid. Penyakit tersebut terjadi karena tubuh memproduksi hormon tiroid terlalu sedikit.
Padahal hormon ini bertanggung jawab terhadap metabolisme tubuh, denyut jantung, dan suasana hati seseorang. Metabolisme tubuh inilah yang mensuplai oksigen dan energi untuk pertumbuhan rambut, kulit, dan kuku.
Jika Anda menderita hypothyroidism, Anda akan mengalami kerontokan rambut yang parah karena rambut tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh. Selain itu hypothyroidism juga mengakibatkan kenaikan berat badan, kelelahan, sembelit, depresi, dan sulit berkonsentrasi
4. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun kronis dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat tubuh. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1,5 juta orang dan cenderung menyerang wanita bertahun-tahun lamanya setelah melahirkan.
Penyakit ini sering menyebabkan kelelahan ekstrim, sakit kepala, borok, dan sendi bengkak. Banyak orang juga mengalami kerontokan rambut.
5. Anemia
Wanita yang tidak cukup makan makanan yang kaya zat besi mungkin rentan terhadap kekurangan zat besi, di mana darah tidak memiliki cukup sel darah merah. Sel darah merah mengangkut oksigen ke sel-sel di seluruh tubuh Anda dan memberikan energi yang Anda butuhkan.
Defisiensi sel darah merah atau anemia menyebabkan kelelahan ekstrem, kelemahan, dan kulit pucat. Anda juga mungkin akan mengalami sakit kepala, sulit berkonsentrasi, tangan dan kaki dingin, dan rambut rontok.
6. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Kondisi ini dapat terjadi pada usia yang sangat dini yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dimana ovarium menghasilkan hormon laki-laki terlalu banyak. PCOS sering menyebabkan infertilitas.
PCOS juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah, menstruasi yang tidak teratur, jerawat, kerontokan rambut pada kulit kepala dan kista pada ovarium.
7. Kondisi kulit kepala yang tidak sehat
Kulit kepala yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan yang membuat rambut kesulitan untuk tumbuh. Kondisi kulit yang menyebabkan rambut rontok meliputi seborrheic dermatitis atau ketombe, psoriasis, dan infeksi jamur seperti kurap.
Seborrheic dermatitis menyebabkan kulit kepala berganti kulit, sehingga kulit kepala berminyak dan muncul sisik kekuningan di kulit kepala dan rambut Anda.
8. Alopecia areata
Alopecia areata adalah gangguan autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut. Kondisi ini dapat terjadi pada pria dan wanita. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin dipicu oleh stres atau penyakit tertentu. Alopecia areata sering menyebabkan kebotakan pada kulit kepala, alis, atau kaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar