Banyak sekali orang yang sering mengeluhkan sakit kepala dan migrain
yang tidak tertahankan atau bandel. Sakit kepala dan migrain yang tidak
tertahankan seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari pada sebagian
orang.
Migrain bukan hanya sakit kepala, adalah penyakit kompleks yang menyebabkan sakit kepala berat dan sering melumpuhkan, biasanya terletak pada satu sisi kepala, sering disertai dengan mual, dan sensitivitas cahaya kebisingan, dan gejala lainnya.
Kurang dari sepertiga orang yang mengalami migrain disertai dengan fenomena pra sakit kepala yang disebut aura, di mana memiliki kesemutan dan mati rasa pada wajah atau lengan, dan mungkin dengan fenomena seperti melihat lampu berkedip, bintik-bintik buta, atau garis zigzag.
Gejala migrain dapat begitu melemahkan, dan rasa sakit begitu tidak tertahankan. Berdasarkan hasil survei tahun 1999 menemukan bahwa, seperempat dari orang yang mengalami migrain mengunjungi ruang darurat untuk mencari bantuan. Namun lebih dari setengah dari orang yang mengalami migrain tidak pernah mengunjungi dokter untuk didiagnosa.
Mungkin tidak ada obat untuk migrain, tapi setidaknya ada cara untuk dapat mengelola gejala migrain. Berikut 8 cara medis yang terbukti dapat meredakan gejala migrain dan sakit kepala yang tidak tertahankan seperti dikutip dari MSNHealth, Rabu (14/3/2012) antara lain:
1. Mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa
"Dengan mengunjungi dokter, maka dapat dilakukan diagnosa dengan jelas, mendapatkan pengobatan yang memadai untuk mengelola gejala migrain atau sakit kepala yang tidak tertahankan," kata Richard B. Lipton, MD, profesor neurologi, epidemiologi, dan ilmu perilaku dari Albert Einstein College of Medicinedi New York City.
2. Berkonsultasi dengan dokter spesialis
Jika, masih merasakan rasa sakit dan ketidaknyaman setelah berkonsultasi dengan dokter umum, mungkin sudah saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Jika sakit kepala tidak dapat dikendalikan setelah beberapa bulan, atau dokter tidak yakin mengenai diagnosa, maka mintalah rujukan ke dokter ahli saraf atau spesialis sakit kepala.
3. Memperhatikan tanda dan gejala awal
"Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda awal migrain. Penghilang rasa sakit yang dapat menjadi kurang efektif dengan perkembangan sakit kepala lebih lanjut. Obat anti inflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen sodium dapat menyebabkan rasa sakit di bawah kendali bila digunakan pada sakit kepala pertama. Tapi begitu sakit kepala migrain mencapai tahap yang lebih intens, di mana ada rasa sakit, mual ringan dan sensitivitas suara, dan gejala yang berhubungan lainnya, NSAID dan penghilang rasa sakit sederhana biasanya kurang efektif. Penghilang rasa sakit sederhana, termasuk aspirin, asetaminofen, atau dengan kombinasi kafein," kata seorang spesialis neurologi David M. Biondi, DO.
4. Olahraga
"Berjalan, jogging, berenang, atau bentuk latihan aerobik dapat membantu mencegah sakit kepala oleh karena migrain. Olahraga dapat merangsang tubuh melepaskan endorfin, yang merupakan bahan kimia otak yang meningkatkan suasana hati. Olahraga juga membantu menghilangkan stress, salah satu pemicu sakit kepala yang telah diketahui," kata Dr Mauskop.
5. Menetapkan kegiatan sehari-hari sebagai rutinitas
"Menetapkan rutinitas memang terdengar membosankan, namun hal tersebut dapat membantu mencegah migrain. Karena perubahan dalam jadwal harian, tidur larut malam di akhir pekan, melewatkan sarapan, atau kebiasaan yang berubah-ubah setiap hari dapat memicu migrain," kata Dr Biondi.
6. Belajarlah untuk lebih rileks
"Stres adalah salah satu pemicu migrain yang paling umum, jadi belajar untuk mengatasi stres dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi serangan migrain. Maka sangat perlu untuk mengetahui hal-hal yang apat dilakukan untuk mengatasi stres, seperti jalan-jalan, olah raga, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan," kata Dr Mauskop.
7. Mengetahui makanan yang dapat menjadi pemicu
Makanan tertentu dan aditif makanan dapat memicu sakit kepala. Misalnya, coklat yang mengandung amina vasoaktif, yang dapat memprovokasi sakit kepala dengan dilatasi pembuluh darah. Sakit kepala juga dapat berhubungan dengan makanan seperti daging olahan yang mengandung aditif yang disebut nitrit.
Seperti amina, daging dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak, dan memprovokasi sakit kepala pada orang-orang yang rentan terhadap migrain. Makanan lain yang dapat memicu timbulnya migrain, antara lain alkohol, monosodium glutamat (MSG), bhan pengawet makanan, dan aspartam.
8. Mencatat karakter sakit kepala yang pernah dialami
Mengingat-ingat karakter sakit kepala yang pernah dialami adalah salah satu cara terbaik untuk mengidentifikasi pemicu dan mencegah terjadinya serangan lagi. Hal tersebut juga dapat membantu dokter untuk menemukan sebuah rencana pencegahan dan pengobatan yang dapat efektif.
Migrain bukan hanya sakit kepala, adalah penyakit kompleks yang menyebabkan sakit kepala berat dan sering melumpuhkan, biasanya terletak pada satu sisi kepala, sering disertai dengan mual, dan sensitivitas cahaya kebisingan, dan gejala lainnya.
Kurang dari sepertiga orang yang mengalami migrain disertai dengan fenomena pra sakit kepala yang disebut aura, di mana memiliki kesemutan dan mati rasa pada wajah atau lengan, dan mungkin dengan fenomena seperti melihat lampu berkedip, bintik-bintik buta, atau garis zigzag.
Gejala migrain dapat begitu melemahkan, dan rasa sakit begitu tidak tertahankan. Berdasarkan hasil survei tahun 1999 menemukan bahwa, seperempat dari orang yang mengalami migrain mengunjungi ruang darurat untuk mencari bantuan. Namun lebih dari setengah dari orang yang mengalami migrain tidak pernah mengunjungi dokter untuk didiagnosa.
Mungkin tidak ada obat untuk migrain, tapi setidaknya ada cara untuk dapat mengelola gejala migrain. Berikut 8 cara medis yang terbukti dapat meredakan gejala migrain dan sakit kepala yang tidak tertahankan seperti dikutip dari MSNHealth, Rabu (14/3/2012) antara lain:
1. Mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa
"Dengan mengunjungi dokter, maka dapat dilakukan diagnosa dengan jelas, mendapatkan pengobatan yang memadai untuk mengelola gejala migrain atau sakit kepala yang tidak tertahankan," kata Richard B. Lipton, MD, profesor neurologi, epidemiologi, dan ilmu perilaku dari Albert Einstein College of Medicinedi New York City.
2. Berkonsultasi dengan dokter spesialis
Jika, masih merasakan rasa sakit dan ketidaknyaman setelah berkonsultasi dengan dokter umum, mungkin sudah saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Jika sakit kepala tidak dapat dikendalikan setelah beberapa bulan, atau dokter tidak yakin mengenai diagnosa, maka mintalah rujukan ke dokter ahli saraf atau spesialis sakit kepala.
3. Memperhatikan tanda dan gejala awal
"Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda awal migrain. Penghilang rasa sakit yang dapat menjadi kurang efektif dengan perkembangan sakit kepala lebih lanjut. Obat anti inflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen sodium dapat menyebabkan rasa sakit di bawah kendali bila digunakan pada sakit kepala pertama. Tapi begitu sakit kepala migrain mencapai tahap yang lebih intens, di mana ada rasa sakit, mual ringan dan sensitivitas suara, dan gejala yang berhubungan lainnya, NSAID dan penghilang rasa sakit sederhana biasanya kurang efektif. Penghilang rasa sakit sederhana, termasuk aspirin, asetaminofen, atau dengan kombinasi kafein," kata seorang spesialis neurologi David M. Biondi, DO.
4. Olahraga
"Berjalan, jogging, berenang, atau bentuk latihan aerobik dapat membantu mencegah sakit kepala oleh karena migrain. Olahraga dapat merangsang tubuh melepaskan endorfin, yang merupakan bahan kimia otak yang meningkatkan suasana hati. Olahraga juga membantu menghilangkan stress, salah satu pemicu sakit kepala yang telah diketahui," kata Dr Mauskop.
5. Menetapkan kegiatan sehari-hari sebagai rutinitas
"Menetapkan rutinitas memang terdengar membosankan, namun hal tersebut dapat membantu mencegah migrain. Karena perubahan dalam jadwal harian, tidur larut malam di akhir pekan, melewatkan sarapan, atau kebiasaan yang berubah-ubah setiap hari dapat memicu migrain," kata Dr Biondi.
6. Belajarlah untuk lebih rileks
"Stres adalah salah satu pemicu migrain yang paling umum, jadi belajar untuk mengatasi stres dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi serangan migrain. Maka sangat perlu untuk mengetahui hal-hal yang apat dilakukan untuk mengatasi stres, seperti jalan-jalan, olah raga, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan," kata Dr Mauskop.
7. Mengetahui makanan yang dapat menjadi pemicu
Makanan tertentu dan aditif makanan dapat memicu sakit kepala. Misalnya, coklat yang mengandung amina vasoaktif, yang dapat memprovokasi sakit kepala dengan dilatasi pembuluh darah. Sakit kepala juga dapat berhubungan dengan makanan seperti daging olahan yang mengandung aditif yang disebut nitrit.
Seperti amina, daging dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak, dan memprovokasi sakit kepala pada orang-orang yang rentan terhadap migrain. Makanan lain yang dapat memicu timbulnya migrain, antara lain alkohol, monosodium glutamat (MSG), bhan pengawet makanan, dan aspartam.
8. Mencatat karakter sakit kepala yang pernah dialami
Mengingat-ingat karakter sakit kepala yang pernah dialami adalah salah satu cara terbaik untuk mengidentifikasi pemicu dan mencegah terjadinya serangan lagi. Hal tersebut juga dapat membantu dokter untuk menemukan sebuah rencana pencegahan dan pengobatan yang dapat efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar