Banyak orang berlomba-lomba datang ke salon kecantikan atau ke dokter bedah plastik demi terlihat memikat dan awet muda meski harus merogoh ongkos banyak karena tak ingin ada kerutan di wajah. Padahal muda dan tua adalah sunnahtullah yang harus dialami.
Tapi bagi yang ingin tetap awet muda, anda tak perlu mengeluarkan
uang banyak untuk membayar jasa kecantikan atau untuk membeli produk
kecantikan. Cukup dengan memanfaatkan bulan puasa. Apa bukti ilmiahnya?
Puasa akan mengurangi atau menghentikan sementara proses-proses
fisiologis atau metabolisme didalam tubuh kita, khususnya disaluran
pencernaan. Penghentian proses metabolisme itu membawa empat rangkaian
proses yang berdampak besar pada kesehatan. Bila seseorang bepuasa
berarti ia, pertama membatasi jumlah makanan yang masuk dalam saluran
pencernaan, kedua, ia telah menurunkan intensitas kerja sistem
pencernaan kita.
Lalu ketiga, dengan turunnya intensitas kerja itu, turun pula
kemungkinan adanya racun dari dalam tubuh, baik endotoksin (racun dari
dalam tubuh sendiri) maupun eksotoksin (racun dari luar tubuh).
Berkurangnya bahan yang harus dicerna juga akan membuat tubuh kita tidak
memaksakan diri untuk mengeluarkan hormon dan enzim pencernaan secara
besar-besaran.
Bayangkan sebaliknya bila anda tidak berpuasa. Yang pasti semua
makanan yang masuk dalam tubuh harus dicerna. Mau tidak mau, kita akan
memaksa organ pencernaan kita bekerja lebih keras.
Menurut para pakar, yang disebut awet muda pada dasarnya adalah
proses penuaan dini yang dihambat. Diantara beberapa teori penuaan
salah satu yang paling terkenal pada tahun 1950-an adalah teori radikal
bebas. Teori radikal bebas berbunyi," kalau didalam tubuh kita banyak
radikal bebas, maka radikal bebas itu secara seluler (arahnya ke sel-sel
tubuh) akan merusak dinding sel. Perusakan dinding sel itu akan
mempercepat penuaaan.”
Puasa ternyata ampuh melindungi dinding sel. Dinding sel bisa
dipertahankan karena radikal bebasnya tidak ada atau dikurangi (karena
puasa), maka orang menjadi awet muda”
Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa pada orang yang
berpuasa, MDA (melondealdehid) yang sifatnya radikal bebas, ternyata
berkurang hingga 90%. Bersama dengan itu, disisi lain puasa meningkatkan
pembuatan antioksidan hingga 15%. “Jadi disatu sisi radikal bebas itu
dipangkas, disisi lain musuh radikal bebas (antioksidan) ditingkatkan”
Oleh karena itu, kita tak perlu heran lagi kenapa rajin berpuasa bisa
bikin awet muda
Pikiran Lebih Tajam
Bukan hanya awet muda, puasa pun memiliki dampak luar biasa
terhadap pikiran. "Puasa ibarat mata air. Semakin digali airnya semakin
deras," kata seorang master trainer sekaligus pakar Neuro-Linguistic
Programming (NLP), Ikhwan Sofa. "Begitu juga dalam ilmu modern, setiap
hari manfaat puasa dapat ditemukan dari berbagai aspek," ujarnya.
Pengaruh puasa pada pikiran dan mental itu pula yang mempengaruhi
tampilan muda seseorang.
Ia mengungkapkan selama berpuasa, kerja pikiran melambat.
Pelambatan tersebut, menurut Ikhwan, membuat pikiran lebih jernih karena
berpikir lebih dalam.
Secara ilmiah, ungkap Ikhwan, pikiran yang melambat ketika lapar,
ternyata menjadi lebih tajam, juga secara instingtif. Bukti ilmiah ini
bisa diterima terkait dengan fakta bahwa masalah lapar adalah masalah
kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran
semakin tajam dan kreatif.
Ikhwan menunjukkan sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa
selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental
mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus
mendapat nilai tinggi.
Dengan demikian, menurut Ikhwan, dapat disimpulkan, bahwa fisik dan
mental mengalami kenaikan tingkat saat berpuasa. Salah satu yang paling
menonjol adalah kestabilan emosi, yang disebabkan oleh terbebasnya
mereka dari ketergantungan pada makanan, terutama dari makanan dan
minuman pemicu emosi seperti kopi, coklat, gula, dan lemak yang telah
terbukti punya dampak buruk untuk kestabilan emosi.
Selain itu, imbuh Ikhwan, orang yang berpikir jernih akan lebih
terbuka menerima firman Tuhan. “Dunia ini dipenuhi oleh hiruk pikuk
teknologi yang sangat hebat dalam hal menarik perhatian kita. Semuanya
berlomba-lomba tak kenal lelah. Dan Tuhan, jelas tidak termasuk dalam
kompetisi ini. Dia tetap menunggu kita, sampai kita mengheningkan jiwa,
sampai kita siap untuk mendengar-Nya,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar