US Navy
baru-baru ini melaporkan misi sukses mereka dalam uji coba pesawat tak
berawak X-47B. Pesawat tersebut adalah milik Angkatan Laut AS, tanggal
21 Mei 2012 X-47B berhasil menjalankan misi uji coba pendaratan di kapal
Induk USS George W.Bush.
X-47B didesain dengan konsep robotik yang bentuknya mirip UFO, sepintas pesawat ini memang mirip dengan pesawat luar angkasa tersebut dengan desain ceper menyerupai piring terbang. Tahun ini adalah merupakan tahun penempatan Pesawat tempur canggih tersebut pada kapal induk AS. X-47 juga merupakan pesawat tanpa awak yang pengendaliannya dilakukan didarat, sehingga dapat meminimalisir korban manusia saat pesawat ini mengalami kecelakaan dalam pertempuran atau dalam situasi yang lain. Pesawat ini juga didesain untuk membantu kegiatan intelijen Negara Paman Sam tersebut.
Disamping kecanggihan tersebut diatas pesawat ini pesawat ini juga akan dilengkapi dengan fitur tersembunyi oleh Northrop Grumman, jadi lebih dari sekedar pesawat pengangkut pertama berbasis drone, X-47B juga merupakan uji platform pengisian bahan bakar mandiri tanpa bantuan manusia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2014.
"Uji Penerbangan minggu lalu memberi gambaran jelas pada kita soal kemampuan aerodinamis sistem udara X-47B. Ini membuktikan semua prediksi kami," kata Janis Pamiljans kepada wakil direktur program Northrop Grumman tahun lalu, seperti dimuat Space.com.
Uji terbang juga dimanfaatkan untuk mengetes sistem navigasi robotik, baik perangkat keras maupun lunak. Otak robotik didesain untuk membantu X-47B terbang dan mendarat di dek kapal induk.
Tes yang dilakukan tidak mencakup demonstrasi persenjataan dan sensir. Namun, belum ada alasan jelas mengapa X-47B tidak ditujukan untuk mengangkut senjata di masa depan.
Militer AS telah mendemonstrasikan serangan mematikan pesawat nirawak, Reaper dan Predator di Afghanistan, Irak, dan Pakistan. Angkatan Laut telah mengumumkan rencana untuk menggunakan helikopter tanpa awak yang dipersenjatai.
Sebelumnya, Para pengamat militer AS mengatakan bahwa pengembangan senjata baru adalah salah satu langkah AS untuk mengimbangi perkembangan persenjataan China. Terakhir, China telah mengembangkan misil penghancur kapal induk yang terbukti berhasil dalam uji coba.
"Modernisasi militer China adalah ancaman jangka panjang sehingga membuat AS harus bersiap untuk wilayah Asia-Pasifik, meningkatkan kemampuan robotik, persenjataan udara dan daratan," ujar Patrick Cronin, analis senior untuk lembaga New American Security
X-47B didesain dengan konsep robotik yang bentuknya mirip UFO, sepintas pesawat ini memang mirip dengan pesawat luar angkasa tersebut dengan desain ceper menyerupai piring terbang. Tahun ini adalah merupakan tahun penempatan Pesawat tempur canggih tersebut pada kapal induk AS. X-47 juga merupakan pesawat tanpa awak yang pengendaliannya dilakukan didarat, sehingga dapat meminimalisir korban manusia saat pesawat ini mengalami kecelakaan dalam pertempuran atau dalam situasi yang lain. Pesawat ini juga didesain untuk membantu kegiatan intelijen Negara Paman Sam tersebut.
Disamping kecanggihan tersebut diatas pesawat ini pesawat ini juga akan dilengkapi dengan fitur tersembunyi oleh Northrop Grumman, jadi lebih dari sekedar pesawat pengangkut pertama berbasis drone, X-47B juga merupakan uji platform pengisian bahan bakar mandiri tanpa bantuan manusia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2014.
"Uji Penerbangan minggu lalu memberi gambaran jelas pada kita soal kemampuan aerodinamis sistem udara X-47B. Ini membuktikan semua prediksi kami," kata Janis Pamiljans kepada wakil direktur program Northrop Grumman tahun lalu, seperti dimuat Space.com.
Uji terbang juga dimanfaatkan untuk mengetes sistem navigasi robotik, baik perangkat keras maupun lunak. Otak robotik didesain untuk membantu X-47B terbang dan mendarat di dek kapal induk.
Tes yang dilakukan tidak mencakup demonstrasi persenjataan dan sensir. Namun, belum ada alasan jelas mengapa X-47B tidak ditujukan untuk mengangkut senjata di masa depan.
Militer AS telah mendemonstrasikan serangan mematikan pesawat nirawak, Reaper dan Predator di Afghanistan, Irak, dan Pakistan. Angkatan Laut telah mengumumkan rencana untuk menggunakan helikopter tanpa awak yang dipersenjatai.
Sebelumnya, Para pengamat militer AS mengatakan bahwa pengembangan senjata baru adalah salah satu langkah AS untuk mengimbangi perkembangan persenjataan China. Terakhir, China telah mengembangkan misil penghancur kapal induk yang terbukti berhasil dalam uji coba.
"Modernisasi militer China adalah ancaman jangka panjang sehingga membuat AS harus bersiap untuk wilayah Asia-Pasifik, meningkatkan kemampuan robotik, persenjataan udara dan daratan," ujar Patrick Cronin, analis senior untuk lembaga New American Security
Tidak ada komentar:
Posting Komentar