NEW YORK – Siapa bilang memeluk seseorang tidak bisa menjadi profesi. Paling tidak itulah yang dilakukan Jackie Samuel.
Dengan hanya menawarkan jasa pelukan, Jackie Samuel bisa mengumpulkan uang hingga US$260 atau sekitar Rp2,3 juta per hari.
Dengan tarif pelukan US$60 atau sekitar Rp540 per jam, Samuel bisa melayani hingga 30 klien dalam sepekan.
Jasa yang ditawarkan mahasiswi berusia 29 tahun ini sungguh-sungguh
sebatas pelukan. Aksi memeluk klien itu dilakukan untuk membuat mereka
nyaman atau hingga tertidur, di apartemen sang mahasiswi di Rochester,
New York.
Sebagai pemeluk profesional, Samuel tak segan atau risih memeluk para
kliennya yang notabene merupakan orang asing. Meskipun kebanyakan
kliennya merupakan kaum pria, ada pula klien perempuan.
Latar belakang kliennya pun beragam, mulai dari para pria muda yang
tengah bermasalah dengan pasangannya, hingga para pensiunan dan veteran
perang.
Usaha jasanya yang diberi nama The Snuggery ternyata berkembang
pesat, hingga membuatnya harus merekrut pemeluk lainnya, Colleen.
Dalam melakukan bisnisnya, Samuel memberlakukan aturan ketat. Para
kliennya dilarang menyentuh bagian tubuhnya yang tertutup pakaian.
Setiap berpraktik, Samuel selalu mengenakan piyama tertutup.
Samuel menyebut aktivitas saling peluk itu sebagai sebuah aktivitas
yang sehat, menyenangkan dan bahkan mengandung nilai spiritual.
“Semua klien yang datang kepada saya dengan berbagai alasan. Beberapa
klien saya yang lebih tua, istri-istri mereka telah meninggal dan
mereka hanya membutuhkan seseorang untuk bersama,” tutur Samuel seperti
dilansir Daily Mail, Senin (5/11).
Namun, bisnisnya yang berjalan lancar itu bukan tanpa masalah. Pihak
perguruan tinggi tempat Samuel menimba ilmu mengancam mengeluarkannya.
Sebagian orang juga bahkan menyebutnya pekerja seks komersial (PSK)
Meski banyak yang mencemooh dan mengkritik usahanya, banyak pula
pelanggan setia yang membela Samuel. Seperti salah satu pelanggan
tetapnya yang hanya mengaku bernama Tim, menyebut layanan jasa Samuel
telah membantunya melewati masa-masa buruk setelah putus hubungan dengan
kekasihnya.
Tim bahkan menyebut layanan Samuel tak ubahnya dengan meditasi.
“Tidak ada unsur perselingkungan, itu tidak bermoral,” tandas Tim.
(JIBI/sae)
Baca juga artikel
menarik lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar