Sniper
atau penembak jitu adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus
terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi
dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.
Istilah ini muncul pada tahun 1770-an, pada prajurit-prajurit Kolonial
Inggris di India, dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat
sulit untuk didekati dan ditembak. Mereka-mereka yang mahir memburu
burung ini diberi julukan “sniper”. Berikut ini adalah
sejumlah nama-nama penembak jitu dari masa ke masa yang sangat ditakuti
dan bahkan mampu mengubah sebuah sejarah.
Pertempuran
paling berdarah di AS ini ternyata melahirkan sebuah sejarah sniper
dunia, ketika seorang Jenderal karismatik dari Utara yang bernama John
Sedgwick tewas diterkam timah panas oleh seorang pasukan Konfederasi
dari jarak yang sangat jauh pada waktu itu yaitu, sekitar 1,000 yards
(910 m) dalam sebuah pertempuran yang disebut Battle of Spotsylvania
Court House, Pada 9 Mei 1864.
2. Pembunuh Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler Pada Masa Perang Aceh
Perang
Aceh I yang dipimpin oleh Jenderal Kohler sebenarnya cukup sukses
dengan berhasil mencaplok Mesjid kebanggaan rakyat Aceh, yaitu Masjid
Raya Baiturrahman. Namun pada tanggal 14 April 1873 ketika sang jenderal
sedang menginspeksi di areal mesjid tersebut, tiba-tiba seorang
penembak bangsa Aceh dalam posisi merunduk melepaskan tembakan dari jarak
100 meter dan mengenai jantung sang jenderal.Beberapa saat kemudian
sang jenderal itu tewas. Peristiwa tersebut tentu mengejutkan para
pasukan kompeni ini dan akhirnya sang pahlawan si pembunuh jenderal itu
gugur di berondong peluru oleh pasukan kompeni.
3. Simo Häyä
Mungkin
inilah sniper yang paling terkenal di dunia karena membukukan rekor
kill hit yang paling tinggi, yaitu membunuh lebih dari 500 pasukan Rusia
dalam periode Winter War tahun 1939-1940.
Julukan
bagi si Simo Häyä ini adalah “White Dead” karena tentara Finlandia ini
selalu menggunakan baju berwarna putih sebagai kamuflase karena medan
pertempurannya di area bersalju.Yang sungguh luar biasa adalah Simo Häyä
hanya menggunakan senjata bold action standar tanpa
menggunakan teleskop, cukup dengan iron sight ato pisir besi biasa!
Bagi
Simo, penggunaan teleskop pada area bersalju justru akan merugikan
karena akan memantulkan cahaya dan persembunyian si sniper akan mudah
diketahui.
4. Lyudmila Pavlichenko
Kalau
soal emansipasi wanita, AS harusnya banyak belajar dari seteru
abadinya, Rusia. Ketika wanita AS masih berkutat pada hal-hal dapur dan
sejenisnya, wanita Rusia sudah punya pahlawan. Lyudmila Pavlichenko
adalah salah satu dari sekian tentara merah wanita Rusia yang bertempur
pada era perang dunia kedua.
Yang
membuat dia sangat luar biasa adalah kemampuan menembaknya sangat luar
biasa, dimana pada masa itu Lyudmila membukukan kill hit sebanyak 309
jiwa, termasuk 36 sniper musuh! Namun sayang, dia terkena serangan
mortir dan harus ditarik dari medan pertempuran.
Pada
masa pemulihan luka itu, Lyudmila berkunjung ke negara AS dan Kanada
dalam rangka propaganda Uni Soviet. Dia pun bertemu dengan Franklin D.
Roosevelt di White House dan menjadi warga Rusia yang pertama kali
bertemu presiden AS di White House.
Setelah
sembuh pun Lyudmila tidak diterjunkan di medan pertempuran lagi, hanya
dijadikan instruktur untuk sekolah sniper, hingga perang usai. Ia
dianugrahi medali Gold Star of the Hero of the Soviet Union dan wajahnya
dijadikan stampel prangko.
5. Vasily Zaytsev
Pernah
nonton film yang dibintangi oleh Jude Law yang berjudul ‘Enemy At The
Gates’? Film ini mengangkat kisah seorang Sniper Top pasukan Uni Soviet
yang bernama Vasily Zaytsev. Vasily dianggap sebagai sniper paling
berbahaya bukan karena jumlah kill hit (149 kills, 400 yang belum bisa
dikonfirmasi), tapi karena duel mautnya dengan sniper top dari Jerman,
yaitu Heinz Thorvald.
Duel antar
sniper ini kerap kali terjadi di Stalingrad, dimana para sniper ini
kerap harus berpindah tempat dari puing satu ke puing yang lain dan
kadang harus menggali agar tidak diketahui musuh, yang sangat dikenal
dengan sebutan perang tikus (War of the Rats).
Kisah
kejayaan Vasily yang dipropagandakan Rusia tentu memaksa Jerman
mengirimkan sniper terbaiknya, Heinz Thorvald, untuk menghabisi Vasily.
Jerman pun membalas propaganda tersebut dengan propaganda serupa, maka
tersiarlah kabar bakal ada pertarungan antar dua sniper tangguh. Mereka
pun akhirnya bertemu dan bertempur yang akhirnya dimenangkan oleh Vasily.
6. Francis Pegahmagabow
Pegahmagabow
adalah salah satu sniper hebat yang dimiliki oleh Kanada. Pada perang
dunia 1, Pegahmagabow yang keturunan aborigin ini mencatatkan kill hit
sebanyak 378 kills dan dianggap sebagai salah satu sniper yang paling
berbahaya pada masa perang dunia 1.
7. Chuck Mawhinney
Pada
perang Vietnam, ada dua nama sniper AS yang sangat terkenal,
yaitu Carlos Hathcock dan Chuck Mawhinney. Nama Chuck mungkin tidak
seterkenal Carlos Hathcock yang mampu membunuh seorang jenderal Vietnam
Utara, tapi bila dilihat dari jumlah kill hit yang dikumpulkan Hathcock
harus angkat topi kepada Mawhinney dengan membukukan rekor 103 kills,
sedangkan Hathcock hanya membukukan 93 kills.
Namun
demikian, si Mawhinney tidak ingin terlalu mengekspose hal tersebut dan
lebih memilih hidup tenang dan melupkan semua kenangan tentang Vietnam.
8. Carlos Hathcock
Kehebatan
dan bakat alaminya sangat mengagumkan. Biasanya bila seorang sniper
selalu ditemani oleh satu orang spotter yang bertugas sebagai asisten
dan pengukur jarak tembak bagi sniper. Namun Hathcock mampu bekerja
sendirian ketika mendapat tugas untuk membunuh seorang jenderal Vietnam
Utara sendirian di sarang musuh!
Selain
itu, Hathcock mempelopori penggunaan senapan kaliber 0.5 inchi sebagai
senjata sniper jarak jauh. Yaitu dengan memodifikasi .50-caliber M2
Browning Machine Gun sebagai senjata sniper dengan
menempatkan teleskop di atasnya, dan memecahkan rekor menembak mati
seorang vietkong sejauh 2.500 yards atau sekitar 2.275 meter!
Dari
sinilah muncul pemikiran untuk melahirkan senapan kelas berat (heavy
sniper rifle) untuk jarak yang sangat jauh maupun untuk menembak obyek
berat seperti ranpur (kendaraan tempur). Jadi bisa dikatakan nama
Hathcock sangat melegenda diantara para sniper dunia.
9. Rob Furlong
Berpuluh-puluh
tahun rekor menembak jauh Hathcock tidak tergoyahkan, akhirnya rekor
lama ini dipecahkan oleh seorang Sniper dari Kanada, Rob Furlong, ketika
dia dan bersama rekannya di medan ganas Afghanistan pada operasi
berjuluk Anaconda pada tahun 2000.
Tepatnya
di lembah Shah-i-Kot, Furlong berhasil merubuhkan seorang pengamat
mortir Al-Qaeda dari jarak yang sangat jauh, yaitu 2.430 meter (2.657 yd
/ 1.509 miles).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar