Berdasarkan survei Accountemps, sebanyak 28 persen eksekutif mengatakan
resume atau daftar riwayat hidup adalah kesalahan utama bagi pencari
kerja dalam membuat proses lamaran. Laman fins.com melakukan wawancara
dengan pelatih karir dan penulis resume untuk memberikan 10 langkah yang
harus dihindari dalam menulis resume.
- Detail yang tidak perlu. Ada beberapa detail pribadi yang harus anda masukkan dalam resume: nama lengkap dan informasi kontak seperti email, nomor telepon dan alamat. Tapi di luar itu, detil pribadi harus di minimalkan. Jika perusahaan ingin tahu lebih banyak tentang pribadi Anda, mereka akan meminta Anda bercerita kepada mereka. “Umur, ras, pandangan politik, sesuatu tentang jumlah anggota keluarga, status kepemilikan rumah harus dikeluarkan dari resume Anda,” ujar says Ann Baehr, penulis resume profesional dan Presiden New York-based Best Resumes.
- Memasukkan riwayat kerja yang tidak menguntungkan. Jangan memasukkan informasi yang tidak akan memberi keuntungan pada pekerjaan Anda. “Segala sesuatu yang tidak berhubungan sebaiknya dikeluarkan dari resume, seperti hobi dan pekerjaan yang tidak berhubungan yang terjadi bertahun-tahun lalu” ujar Rena Nisonoff, Presiden dari The Last Word, perusahaan penulis resume dan pelatih karir di Boston. Kecuali Anda baru lulus sekolah atau baru saja menjalani pendidikan profesional, kurangi riwayat pekerjaan sampai dengan batas 10-15 tahun yang lalu.
- Foto diri. Dalam beberapa industri menampilkan dan menyertakan foto memang umum dilakukan, kecuali mereka adalah model atau aktor, aturan umumnya adalah foto tidak perlu disertakan. Menurut Cohen, menampilkan foto bisa memberi pemahaman yang salah dan bukan merupakan taktik yang baik. Selanjutnya, sebuah tindakan ilegal bagi perusahaan yang melakukan diskriminasi terhadap pencari kerja hanya berdasarkan penampilan. Jadi menyertakan foto diri akan membuat pekerja berada pada posisi yang tidak enak. Kecuali itu adalah sebuah permintaan khusus dan sesuai dengan pekerjaan yang dilamar, jangan pernah menyertakan foto anda.
- Gaji yang diharapkan. Kebanyakan pencari kerja merasa tidak enak jika harus mendiskusikan gaji yang diminta. Untuk alasan yang bagus, memberikan angka yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa berisiko bagi Anda. Sebaiknya permintaan gaji tidak dicantumkan dalam resume, kecuali diminta oleh bagian penerimaan karyawan. “Jika mereka secara spesifik meminta untuk itu, sebaiknya Anda memberikan kisarannya kepada mereka,” ujar Nisonoff. Namun tetap saja informasi demikian harus disertakan di surat lamaran dan bukan di resume. Jika Anda mempunyai pilihan, simpan pembahasan mengenai gaji sampai tahap selanjutnya yaitu saat proses wawancara.
- Bohong. Salah satu kebohongan yang sering dilakukan oleh pencari kerja adalah mengenai riwayat kerja mereka. Meskipun kebohongan itu untuk menutupi kesalahan atau kesuksesan, tetap tidak ada ruang bagi kebohongan dalam resume Anda. Tidak peduli seberapa kecilnya kesempatan Anda akan ketahuan, tetap tampilkan diri Anda seakurat mungkin.
- Sesuatu yang sifatnya rahasia. Dalam banyak pekerjaan, Anda akan memegang informasi rahasia. Mendapatkan informasi tentang pekerjaan sebelumnya yang melakukan tugas Anda, mungkin membuat Anda merasa penting. Tapi jika Anda menggunakan informasi itu dalam tambahan resume Anda, maka sama saja Anda mengibarkan bendera perang. “Informasi rahasia tidak boleh dibagi, itu akan menunjukkan penilaian yang lemah,” ujar Cohen.
- Jangan sertakan pengalaman yang negatif. Resume Anda harus berisi hal-hal yang positif. Memasukkan catatan mengenai performa Anda yang buruk, kesahalahan-kesalahan lain hanya akan membuat Anda mendapatkan tanggapan negatif. “Buang semua informasi tentang perilaku negatif Anda seperti , “saya dipecat” atau “saya salah dalam menata keuangan”. “Semua yang bisa membuat penilain buruk terhadap Anda dan perusahaan lama,” ujar Cohen. Mengikuti saran ini tidak membuat Anda melanggar aturan soal berbohong. Jika Anda diminta menjelaskan mengapa Anda meninggalkan pekerjaan lama, maka saatnya jujur, tapi sampai dengan saat itu, pastikan Anda menampilkan yang terbaik.
- Terlalu banyak pernyataan yang menjual. Ada batasan yang tipis antara menjual diri atau berlebihan terhadap diri Anda. Terlalu banyak resume yang menuliskan secara berlebihan tanggung jawab dalam pekerjaan. “Pencari kerja dengan pengalaman yang sedikit berusaha untuk menempatkan diri mereka pada posisi manajemen,” ujar Baehr. Jaga kalimat Anda untuk tidak berlebihan, sehingga pembaca resume akan mendapatkan gambaran seperti apa tanggungjawab Anda sebenarnya pada perusahaan yang lama.
- Referensi yang tidak mendukung. Anda harus memiliki referensi yang solid dan Anda kenal, sehingga jika pewawancara bertanya tentang mereka, Anda bisa menjelaskan dengan baik. “Ini bukan pilihan. Jika mereka memintanya, maka mereka akan bertanya pada Anda,” ujar Baehr. Juga buat pernyataan yang obyektif, tidak perlu menjelaskan tujuan karir kecuali Anda baru lulus atau pindah jalur karir. Jika perlu, masukkan obyektif Anda dalam catatan kualifikasi yang Anda buat. “Hal ini menjelaskan apa yang Anda inginkan, yang mungkin tidak terlihat dari resume. Dan itu juga bisa menjelaskan mengapa Anda ingin merubah karir Anda,” ujar Cohen.
- Terlalu Banyak Informasi. Terlalu banyak informasi bukan ide yang bagus. Akan menjadi buruk jika dibaca oleh pewawancara yang sibuk, lelah dan mungkin tidak akan membaca resume Anda kata per kata. Jika terlalu banyak informasi dalam resume Anda, pewawancara tidak akan suka membaca semuanya atau hanya membaca sebagian dengan cepat. “Terlalu banyak detail akan merusak karena tidak akan dibaca. Jika Anda menyertakan banyak informasi akan mengganggu pembacanya,” ujar Cohen.Sumber!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar