"Berdasarkan data dari Diabetes Atlas IDF tahun 2010, lihatlah, Indonesia menduduki peringkat sembilan dengan tujuh koma enam juta penduduk menderita diabetes," ujar Aman pada diskusi kesehatan di Jakarta, tadi sore.
Dengan pola makan dan pola hidup yang serupa seperti saat ini, Aman mengkhawatirkan pada 2020 posisi Indonesia akan naik ke peringkat enam negara berpenderita diabetes terbanyak.
Diabetes Atlas IDF memperkirakan Indonesia akan memiliki sekitar 12 juta penderita diabetes.
"Ini merupakan satu epidemik yang mengerikan. Bagaimana tidak, diabetes bahkan sudah menyerang usia anak-anak," jelas Aman.
Aman mengemukakan sekitar dua juta remaja atau satu dari enam remaja gemuk berusia 12 hingga 19 tahun, sudah memasuki tahap pradiabetes.
"Saya takut ini adalah generasi yang anak-anaknya bisa meninggal lebih cepat daripada orangtuanya akibat pola makan dan pola hidup yang sebabkan diabetes," tambah dia.
Pola makan anak yang tak sesuai dengan pola makan seimbang sehat dengan memilih makanan tinggi lemak dan kalori seperti makanan siap saji, memicu diabetes.
"Belum lagi bila mereka kurang aktifitas fisik di luar ruangan, tidak olahraga, jadi gemuk, obesitas, lagi-lagi memicu diabetes," tegas Aman.
Kurangnya berolah raga, akan membuat energi berlebih dari asupan kalori tidak tersalurkan dan menyebabkan sisa energi tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak.
Timbunan lemak tentu picu obesitas yang menyebabkan resistansi insulin dan lalu memicu diabetes tipe II pada remaja dan anak-anak yang sejalan dengan epidemi obesitas pada kalangan usia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar