Gangguan mata minus, silinder ataupun mata tua
biasanya hanya mengganggu penglihatan atau membuat orang kesulitan
membaca. Tapi ternyata, ada penyakit yang lebih parah, bahkan bisa
menyebabkan kebutaan. Penyakit ini adalah katarak dan glaukoma dan di
Indonesia, penyakit ini banyak ditemui.
"Katarak adalah penyebab utama kebutaan (lebih dari 50%) atau prevalensinya 0,76%. Kalau glaukoma penyebab utama kedua dengan prevalensi 0,2%," kata dr Gitalisa Andayani, SpM, spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo KIRANA kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (22/5/2013).
Dr Gita menjelaskan, katarak ditandai dengan penglihatan yang buram dan lensa menjadi keruh. Sedangkan pada glaukoma, ditandai dengan mencekungnya cakram saraf optik pada mata, umumnya disertai dengan meningkatnya tekanan bola mata tinggi dan menyempitnya lapang pandang
Katarak bisa muncul karena berbagai sebab, misalnya kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, serta efek dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma. Faktor-faktor genetik juga mungkin berperan memicu katarak pada usia yang lebih dini.
Sedangkan glaukoma, disebabkan oleh saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat, sehingga bola mata akan membesar dan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata. Pada akhirnya, saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga mati. Ada dua jenis glaukoma yang umum yakni sudut tertutup dan sudut terbuka. Keduanya kerap terjadi pada pria dan wanita berusia 40 tahun ke atas.
"Untuk katarak, pada tahap tertentu di mana pasien terganggu, tak ada jalan lain selain operasi. Sedangkan pada glaukoma, perlu dilakukan skrining dan follow up mata teratur, diberikan obat-obatan glaukoma dan terkadang perlu operasi," pungkas dr Gita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar