Sebagian orang
mungkin telah mengenal tanaman ini. Namun, jangan heran, banyak pula orang yang
sekedar mendengarkan namanya saja belum pernah. Ada pula yang mengidentikkan
tanaman ini dengan daun dewa atau sambung nyawa. Padahal, sejak ratusan tahun
yang lalu tumbuhan ini telah diketahui khasiatnya dalam mengobati berbagai
penyakit.
Secara
marfologi, tanaman mahkota dewa termasuk tanaman sempurna karena memiliki akar,
batang, daun, bunga dan buah. Habitusnya berupa tanaman perdu yang dapat
berkembang dan tumbuh sepanjang tahun. Dalam pertumbuhannya mahkota dewa dapat
mencapai ketinggian 1 sampai 2,5 meter jika dibiarkan tumbuh terus tanpa
pemangkasan.
Mahkota dewa
daam bahasa ilmiahnya Phaleria papuana.
Tanaman ini diperkirakan berasal dari Papua atau Irian, Indonesia. Secara
lengkap tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Devisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Bangsa : Thymelaeles
Marga : Phaleria
Spesies : Phaleria Macrosarpa (scheff). Boerl atau
Phaleria papuana Warb var.
Wichannii
(Val) Back.
Karena
penyebarannya yang begitu luas, maka di tiap daerah mempunyai nama yang berbeda
beda. Contoh saja Pusaka Desa, Derajat,
Mahkota ratu, Mahkota raja, atau tri mahkota.
Kandungan Kimia
Tanaman Mahkota Dewa
Berdasarkan
literature dan hasil penelitian, diketahui bahwa daun dan buah mahkota dewa
mengadung beberapa zak aktif sebagai berikut:
-
Alkaloid, yang bersifat detoksifikasi yang dapat
menetralisir racun dalam tubuh.
-
Saponin, yang mempunyai manfaat sebagai berikut;
o
Sumber zak anti bakteri dan anti virus
o
Zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh
o
Zat yang dapat meningkatkan vitalitas
o
Zat yang dapat mengurangi kadar gula dalam darah
o
Zat yang dapat mengurangi penggumpalan darah
-
Flavonoid, yang bermanfaat sebagai;
o
Zat yang dapat melancarkan peredaran darah ke
seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.
o
Zat yang dapat mengurangi resiko penyakit
jantung koroner
o
Zat yang mengandung antiinflamasi (antiradang)
o
Zat antioksidan
o
Zat yang membantu mengurangi rasa sakit jika
terjadi pendarahan atau pembengkakan
-
Polifenol, yang berfungsi sebagai antihistamin
atau antialergi
RAMUAN MAHKOTA
DEWA
Mahkota dewa
termasuk tanaman obat yang keras dan beracun. Oeh karena itu, dalam
penggunaannya harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Sebelum diramu
atau digunakan, daun atau buahnya lebih baik dikeringkan. Jika dimakan segar
getahnya panas dan akan melepuhkan kulit dalam mulut, menimbulkan sariawan,
mabuk, kejang, sampai pinsan. Gunakan biji mahkota dewa untuk obat luar saja,
karena kandungan racunnya tinggi. Sedangkan cangkang biji hanya digunakan untuk
penderita sakit berat. Untuk perebusan sebaiknya mengunakan kuali tanah, panic
keramik, panic email atau gelas, untuk menghindari reaksi kimia yang terjadi.
Untuk minuman
instan, dianjurkan untuk mencoba satu sendok the dulu, diseduh dengan air
panas. Sehari cukup satu kali dan minum menjelang tidur malam. Bila belum
merasakan perubahan, barulah dosis ditambah menjadi satu sendok makan untuk
segeas air. Untuk sakit yang agak parah bisa minum sehari dua kali.
Mengkonsumsi the
racikan dicoba duu muai dari tiga sampai ima irisan kecil saja, diseduh dengan
air mendidih satu gelas atau direbus dengan tiga gelas air hingga menjadi hanya
0,5 gelas. Kemudian minum sedikit demi sedikit menjelang tidur malam selama
tiga hari. Selanjutnya apabia penyakitnya cukup serius, dosis di tambah sedikit
demi sedikit dari satu sendok the hingga satu sendok makan. Jika timbul gejala keracunan,
turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
Untuk mengatasi
komplikasi beberapa penyakit, dianjurkan dalam bentuk ramuan dengan obat lain.
Misalnya, racikan dan kapsul daun dewa untuk pembengkakan, pendarahan. Kapsul
sambiloto untuk antibiatik berbagai sakit infeksi, diabetes, alergi dan flu.
Racikan dan kapsul temulawak untuk lever, mag, dan lancarkan peredaran darah.
Racikan dan kapsul curcuma zedoria untuk kanker, keputihan, mag dan pencernaan.
Jangan mengunkan
dosis yang berlebihan dalam waktu yang lama karena dapat menimbukan efek
samping seperti sakit kepala yang kronis.
Begitu minum
ramuan mahkota dewa mungkin segera timbul rasa kantuk. Efek ini normal. Untuk
menghilangkan efek ini dianjurkan minum air putih lebih banyak.
Dalam proses
penyembuhan penyakit dalam atau penyakit serius seperti kanker rahim, setelah
pasien mengkonsumsi seduhan mahkota dewa, badanya mungkin merasakan panas
dingin. Bahkan kadang kadang mengeuarkan darah berbau busuk. Hal tersebut
wajar, karena merupakan proses penyembuhan penyakit, jadi tidak perlu
dikhawatirkan.
Ibu hamil
dilarang minum ramuan dari tanaman ini, karena dapat menimbulkan keguguran.
Dalam penggunaan
ramuan tradisiona yang tak kalah penting adalah mensugestikan dan menyakinkan
diri bahwa ramuan ini manjur, tetap mengunjungi dokter untuk mengetahui
perkembangan kesehatan kita, dan tak lupa tetap berdoa memohon kesembuhan pada
Tuhan Yang Maha Esa.
Mahkota dewa ini
dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti Eksim, Gatal – gatal,
desentri, psoriasis, jerawat, hipertensi (darah tinggi), diabetes mellitus,
ganguan ginjal, hepatitis, rematik dan asam urat, jantung, tumor dan kanker.
Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar