Bagi pasangan yang baru saja menikah, kehadiran seorang bayi dalam
rumah tangga adalah hal yang sangat dinanti-nanti. Sayangnya, tidak
semua pasangan bisa segera dianugerahi momongan meskipun sudah berupaya
setiap hari. Bisa jadi pasangan bermasalah dengan kesuburannya.
Ketidaksuburan atau infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk hamil setelah mencoba selama 6 - 12 bulan. Penyebabnya ada banyak, mulai dari gaya hidup, pola makan hingga gangguan fisik. Pertambahan usia membuat tingkat ketidaksuburan juga semakin meningkat.
Seperti dilansir USNews.com, Minggu (10/6/2012), berikut adalah beberapa hal yang berisiko mengganggu kesuburan.
1. Olahraga terlalu berat
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Fertility and Sterility menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan normal yang melakukan olahraga berat seperti lari, berenang dan aerobik selama 5 jam atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan 42 persen lebih kecil untuk hamil dibandingkan wanita yang tidak berolahraga sama sekali.
"Olahraga berat dapat mempengaruhi ovulasi dan mengganggu siklus menstruasi. Kelenjar pituitari menafsirkan olahraga berat sebagai waktu yang kurang optimal bagi tubuh untuk bereproduksi dan mengirim sinyal ke ovarium untuk tidak berovulasi," kata Jessica Scotchie, ahli endokrinologi reproduksi di Chattanooga, Tennesse.
Para peneliti juga menambahkan bahwa olahraga ekstrim dapat mempengaruhi implantasi, kemampuan sel telur untuk dibuahi. Namun penelitian ini tidak menganalisis faktor tersebut pada pria. Beberapa dokter mengatakan efeknya pada pria tidak jauh berbeda. Olahraga yang kurang intensif seperti berjalan, bersepeda santai dan adalah yang paling baik.
2. Kebanyakan minum kopi
"Ada hubungan antara asupan kafein berlebih dan infertilitas, keguguran dan komplikasi kehamilan," kata Serena Chen, direktur pengobatan reproduksi di Saint Barnabas Medical Center di Livingston, New Jersey.
Sebuah penelitian laboratorium pada tikus betina yang diterbitkan British Journal of Pharmacology menemukan bahwa kadar kafein yang setara dua cangkir kopi mengurangi aktivitas otot di saluran tuba. Aktivitas otot ini membantu mengantarkan sel telur dari ovarium ke rahim. Kafein menyebabkan kontraksi otot menjadi longgar sehingga telur tidak bisa bergerak.
Penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara kafein dan infertilitas. Sebuah laporan yang diterbitkan jurnal Reproductive Toxicology menemukan bahwa minum 300 - 700 miligram kafein sehari menurunkan kemungkinan wanita untuk hamil sebanyak 12 persen. Minum lebih banyak lagi dapat menurunkan kemungkinan hamil sebesar 37 persen.
3. Makanan yang mengandung gluten
Salah satu penyebab infertilitas pada pria dan wanita adalah penyakit celiac atau sensitivitas gluten. Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang dipicu oleh reaksi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, rye dan barley. Gangguan ini dijumpai pada lebih dari 5 persen wanita yang menderita masalah kesuburan di klinik infertilitas.
Penelitian lain yang dimuat Journal of Obstetrics and Gynaecology Research menemukan bahwa pasangan tidak subur lebih banyak yang mengidap penyakit celiac dibandingkan pasangan yang tidak mengalami masalah dengan kesuburannya.
Wanita penderita penyakit celiac sering menderita gangguan haid seperti amenore sekunder, yaitu kondisi di mana seorang wanita lama tidak datang bulan sehingga lebih jarang berovulasi. Sedangkan pada pria, penderita penyakit celiac memiliki kadar testosteron lebih rendah dan sperma yang abnormal.
4. Racun merkuri
Pada tahun 2002, British Journal of Obstetrics and Gynaecology menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa di antara sekelompok 150 pasangan tak subur, lebih dari sepertiga pria memiliki kadar merkuri yang tinggi dalam darahnya. Sebanyak 23 persen wanita dalam penelitian juga mengalami hal yang sama. Asupan merkuri kebanyakan diperoleh dari ikan.
Ikan sebaiknya dimakan dalam jumlah sedang dan memang bermanfaat untuk kesehatan, yaitu banyak mengandung asam lemak omega 3. Wanita sebaiknya menghindari ikan yang berada di bagian atas rantai makanan seperti ikan hiu, tilefish dan makarel sebab kandungan merkurinya paling tinggi.
5. Memakan lemak tak sehat
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Human Reproduction, pria yang banyak makan lemak jenuh memiliki sperma 35 persen lebih sedikit daripada pria yang makan sedikit lemak jenuh. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan seperti daging olahan, mentega dan susu.
Kabar baiknya, penelitian menunjukkan kualitas sperma pada pria dapat ditingkatkan dengan makan asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam makanan seperti ikan air dingin, biji rami dan kacang-kacangan atau suplemen.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana sel-sel yang biasanya ditemukan di dalam rahim tumbuh di luar rahim. Gejalanya biasanya berupa rasa nyeri panggul selama atau setelah hubungan seksual atau bisa juga saat buang air besar. Gangguan ini merupakan salah 1 dari 3 penyebab utama infertilitas. Jika menderita kondisi ini, temui pakar endokrinologi.
7. Jam biologis terganggu
Wanita yang sering bekerja shift malam telah terbukti bermasalah dengan kesuburan dan siklus menstruasi karena sering tidak sinkron dengan siklus cahaya eksternal. Sebuah penelitian laboratorium pada tikus betina yang diterbitkan jurnal PLoS One menemukan hubungan langsung antara gangguan jam biologis dengan kehamilan.
Pada tikus yang memiliki jam biologis normal, 90% berhasil hamil. Tikus yang jam biologisnya terganggu lewat manipulasi laboratorium hanya 22 persen yang bisa hamil (http://health.detik.com).
Ketidaksuburan atau infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk hamil setelah mencoba selama 6 - 12 bulan. Penyebabnya ada banyak, mulai dari gaya hidup, pola makan hingga gangguan fisik. Pertambahan usia membuat tingkat ketidaksuburan juga semakin meningkat.
Seperti dilansir USNews.com, Minggu (10/6/2012), berikut adalah beberapa hal yang berisiko mengganggu kesuburan.
1. Olahraga terlalu berat
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Fertility and Sterility menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan normal yang melakukan olahraga berat seperti lari, berenang dan aerobik selama 5 jam atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan 42 persen lebih kecil untuk hamil dibandingkan wanita yang tidak berolahraga sama sekali.
"Olahraga berat dapat mempengaruhi ovulasi dan mengganggu siklus menstruasi. Kelenjar pituitari menafsirkan olahraga berat sebagai waktu yang kurang optimal bagi tubuh untuk bereproduksi dan mengirim sinyal ke ovarium untuk tidak berovulasi," kata Jessica Scotchie, ahli endokrinologi reproduksi di Chattanooga, Tennesse.
Para peneliti juga menambahkan bahwa olahraga ekstrim dapat mempengaruhi implantasi, kemampuan sel telur untuk dibuahi. Namun penelitian ini tidak menganalisis faktor tersebut pada pria. Beberapa dokter mengatakan efeknya pada pria tidak jauh berbeda. Olahraga yang kurang intensif seperti berjalan, bersepeda santai dan adalah yang paling baik.
2. Kebanyakan minum kopi
"Ada hubungan antara asupan kafein berlebih dan infertilitas, keguguran dan komplikasi kehamilan," kata Serena Chen, direktur pengobatan reproduksi di Saint Barnabas Medical Center di Livingston, New Jersey.
Sebuah penelitian laboratorium pada tikus betina yang diterbitkan British Journal of Pharmacology menemukan bahwa kadar kafein yang setara dua cangkir kopi mengurangi aktivitas otot di saluran tuba. Aktivitas otot ini membantu mengantarkan sel telur dari ovarium ke rahim. Kafein menyebabkan kontraksi otot menjadi longgar sehingga telur tidak bisa bergerak.
Penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara kafein dan infertilitas. Sebuah laporan yang diterbitkan jurnal Reproductive Toxicology menemukan bahwa minum 300 - 700 miligram kafein sehari menurunkan kemungkinan wanita untuk hamil sebanyak 12 persen. Minum lebih banyak lagi dapat menurunkan kemungkinan hamil sebesar 37 persen.
3. Makanan yang mengandung gluten
Salah satu penyebab infertilitas pada pria dan wanita adalah penyakit celiac atau sensitivitas gluten. Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang dipicu oleh reaksi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, rye dan barley. Gangguan ini dijumpai pada lebih dari 5 persen wanita yang menderita masalah kesuburan di klinik infertilitas.
Penelitian lain yang dimuat Journal of Obstetrics and Gynaecology Research menemukan bahwa pasangan tidak subur lebih banyak yang mengidap penyakit celiac dibandingkan pasangan yang tidak mengalami masalah dengan kesuburannya.
Wanita penderita penyakit celiac sering menderita gangguan haid seperti amenore sekunder, yaitu kondisi di mana seorang wanita lama tidak datang bulan sehingga lebih jarang berovulasi. Sedangkan pada pria, penderita penyakit celiac memiliki kadar testosteron lebih rendah dan sperma yang abnormal.
4. Racun merkuri
Pada tahun 2002, British Journal of Obstetrics and Gynaecology menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa di antara sekelompok 150 pasangan tak subur, lebih dari sepertiga pria memiliki kadar merkuri yang tinggi dalam darahnya. Sebanyak 23 persen wanita dalam penelitian juga mengalami hal yang sama. Asupan merkuri kebanyakan diperoleh dari ikan.
Ikan sebaiknya dimakan dalam jumlah sedang dan memang bermanfaat untuk kesehatan, yaitu banyak mengandung asam lemak omega 3. Wanita sebaiknya menghindari ikan yang berada di bagian atas rantai makanan seperti ikan hiu, tilefish dan makarel sebab kandungan merkurinya paling tinggi.
5. Memakan lemak tak sehat
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Human Reproduction, pria yang banyak makan lemak jenuh memiliki sperma 35 persen lebih sedikit daripada pria yang makan sedikit lemak jenuh. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan seperti daging olahan, mentega dan susu.
Kabar baiknya, penelitian menunjukkan kualitas sperma pada pria dapat ditingkatkan dengan makan asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam makanan seperti ikan air dingin, biji rami dan kacang-kacangan atau suplemen.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi di mana sel-sel yang biasanya ditemukan di dalam rahim tumbuh di luar rahim. Gejalanya biasanya berupa rasa nyeri panggul selama atau setelah hubungan seksual atau bisa juga saat buang air besar. Gangguan ini merupakan salah 1 dari 3 penyebab utama infertilitas. Jika menderita kondisi ini, temui pakar endokrinologi.
7. Jam biologis terganggu
Wanita yang sering bekerja shift malam telah terbukti bermasalah dengan kesuburan dan siklus menstruasi karena sering tidak sinkron dengan siklus cahaya eksternal. Sebuah penelitian laboratorium pada tikus betina yang diterbitkan jurnal PLoS One menemukan hubungan langsung antara gangguan jam biologis dengan kehamilan.
Pada tikus yang memiliki jam biologis normal, 90% berhasil hamil. Tikus yang jam biologisnya terganggu lewat manipulasi laboratorium hanya 22 persen yang bisa hamil (http://health.detik.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar