Bell’s Palsy berasal dari nama dokter pada abad 19 bernama Sir Charles Bell yang pertama kali mengambarkan kondisi ini dengan kelainan pada saraf wajah.
Penyakit ini menyerang saraf wajah yang bisa menyebabkan kelumpuhan wajah di salah satu sisi, kiri atau kanan dari wajah. Dimana saraf tersebut membengkak sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik.
Apa saja tanda-tandanya?
- Wajah sebelah kanan/kiri menjadi kaku secara tiba-tiba,biasanya sewaktu bangun pagi
- Mulut di sebelah wajah yang terserang tidak bisa digerakan
- Sebelah mata yang terserang tidak bisa ditutup/dikedipkan dan menjadi kering
- Tidak dapat meniup dan sulit minum/berkumur
- Makanpun menjadi lebih sulit,karena sebelah wajah tidak dapat digerakkan
- Jika coba tersenyum/tertawa, mulut miring sebelah dan tidak simetris
- Alis disisi wajah yang terserang tidak dapat dinaikkan atau dikenyitkan
Bagaimana Cara Pengobatannya?
Pada sebagian penderita,penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya.Namun akan lebih baik segera mengunjungi Dokter Spesialis Saraf maksimal 2 hari setelah terkena. Pemberian obat antiviral dan prenidson untuk 7 hari setelah terserang cukup efektif bagi penderita Bell’s palsy ini. Setelah itu bisa dilakukan fisioterapi pada wajah dengan menghangatkan belakang telinga yang terserang dan diberi pijatan kejutan listrik pada wajah yang kaku. Alternatif terapi adalah Akupuntur.
Selain itu,sering melakukan pijatan sendiri di rumah dengan handuk hangat pada wajah,menutup dan membuka mata, mengenyitkan alis dan bisa dibantu dengan mengunyah permen karet agar otot2 bisa kembali normal. Sering tersenyum dan tertawa juga merupakan terapi yang baik.
Apa Penyebabnya?
Sebenarnya masih belum diketahui dengan pasti penyebabnya.Tapi pada umumnya,Bell’s Palsy bisa dikarenakan diantaranya terkena infeksi virus herpes simpleks dan ada juga yang bilang dikarenakan terkena angin dingin seperti AC, kipas angin,tidur di lantai,pengendara motor tanpa helm,dimana angin tersebut memapar secara terus menerus.
Apakah Ibu Hamil Berpotensi Terkena Bell’s Palsy?
Ya, ibu hamil berpotensi 3x terkena Bell’s Palsy.Biasanya pada kehamilan trimester ketiga atau menjelang melahirkan. Salah satu teori penyebab ibu hamil terkena Bell’s Palsy adalah peningkatan cairan pada ibu hamil dapat menyebabkan pembengkakan pada saraf wajah dimana mengarah pada saraf ketujuh.
Untuk mencegahnya, disarankan untuk mengurangi konsumsi garam dan minum banyak air putih. Cukup istriharat dan tidak stress.
Pengobatan bagi ibu hamil yang menderita Bell’s Palsy biasanya tidak direkomendasikan obat antiviral dan steroid. Karena sebenarnya Bell’s Palsy bisa sembuh dengan sendirinya.Namun tetap terus dipantau.
Bell’s Palsy bisa menakutkan karena gejalanya mirip dengan stroke.Untuk membedakannya, biasanya stroke menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak lainnya seperti tangan dan kaki, disertai gejala sakit kepala,pingsan,sulit berbicara, dan biasanya lidah jika dijulurkan ikut mencong.
Semoga ini bisa menambah pengetahuan dan informasi bagi ibu-ibu sehingga tidak terlalu panik saat menghadapinya. www.infoibuhamil.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar