Dua remaja putri Pakistan bersama ibu mereka dibunuh lantaran
ketahuan menari-nari di bawah guyuran hujan. Kegiatan senang-senang ini
ketahuan lantaran rekaman video dibuat lewat telepon seluler beredar
luas.
Rekaman ini diambil di luar bungalo mereka di Chilas, kota terpencil di Giglit, wilayah utara Pakistan. Tindakan dua kakak adik ini, Nur Basra, 15 tahun, dan Nur Sheza, 16 tahun, dianggap memalukan.
Karena itu untuk menjaga kehormatan keluarga keduanya dan ibu mereka dibunuh kemarin di rumah mereka, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Ahad (30/6). Pelaku berjumlah lima orang.
Polisi mencurigai kakak tiri korban, Khutore. Kakak kandung korban telah melaporkan Khutore dan empat pelaku lainnya telah buron ke polisi.
Tahun lalu, empat perempuan juga dibunuh karena bernyanyi dan berjoget bareng lelaki di sebuah desa di Kohistan. Mereka pantas dilenyapkan lantaran diyakini membikin malu masyarakat setempat.
Komisi Hak Asasi Pakistan mencatat sedikitnya 943 perempuan pada 2011 dibunuh demi kehormatan keluarga.
Rekaman ini diambil di luar bungalo mereka di Chilas, kota terpencil di Giglit, wilayah utara Pakistan. Tindakan dua kakak adik ini, Nur Basra, 15 tahun, dan Nur Sheza, 16 tahun, dianggap memalukan.
Karena itu untuk menjaga kehormatan keluarga keduanya dan ibu mereka dibunuh kemarin di rumah mereka, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Ahad (30/6). Pelaku berjumlah lima orang.
Polisi mencurigai kakak tiri korban, Khutore. Kakak kandung korban telah melaporkan Khutore dan empat pelaku lainnya telah buron ke polisi.
Tahun lalu, empat perempuan juga dibunuh karena bernyanyi dan berjoget bareng lelaki di sebuah desa di Kohistan. Mereka pantas dilenyapkan lantaran diyakini membikin malu masyarakat setempat.
Komisi Hak Asasi Pakistan mencatat sedikitnya 943 perempuan pada 2011 dibunuh demi kehormatan keluarga.
www.merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar