Kram, kembung, tidur terganggu dan perubahan suasana hati menjelang
menstruasi mungkin membuat aktivitas Anda terganggu. Melakukan hubungan
seksual dengan pasangan pada masa Premenstrual Syndrome (PMS) dapat
meringankan gejalanya.
Keinginan terbesar wanita untuk berhubungan seks biasanya pada hari sebelum dan seteleh ovulasi. Ovulasi terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama haid terakhir Anda, sehingga biasanya gejala PMS muncul beberapa hari sebelum periode menstruasi Anda selanjutnya.
"Libido Anda akan mencapai tingkat tertinggi selama masa subur dan selama ovulasi. Lalu libido akan turun mencapai titik terendah selama periode menstruasi" kata Jennie Campbell Leslie, MD, seorang ahli kandungan di Oregon Health dan Science University di Portland.
Banyak wanita tidak tertarik melakukan hubungan seks di masa-masa PMS, karena kondisi badan yang tidak mendukung seperti kembung, sakit kepala, nyeri payudara, dan kram perut. Selain itu, PMS menyebabkan gejala emosional seperti mudah tersinggung, depresi, dan stres.
Tapi seks sebenarnya dapat menjadi cara yang baik bagi wanita untuk mengurangi beberapa gejala PMS, seperti kecemasan dan ketegangan. Penelitian telah menunjukkan bahwa respon tubuh terhadap stres biasanya menurun saat wanita sedang terangsang.
"Manfaatnya mungkin dengan menjadi aktif secara seksual, wanita akan merasa lebih nyaman dan membuat perasaan serta tubuhnya lebih rileks menghadapi gejala PMS," kata Leslie, seperti dilansir dari everydayhealth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar