1. Kacang
Kacang merupakan sumber protein nabati yang terbaik dan mengandung kadar serat yang cukup baik. Peneliti di Colorado State University telah menemukan kemampuan antikanker yang terkandung dalam kacang. Kacang yang berwarna putih kemerahan memiliki efek anti kanker yang lebih besar dibandingkan yang berwarna kebiruan. Kacang yang lebih berwarna memiliki efek lebih ringan.
Kacang merupakan sumber protein nabati yang terbaik dan mengandung kadar serat yang cukup baik. Peneliti di Colorado State University telah menemukan kemampuan antikanker yang terkandung dalam kacang. Kacang yang berwarna putih kemerahan memiliki efek anti kanker yang lebih besar dibandingkan yang berwarna kebiruan. Kacang yang lebih berwarna memiliki efek lebih ringan.
Dalam sebuah penelitian lain, peneliti
memantau kebiasaan makan 490.000 orang lebih dan membandingkannya
dengan risiko kanker mulut, tenggorokan dan laring. Hasilnya, makanan
yang sangat ampuh melindungi terhadap kanker adalah kacang-kacangan,
wortel, dan tomat.
2. Brokoli dan sayuran sejenisnya
Brokoli dan sayuran sejenisnya seperti kol, kembang kol, kubis, dan kangkung mengandung senyawa yang ampuh melawan kanker. Senyawa tersebut adalah indole-3-karbinol (I3C) dan diindolylmethane (DIM). I3C dan DIM meningkatkan metabolisme estrogen agar menjadi lebih aman. Hormon estrogen diketahui dapat memicu kanker.
Brokoli dan sayuran sejenisnya seperti kol, kembang kol, kubis, dan kangkung mengandung senyawa yang ampuh melawan kanker. Senyawa tersebut adalah indole-3-karbinol (I3C) dan diindolylmethane (DIM). I3C dan DIM meningkatkan metabolisme estrogen agar menjadi lebih aman. Hormon estrogen diketahui dapat memicu kanker.
Tunas brokoli juga merupakan sumber sulforaphane, fitokimia yang telah terbukti dapat meningkatkan produksi enzim pelawan kanker. Dua senyawa lain pelawan kanker adalah lutein dan zeaxanthin yang juga ditemukan pada sayuran. Lutein terbukti dapat melawan kanker prostat dan kanker usus besar.
3. Wortel
Wortel merupakan sumber beta-karoten, antioksidan kuat yang terbukti dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat, mulut, tenggorokan, usus besar, lambung, dan kandung kemih. Sebuah penelitian mengenai urologi menemukan bahwa konsumsi wortel dan sayuran berkaitan dengan penurunan risiko kanker kandung kemih.
Wortel merupakan sumber beta-karoten, antioksidan kuat yang terbukti dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat, mulut, tenggorokan, usus besar, lambung, dan kandung kemih. Sebuah penelitian mengenai urologi menemukan bahwa konsumsi wortel dan sayuran berkaitan dengan penurunan risiko kanker kandung kemih.
Sebuah penelitian yang dilakukan National Cancer Institute juga
menegaskan wortel membantu mengurangi risiko kanker mulut dan
tenggorokan. Selain beta-karoten, wortel juga memiliki zat anti kanker
yang disebut falcarinol. Beberapa penelitian menemukan bahwa
beta-karoten meningkatkan risiko kanker paru-paru, namun penelitian ini
menggunakan suplemen beta-karoten dan risiko tertinggi dijumpai pada
perokok.
4. Cabai Merah
Cabai merah mengandung capsaicin, zat yang memiliki kemampuan memerangi kanker di beberapa bagian tubuh. Dalam sebuah penelitian laboratorium tahun 2007, capsaicin terbukti memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat dan mendorong sel kanker melakukan bunuh diri.
Cabai merah mengandung capsaicin, zat yang memiliki kemampuan memerangi kanker di beberapa bagian tubuh. Dalam sebuah penelitian laboratorium tahun 2007, capsaicin terbukti memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat dan mendorong sel kanker melakukan bunuh diri.
Kanker paru-paru umum dijumpai pada pria.
Peneliti di Marshall University di West Virginia baru-baru ini menemukan
bahwa capsaicin berguna dalam terapi sel kanker paru-paru. Capsaicin juga berperan penting untuk memerangi kanker perut.
5. Bawang putih
Bawang putih mengandung senyawa allium yang dapat meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang dirancang untuk melawan kanker. Senyawa, ini disebut sultides dialyl dan mampu menghalangi karsinogen masuk ke dalam sel, sekaligus memperlambat perkembangan tumor. Orang yang rutin makan bawang putih mentah ataupun dimasak akan menurunkan setengah risiko kanker perut dan dua pertiga risiko kanker kolorektal, demikian menurut penelitian yang dimuat American Journal of Clinical Nutrition.
Bawang putih mengandung senyawa allium yang dapat meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang dirancang untuk melawan kanker. Senyawa, ini disebut sultides dialyl dan mampu menghalangi karsinogen masuk ke dalam sel, sekaligus memperlambat perkembangan tumor. Orang yang rutin makan bawang putih mentah ataupun dimasak akan menurunkan setengah risiko kanker perut dan dua pertiga risiko kanker kolorektal, demikian menurut penelitian yang dimuat American Journal of Clinical Nutrition.
Dalam sebuah penelitian dari Cina, peneliti menemukan bukti bahwa senyawa berasal dari bawang putih yang disebut S-allylcysteine
memiliki efek antikanker terhadap sel kanker prostat di laboratorium.
Bawang putih merupakan ramuan serbaguna yang dapat mudah ditambahkan
dalam makanan.
6. Jamur
Ada berbagai jamur yang berbeda dengan kandungan kimia yang berbeda pula. Jamur shiitake, reishi, Coriolus versicolor, dan maitake diketahui memiliki sifat melawan kanker. Kemampuan antikanker ini diduga akibat kandungan polisakarida yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga kuat melawan kanker.
Ada berbagai jamur yang berbeda dengan kandungan kimia yang berbeda pula. Jamur shiitake, reishi, Coriolus versicolor, dan maitake diketahui memiliki sifat melawan kanker. Kemampuan antikanker ini diduga akibat kandungan polisakarida yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga kuat melawan kanker.
Jamur juga
mengandung protein atau molekul gula yang disebut lektin. Lektin
terbukti memiliki kemampuan mencegah sel kanker berkembang biak. Senyawa
lain dalam jamur adalah ergosterol peroksida yang dapat menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker prostat, menurut sebuah penelitian yang
dimuat dalam jurnal Chemico Biological Interactions.
Dalam
sebuah penelitian di Korea, para ilmuwan menemukan bahwa jamur
yamabushitake berpotensi melawan leukemia pada manusia. Penggunaan
ekstrak shiitake pada pasien kanker juga menunjukkan hasil yang
menjanjikan. Para peneliti menemukan bahwa pasien kanker pencernaan atau
kanker payudara yang meminum ekstrak jamur bersama dengan kemoterapi
mengalami peningkatan kualitas hidup dan fungsi kekebalan tubuh.
7. Raspberi
Raspberi merupakan sumber antioksidan dan fitonutrien yang disebut anthocyanin yang dapat melindungi tubuh dari kanker. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Research, tikus yang diberikan makanan yang mengandung 5% – 10% beri hitam mengalami penurunan jumlah tumor kerongkongan sebesar 43% – 62%.
Raspberi merupakan sumber antioksidan dan fitonutrien yang disebut anthocyanin yang dapat melindungi tubuh dari kanker. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Research, tikus yang diberikan makanan yang mengandung 5% – 10% beri hitam mengalami penurunan jumlah tumor kerongkongan sebesar 43% – 62%.
Dalam
penelitian selanjutnya, ekstrak raspberi hitam menghambat pertumbuhan
sel kanker usus besar dan kanker esofagus pada tikus. Dalam penelitian
yang dilakukan Ohio State University, bubuk raspberi hitam diberikan
kepada pasien yang menderita kanker kolorektal. Para peneliti menemukan
bukti bahwa raspberi hitam berdampak positif pada pengurangan kanker
kolorektal.
8. Anggur
Resveratrol adalah antioksidan yang biasanya terkandung dalam buah anggur dan anggur merah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS menemukan bahwa resveratrol memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat.
Resveratrol adalah antioksidan yang biasanya terkandung dalam buah anggur dan anggur merah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS menemukan bahwa resveratrol memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat.
Sebuah
penelitian dari Italia menegaskan bukti bahwa resveratrol dan sifat
anti radangnya bisa membantu memerangi kanker yang mematikan. Peneliti
di Jepang juga telah menemukan bahwa resveratrol membuat sel kanker
kolon melakukan bunuh diri.
9. Tomat
Antioksidan dan fitonutrien yang disebit likopen banyak terkonsentrasi pada tomat yang dimasak atau diolah. Sebuah penelitian besar yang melibatkan hampir 48.000 orang pria menemukan bahwa pria yang mengkonsumsi tomat dan produk tomat memiliki risiko 35% lebih rendah terkena kanker prostat dan 53% lebih rendah terkena kanker prostat agresif.
Antioksidan dan fitonutrien yang disebit likopen banyak terkonsentrasi pada tomat yang dimasak atau diolah. Sebuah penelitian besar yang melibatkan hampir 48.000 orang pria menemukan bahwa pria yang mengkonsumsi tomat dan produk tomat memiliki risiko 35% lebih rendah terkena kanker prostat dan 53% lebih rendah terkena kanker prostat agresif.
Para peneliti menegaskan bahwa konsumsi produk tomat
sering dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat. Selain itu,
beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi tomat dan likopen
berhubungan dengan penurunan risiko kanker paru-paru.
10. Kunyit
Kunyit sudah dianggap sebagai makanan antikanker karena memiliki berbagai sifat anti kanker yang penting. Dalam jurnal Frontiers of Bioscience, peneliti menemukan bahwa kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, memiliki berbagai sifat anti kanker.
Kunyit sudah dianggap sebagai makanan antikanker karena memiliki berbagai sifat anti kanker yang penting. Dalam jurnal Frontiers of Bioscience, peneliti menemukan bahwa kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, memiliki berbagai sifat anti kanker.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kurkumin sangat kuat melawan kanker usus besar. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrition and Cancer
menunjukkan bahwa kurkumin yang digunakan bersama dengan kemoterapi
merupakan strategi yang efektif untuk mengobati kanker pencernaan.
baca juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar