Kulit adalah bagian tubuh yang sensitif. Sentuhan pada kulit dapat
mempengaruhi emosi dan kondisi tubuh. Penelitian menemukan bahwa sedikit
sentuhan saja dari orang asing atau tak dikenal dapat membuat suhu
tubuh wanita naik, terutama jika yang menyentuh adalah pria.
Para ilmuwan dari University of St Andrews ini juga menemukan bahwa suhu wajah wanita mengalami kenaikan lebih tinggi saat berinteraksi dengan pria dibandingkan saat berinteraksi dengan wanita.
Peneliti merekrut 16 orang wanita heteroseksual berusia 19 - 24 tahun. Para peneliti secara diam-diam memantau suhu tubuh peserta menggunakan thermal imaging pada wajah sambil berpura-pura menilai rona kulit. Pemantauan dilakukan di 4 area tubuh yang berbeda.
Temuan menunjukkan sentuhan pada wanita menghasilkan perubahan suhu rata-rata sekitar 0,1° C. Kenaikan suhu yang terjadi akan lebih tinggi jika area yang lebih bersifat pribadi disentuh, misalnya pada wajah dan dada. Efek kenaikan ini lebih mencolok jika yang menyentuh adalah pria.
"Kami menemukan bahwa sentuhan dapat meningkatkan suhu wajah, bahkan ketika terjadi secara tidak sengaja seperti yang diamati di laboratorium," kata peneliti, Amanda Hahn, dari University of St Andrews di Skotlandia seperti dilansir Medical Daily, Kamis (31/5/2012).
Dalam laporan yang dimuat jurnal Royal Society Biology Letters, temuan ini mengkonfirmasi penelitian sebelumnya yang menegaskan bahwa terjadinya peningkatan suhu pada wajah dan tubuh berkaitan dengan peningkatan gairah seksual. Contohnya, kulit pria akan naik suhunya ketika terangsang secara seksual.
Tak hanya gairah, ketakutan dan stres juga diketahui dapat menaikkan suhu wajah. Stres bisa disebabkan karena berbohong atau melakukan tugas yang sulit. Kenaikan suhu yang diakibatkan stres ini terjadi pada dahi dan di sekitar mata.
Penelitian terdahulu menemukan bahwa wajah yang kemerahan terbukti membuat orang terlihat lebih menarik. Ketika wajah tidak menunjukkan perubahan warna, perubahan suhu wajah masih dapat dideteksi orang lain melalui sentuhan. Kenaikan suhu tubuh bisa berfungsi sebagai sinyal bagi diri sendiri untuk mengubah perilaku atau bisa juga menjadi isyarat kepada orang lain.
"Sayangnya kami tidak mengetahui apakah perubahan suhu ini dapat dideteksi oleh orang lain atau tidak. Jika perubahan tersebut terdeteksi, maka ini bisa bertindak sebagai isyarat-isyarat sosial," kata Hahn.
Para ilmuwan dari University of St Andrews ini juga menemukan bahwa suhu wajah wanita mengalami kenaikan lebih tinggi saat berinteraksi dengan pria dibandingkan saat berinteraksi dengan wanita.
Peneliti merekrut 16 orang wanita heteroseksual berusia 19 - 24 tahun. Para peneliti secara diam-diam memantau suhu tubuh peserta menggunakan thermal imaging pada wajah sambil berpura-pura menilai rona kulit. Pemantauan dilakukan di 4 area tubuh yang berbeda.
Temuan menunjukkan sentuhan pada wanita menghasilkan perubahan suhu rata-rata sekitar 0,1° C. Kenaikan suhu yang terjadi akan lebih tinggi jika area yang lebih bersifat pribadi disentuh, misalnya pada wajah dan dada. Efek kenaikan ini lebih mencolok jika yang menyentuh adalah pria.
"Kami menemukan bahwa sentuhan dapat meningkatkan suhu wajah, bahkan ketika terjadi secara tidak sengaja seperti yang diamati di laboratorium," kata peneliti, Amanda Hahn, dari University of St Andrews di Skotlandia seperti dilansir Medical Daily, Kamis (31/5/2012).
Dalam laporan yang dimuat jurnal Royal Society Biology Letters, temuan ini mengkonfirmasi penelitian sebelumnya yang menegaskan bahwa terjadinya peningkatan suhu pada wajah dan tubuh berkaitan dengan peningkatan gairah seksual. Contohnya, kulit pria akan naik suhunya ketika terangsang secara seksual.
Tak hanya gairah, ketakutan dan stres juga diketahui dapat menaikkan suhu wajah. Stres bisa disebabkan karena berbohong atau melakukan tugas yang sulit. Kenaikan suhu yang diakibatkan stres ini terjadi pada dahi dan di sekitar mata.
Penelitian terdahulu menemukan bahwa wajah yang kemerahan terbukti membuat orang terlihat lebih menarik. Ketika wajah tidak menunjukkan perubahan warna, perubahan suhu wajah masih dapat dideteksi orang lain melalui sentuhan. Kenaikan suhu tubuh bisa berfungsi sebagai sinyal bagi diri sendiri untuk mengubah perilaku atau bisa juga menjadi isyarat kepada orang lain.
"Sayangnya kami tidak mengetahui apakah perubahan suhu ini dapat dideteksi oleh orang lain atau tidak. Jika perubahan tersebut terdeteksi, maka ini bisa bertindak sebagai isyarat-isyarat sosial," kata Hahn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar