Laki-laki yang merokok susah punya anak karena 2 hal, yakni rentan
impotensi dan spermanya cenderung tidak subur. Kalaupun bisa menghamili
pasangannya, kerusakan gen pada sperma bisa menyebabkan keturunannya
gampang kena penyakit.
Selama ini, kerusakan sperma pada laki-laki yang merokok lebih dikaitkan peluang menghamili pasangan. Berbagai jenis racun dalam rokok mempengaruhi jumlah sel sperma yang dihasilan serta kualitasnya, sehingga diyakini lebih susah punya anak.
Kesulitan punya anak pada laki-laki perokok juga sering dikaitkan dengan kemampuan ereksi. Sebagaimana sudah tertera dalam bungkus rokok, rokok dapan menyebabkan impotensi karena racun rokok bisa mempengaruhi elastisitas dinding pembuluh darah yang mengarah ke organ intim para lelaki.
Namun penelitian terbaru menunjukkan, dampak racun rokok terhadap sistem reproduksi laki-laki tidak hanya berhenti sampai pada kesulitan punya anak. Ketika berhasil punya anak pun, dampak buruk aracun rokok akan diwariskan pada keturunannya.
Menurut penelitian yang dilakukan di University of Bradford ini, sperma yang dihasilkan oleh laki-laki perokok memiliki cacat genetik. Cacat tersebut membuat keturunannya rentan mengalami penyakit kanker terutama kanker darah atau leukemia.
Karena sperma subur membutuhkan waktu 3 bulan untuk benar-benar matang, maka riwayat merokok selama masa tersebut bisa membuat sperma mengalami cacat genetik. Dengan kata lain, jika ingin punya anak sehat maka 3 bulan sebelum berhubungan seks laki-laki tidak boleh merokok.
"Ayah yang merokok sebelum berhubungan seks bisa mewariskan cacat genetik pada anaknya. Cacat itu bisa meningkatkan risiko kanker di kemudian hari," kata Dr Diana Anderson yang memimpin penelitian ini, seperti dikutip dari Dailymail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar