Ada beberapa kesalahan yang seringkali
dilakukan wanita setelah ia menikah. Walau kesalahan tersebut tidak
mengakibatkan konflik dengan suami atau mertua, namun bisa merugikan
diri sendiri di kemudian hari. Seperti yang dikutip dari ezineartivle,
berikut tiga kesalahan terbesar wanita setelah mengucap 'i do'.
1. Mengubah Diri Demi Suami, Mertua dan Ipar
Ketika seorang wanita memasuki kehidupan pernikahan, awalnya ia begitu bersemangat untuk menyenangkan suami, mertua atau suadara iparnya. Misalnya, ketika suami meminta Anda mengenakan rok setiap saat dan memanjangkan rambut, padahal Anda lebih nyaman dengan gaya tomboy atau, mertua yang mendikte Anda cara membesarkan anak.
Semua hal tersebut pun Anda lakukan karena perasaan cinta yang menggebu dan demi mendapat predikat 'istri dan menantu baik'. Walau bertujuan baik, melakukan hal untuk orang lain kerap kali menghilangkan jati diri seseorang. Bukan mengajarkan untuk berprasangka buruk, namun Anda perlu membedakan kewajiban yang harus dilakukan demi suami dan mertua, serta hal yang bisa membuat Anda 'dikendalikan' orang lain.
2. Membuat Rekening Tabungan Bersama
Membuat rekening bersama tentu bisa membuat segala hal mengenai pembayaran rumah tangga menjadi lebih mudah. Namun bukan berarti Anda tidak memiliki rekening tabungan atas nama sendiri. Buatlah komitmen mengenai tabungan bersama, dan tetap memiliki tabungan sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan pribadi Anda. Lagipula, memiliki tabungan sendiri menjadikan Anda tak bergantung pada suami ketika ingin membeli sepatu baru di Charles and Keith atau blazer lucu di Zara. Sebaiknya, hindari menyerahkan nasib finansial Anda pada orang lain.
3. Ketergantungan Pada Suami
Meyerahkan semua tanggung jawab rumah tangga ke suami bisa berakibat buruk di kemudian hari. Secara tidak sadar Anda bisa melupakan cara hidup mandiri dan tidak punya kemauan untuk menjadi pribadi yang lebih 'maju'. Misalnya, suami yang sudah memiliki pendapatan lebih dari cukup, menjadikan Anda 'malas' berkarier dan tergantung secara finansial. Mungkin hal itu terdengar biasa, namun ketergantungan pada suami bisa membahayakan ketika masa sulit datang, misalnya suami di PHK, meninggal, atau bercerai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar