Bukan rahasia lagi kalau anak-anak suka pilih-pilih makanan. Sayuran
yang notabene merupakan makanan menyehatkan adalah salah satu yang
paling sering dihindari. Untuk membuat anak-anak mau membiasakan diri
makan makanan sehat, ada satu cara jitu. Ajak dia memasak.
Peneliti menyarankan, terlibat dalam kegiatan mempersiapkan makan dapat membantu anak membuat keputusan sehat dalam memilih makanan. Penelitian yang dilakukan Real Kids Alberta menyurvei 151 sekolah di seluruh Alberta, Kanada untuk memeriksa pengalaman anak-anak berkaitan dengan kegiatan memasak dan memakan makanan.
Dari seluruh anak-anak yang disurvei, hampir sepertiga di antaranya mengaku membantu menyiapkan makanan setidaknya sekali sehari. Sepertiga lainnya mengatakan ikut menyiapkan makanan 1 - 3 kali seminggu. Seperempat anak-anak yang disurvei mengaku membantu sekali sebulan dan 12,4 persen lainnya enggan ikut membantu menyiapkan makanan sama sekali.
Anak-anak biasanya lebih memilih makan buah dibanding sayuran karena rasanya lebih manis. Tetapi anak-anak yang ikut memasak makanan ternyata cenderung menyukai buah maupun sayuran. Dari hasil penyelidikan secara umum, jumlah anak yang memilih sayuran ketimbang buah 10 persen lebih banyak pada anak-anak yang membantu memasak di dapur daripada anak-anak yang tidak membantu sama sekali.
"Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang membantu di dapur lebih percaya diri tentang pentingnya membuat keputusan makanan sehat. Kami percaya bahwa membuat anak terlibat dalam proses persiapan makanan adalah strategi yang efektif agar membuat mereka menyukai makanan sehat," kata peneliti, Yen Li Chu dari Sekolah Kesehatan Masyarakat University of Alberta seperti dilansir Medical Daily, Jumat (29/6/2012).
Paulus Veugelers, kepala Canada Research Chair in Population Health di University of Alberta menegaskan bahwa penting untuk membiasakan anak memakan makanan sehat untuk memperkuat tulang dan mendukung perkembangan otot. Selain itu, kegiatan memasak juga bisa sebagai pembelajaran dan meningkatkan kepercayaan diri.
Survei yang dimuat jurnal Public Health Nutrition ini hanya dilakukan terhadap anak-anak kelas 5 SD, namun pesan yang ingin disampaikan sama pentingnya untuk anak yang lebih tua, remaja, ataupun orang dewasa muda. Orang yang memperhatikan persiapan makanan dengan baik cenderung memiliki kebiasaan makan yang sehat.
Peneliti menyarankan, terlibat dalam kegiatan mempersiapkan makan dapat membantu anak membuat keputusan sehat dalam memilih makanan. Penelitian yang dilakukan Real Kids Alberta menyurvei 151 sekolah di seluruh Alberta, Kanada untuk memeriksa pengalaman anak-anak berkaitan dengan kegiatan memasak dan memakan makanan.
Dari seluruh anak-anak yang disurvei, hampir sepertiga di antaranya mengaku membantu menyiapkan makanan setidaknya sekali sehari. Sepertiga lainnya mengatakan ikut menyiapkan makanan 1 - 3 kali seminggu. Seperempat anak-anak yang disurvei mengaku membantu sekali sebulan dan 12,4 persen lainnya enggan ikut membantu menyiapkan makanan sama sekali.
Anak-anak biasanya lebih memilih makan buah dibanding sayuran karena rasanya lebih manis. Tetapi anak-anak yang ikut memasak makanan ternyata cenderung menyukai buah maupun sayuran. Dari hasil penyelidikan secara umum, jumlah anak yang memilih sayuran ketimbang buah 10 persen lebih banyak pada anak-anak yang membantu memasak di dapur daripada anak-anak yang tidak membantu sama sekali.
"Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang membantu di dapur lebih percaya diri tentang pentingnya membuat keputusan makanan sehat. Kami percaya bahwa membuat anak terlibat dalam proses persiapan makanan adalah strategi yang efektif agar membuat mereka menyukai makanan sehat," kata peneliti, Yen Li Chu dari Sekolah Kesehatan Masyarakat University of Alberta seperti dilansir Medical Daily, Jumat (29/6/2012).
Paulus Veugelers, kepala Canada Research Chair in Population Health di University of Alberta menegaskan bahwa penting untuk membiasakan anak memakan makanan sehat untuk memperkuat tulang dan mendukung perkembangan otot. Selain itu, kegiatan memasak juga bisa sebagai pembelajaran dan meningkatkan kepercayaan diri.
Survei yang dimuat jurnal Public Health Nutrition ini hanya dilakukan terhadap anak-anak kelas 5 SD, namun pesan yang ingin disampaikan sama pentingnya untuk anak yang lebih tua, remaja, ataupun orang dewasa muda. Orang yang memperhatikan persiapan makanan dengan baik cenderung memiliki kebiasaan makan yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar