Di
perkotaan, pernikahan di usia muda sudah jarang ditemukan. Namun di
daerah pinggiran atau pedesaan, wanita menikah di usia sangat muda masih
jamak terjadi. Peneliti menemukan, pernikahan di usia muda berefek
negatif pada kesehatan mental wanita di masa depan.
Artikel dalam jurnal Pediatrics
menyebut, wanita yang menikah di bawah usia 18 tahun lebih mungkin
mengalami masalah kesehatan mental, termasuk gangguan depresi, kecemasan
dan bipolar. Mereka juga lebih cenderung mengalami ketergantungan pada
alkohol, obat-obatan dan nikotin.
Dr Yann Le Strat, penulis utama
studi tersebut, mengatakan pernikahan merupakan beban besar di usia yang
tergolong kanak-kanak. “Menikah di usia muda, potensi gangguan mental
meningkat 41 persen. Pernikahan di usia kanak-kanak menimbulkan trauma
psikologis besar,” katanya kepada The Huffington Post.
Untuk
mencapai kesimpulan tersebut, peneliti mengandalkan wawancara lebih
dari 18.000 wanita dalam Survei Epidemiologi Nasional Alkohol. Mereka
menemukan, perkawinan usia anak dikaitkan dengan penduduk asli, tingkat
pendidikan dan pendapatan rendah dan tinggal di daerah pedesaan.
Namun
studi ini tidak menyelidiki mengapa perkawinan anak memengaruhi
kesehatan mental anak. “Pendapat saya, menikah sesuatu yang indah bagi
orang dewasa, dan ini merupakan pilihan penting,” katanya.
“Tapi
pernikahan di usia masih kanak atau remaja–bahkan di negara maju seperti
AS– berhubungan dengan tekanan keluarga dan pemaksaan seksual oleh
suami sama seperti yang terjadi di negara berkembang.”
Pengantin wanita yang masih belia sangat rentan dan membutuhkan lebih banyak perhatian dan perawatan mental.
Penulis
penelitian mengakui, adanya keterbatasan ‘konteks sosial’ dalam
perkawinan anak yang tidak memperhitungkan faktor seperti pilihan
sendiri, hamil di luar nikah, keagamaan atau tekanan keluarga.
Perlu
studi lebih lanjut untuk mengetahui faktor apa yang berkorelasi
terhadap gangguan mental pada pernikahan di usia dini. “Diperlukan studi
lanjutan yang menganalisis wanita selama bertahun-tahun sejak remaja
untuk mengetahui seputar hubungan mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar