Penjara San Pedro merupakan penjara terbesar di La Paz, Bolivia, yang terkenal dengan masyarakat di dalamnya. Jika dilihat sepintas, penjara ini lebih mirip kampung daripada bui pada umumnya. Para narapidana di San Pedro memiliki pekerjaan, membayar atau menyewa akomodasi, dan sering tinggal bersama keluarga mereka di tahanan tersebut. Terlebih, polisi jarang masuk ke dalam penjara dan hanya mengendalikannya dari luar.
Penjara ini telah menjadi rumah bagi sekitar 1.500 narapidana (tidak termasuk perempuan dan anak-anak yang hidup bersama ayah atau ibu mereka di tahanan), serta beberapa tamu yang tinggal di hotel penjara, sebagaimana dilansir Oddtycentral.co.uk.
Keunikan penjara San Pedro sempat diceritakan dalam buku Marching Powder karya Rusty Young. Buku yang diterbitkan pada tahun 2003 ini menggambarkan pengalaman dari seorang narapidana Inggris, Thomas McFadden, yang terkenal karena menawarkan wisata penjara bagi para turis.
photo by: Oddtycentral.co.uk
Para istri dan anak-anak dari para tahanan diperbolehkan tinggal di
penjara. Tetapi, mereka tak boleh keluar-masuk sesuka hati mereka. Hal
ini dikarenakan tanpa penghasilan dari suami mereka, para istri tidak
mampu untuk hidup sendiri di kota. Oleh karenanya, banyak tahanan yang
akhirnya memindahkan keluarga mereka ke penjara. Kini, terdapat sekitar
200 anak yang dirawat di dua pembibitan penjara atau dididik di
sekolah-sekolah terdekat. Mereka menghabiskan sisa waktu mereka untuk
bermain di dalam penjara.
photo by: Oddtycentral.co.uk
Di dalam penjara San Pedro, para narapidana pun diberi keleluasaan
untuk mengembangkan hukum dan aturan mereka sendiri. Namun, hanya ada
sedikit toleransi bagi mereka telah melakukan kejahatan terhadap
perempuan atau anak-anak. Meskipun terlihat aman untuk ditinggali,
banyak tahanan yang tewas di penjara akibat kekerasan. Mereka yang masih
bertahan bahkan harus membayar untuk layanan dari rumah sakit penjara (merdeka.com).
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK
LAINNYA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar