Maksud hati ingin memetakan kawasan pedesaan di Thailand, mobil Google Street yang nyentrik justru memicu keributan di antara warga desa Sa-Eab, Provinsi Phrae, Thailand.
Seperti diketahui Google Street dkenal sebagai layanan peta yang akurat. Salah satu keunggulannya, karena fitur ini dipetakan secara detil melalui mobil khusus yang dipasangkan semacam kamera di atasnya.
Nah, saat melintas di desa Sa-EAB, 20 warga desa ini langsung memblokir jalan mobil Google tersebut. Bahkan, sampai meminta supir mobil Google untuk turun.
Aksi ini dilakukan warga karena mereka takut mobil dengan kamera tersebut merupakan bagian proyek bendungan yang tak mereka inginkan. Warga tak mengetahui bahwa mobil tersebut adalah kendaraan untuk memetakan.
Seperti dikutip detikINET dari The Guardian, Kamis (15/8/2013), bahkan si supir diminta bersumpah di depan patung Budha, bahwa dirinya bukan bagian dari proyek yang kontroversial.
Beruntung, kesalahpahaman ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan, salah satu juru bicara warga meminta maaf secara terbuka terhadap Google dan supir mobil tersebut.
"Kami meminta maaf kepada petugas, Google, serta rakyat Thailand dan warga dunia," tulis perwakilan warga.
Mereka menjelaskan bahwa mereka sangat khawatir proyek bendungan tersebut benar dikerjakan dengan petugas yang menyamar.
Thailand sendiri adalah negara ke-35 di dunia yang akan segera memlilih fitur Street View. Di Indonesia, layanan ini sudah mulai digarap.
Seperti diketahui Google Street dkenal sebagai layanan peta yang akurat. Salah satu keunggulannya, karena fitur ini dipetakan secara detil melalui mobil khusus yang dipasangkan semacam kamera di atasnya.
Nah, saat melintas di desa Sa-EAB, 20 warga desa ini langsung memblokir jalan mobil Google tersebut. Bahkan, sampai meminta supir mobil Google untuk turun.
Aksi ini dilakukan warga karena mereka takut mobil dengan kamera tersebut merupakan bagian proyek bendungan yang tak mereka inginkan. Warga tak mengetahui bahwa mobil tersebut adalah kendaraan untuk memetakan.
Seperti dikutip detikINET dari The Guardian, Kamis (15/8/2013), bahkan si supir diminta bersumpah di depan patung Budha, bahwa dirinya bukan bagian dari proyek yang kontroversial.
Beruntung, kesalahpahaman ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan, salah satu juru bicara warga meminta maaf secara terbuka terhadap Google dan supir mobil tersebut.
"Kami meminta maaf kepada petugas, Google, serta rakyat Thailand dan warga dunia," tulis perwakilan warga.
Mereka menjelaskan bahwa mereka sangat khawatir proyek bendungan tersebut benar dikerjakan dengan petugas yang menyamar.
Thailand sendiri adalah negara ke-35 di dunia yang akan segera memlilih fitur Street View. Di Indonesia, layanan ini sudah mulai digarap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar