Ketidakmampuan pria dalam mempertahankan
ereksi atau yang lebih dikenal dengan disfungsi ereksi biasanya terjadi
pada usia di atas 55 tahun. Jika disfungsi ereksi terjadi pada pria yang
lebih muda, bisa jadi merupakan peringatan dini terhadap penyakit
serius.
Disfungsi ereksi atau yang sering juga disebut dengan impotensi dapat terjadi karena beberapa perubahan yang terjadi dalam tubuh akibat efek penuaan. Selain itu, pria paruh baya lebih mungkin memiliki risiko disfungsi ereksi jika mengidap penyakit seperti kolesterol atau tekanan darah tinggi, perubahan hormonal, dan pengerasan pembuluh darah.
"Pria yang di kala muda terbiasa mengambil obat semacam viagra juga dapat memiliki efek samping seksual yang mengakibatkan disfungsi ereksi di kemudian hari," kata Ridwan Shabsigh, MD, direktur divisi urologi di Maimonides Medical Center dan profesor urologi klinis di Columbia University, seperti dilansir Healthline, Kamis (18/10/2012).
Tetapi jika disfungsi ereksi telah terjadi pada pria di usia muda, hal ini mungkin menjadi pertanda penyakit tertentu. Biasanya masalah ereksi pada pria muda lebih sering disebabkan karena masalah psikologis dan penyakit kardiovaskuler dini.
Selain itu, jika pria telah mengidap disfungsi ereksi di usia muda, kemungkinan juga merupakan tanda penyakit diabetes. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan penyempitan pembuluh darah di penis.
Berdasarkan estimasi The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sekitar 35 sampai 50 persen pria yang mengidap diabetes mengalami disfungsi ereksi.
Sehingga ketika pria muda mengalami gangguan fungsi ereksi, segera dapatkan pemeriksaan kesehatan yang lebih umum untuk mengetahui adanya penyakit lain yang melatarbelakangi masalah ereksi. Penyakit yang telah diketahui sejak dini sebelum semakin parah akan memudahkan pengobatan.
Dapatkan terapi psikologi atau pengobatan untuk mengatasi disfungsi ereksi serta masalah psikologis, penyakit kardiovaskular atau jantung, dan diabetes yang ada dibaliknya.
Disfungsi ereksi atau yang sering juga disebut dengan impotensi dapat terjadi karena beberapa perubahan yang terjadi dalam tubuh akibat efek penuaan. Selain itu, pria paruh baya lebih mungkin memiliki risiko disfungsi ereksi jika mengidap penyakit seperti kolesterol atau tekanan darah tinggi, perubahan hormonal, dan pengerasan pembuluh darah.
"Pria yang di kala muda terbiasa mengambil obat semacam viagra juga dapat memiliki efek samping seksual yang mengakibatkan disfungsi ereksi di kemudian hari," kata Ridwan Shabsigh, MD, direktur divisi urologi di Maimonides Medical Center dan profesor urologi klinis di Columbia University, seperti dilansir Healthline, Kamis (18/10/2012).
Tetapi jika disfungsi ereksi telah terjadi pada pria di usia muda, hal ini mungkin menjadi pertanda penyakit tertentu. Biasanya masalah ereksi pada pria muda lebih sering disebabkan karena masalah psikologis dan penyakit kardiovaskuler dini.
Selain itu, jika pria telah mengidap disfungsi ereksi di usia muda, kemungkinan juga merupakan tanda penyakit diabetes. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan penyempitan pembuluh darah di penis.
Berdasarkan estimasi The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sekitar 35 sampai 50 persen pria yang mengidap diabetes mengalami disfungsi ereksi.
Sehingga ketika pria muda mengalami gangguan fungsi ereksi, segera dapatkan pemeriksaan kesehatan yang lebih umum untuk mengetahui adanya penyakit lain yang melatarbelakangi masalah ereksi. Penyakit yang telah diketahui sejak dini sebelum semakin parah akan memudahkan pengobatan.
Dapatkan terapi psikologi atau pengobatan untuk mengatasi disfungsi ereksi serta masalah psikologis, penyakit kardiovaskular atau jantung, dan diabetes yang ada dibaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar