Kopi menjadi salah satu pantangan bagi wanita hamil. Mereka takut kafein mempengaruhi perkembangan janin. Namun, kini calon ibu bisa sedikit tenang meminum kopi. Pasalnya, menurut sebuah studi, tidak ada kaitan antara kafein dan perilaku hiperaktif anak.
Dalam jurnal Pediatrics disebutkan bahwa kafein yang dikonsumsi sebelum kelahiran bayi tidak memiliki hubungan dengan masalah perilaku. Penelitian terbaru ini melibatkan 3,439 wanita hamil di Amsterdam, Belanda. Mereka diminta melengkapi kuesioner tentang gaya hidup dan faktor-faktor lain selama kehamilan. Ketika anak mereka berusia 5-6 tahun, ibu dan guru sang anak mengerjakan survei tentang masalah perilaku.
Hasilnya, sekitar 5% anak memang mengalami gangguan perilaku seperti hiperaktif dan sulit berkonsentrasi. Namun, risiko masalah perilaku pada anak dari ibu yang minum tiga cangkir kopi sehari tidak lebih besar dibanding yang tidak minum kopi sama sekali.
Sebelumnya ada penelitian terhadap binatang tentang kaitan kafein dan perilaku. Kesimpulannya, kafein dapat mempengaruhi perkembangan otak janin dan mengubah perilaku anak ketika sudah besar. Bagaimanapun juga, kaitan ini belum terbukti pada manusia.
Masih banyak yang harus dipelajari tentang hubungan kafein dan perkembangan anak dalam jangka panjang. "Studi ini hanya melihat hubungan menyeluruh antara laporan ibu tentang asupan kafein dan keterangan mengenai perilaku sang anak. Di luar masalah tingkah laku, belum tentu kafein aman," jelas Eva Loomans dari Tilburg University yang menjalankan penelitian ini.
National Health Service Inggris menyebutkan bahwa wanita tidak boleh mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari. Angka ini setara dengan 354 ml atau 2-3 gelas kopi, teh, soda, dan minuman berenergi. Asupan kafein yang tinggi dapat menyebabkan berat bayi baru lahir rendah. Terlalu banyak minum kopi saat hamil juga dapat menyebabkan keguguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar