Warga Kawasaki menemukan laba-laba bersama dengan ovisac dan mereka menggunakan pestisida. Laba-laba tersebut kemudian dikonfirmasi menjadi berpunggung merah, yang terdaftar sebagai spesies asing invasif oleh pemerintah.
Laba-laba berpunggung merah pertama kali ditemukan di Jepang yang muncul di pelabuhan Takaishi, Prefektur Osaka, pada tahun 1995, mungkin tiba bersama kapal kargo dari Australia.
Lembaga Nasional untuk Studi Lingkungan Hidup telah mengesahkan bahwa laba-laba itu telah ditemukan di 18 prefektur sejak saat itu, namun jumlah dalam kenyataan diperkirakan lebih besar.
"Laba-laba punggung merah cukup berbahaya," kata Masahiro Yoshida, seorang mantan peneliti senior Prefektur Osaka Institute of Public Health yang sekarang memimpin Laboratorium Osaka berbasis Penelitian Bio, The Japan Times.
Dia mengatakan racun laba-laba dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah mendadak dan dapat menyebabkan kematian bagi anak-anak muda atau orang tua dengan gangguan jantung.
Gigitan laba-laba punggung merah telah menyebabkan kematian di Australia. Yoshida menambahkan untuk mendesak pemerintah kota, khususnya di Tokyo, untuk berjaga-jaga "Setiap pemerintah daerah harus memiliki petugas yang bertanggung jawab atas pemusnahan laba-laba beracun. Mereka juga harus mendidik masyarakat tentang bahaya laba-laba punggung merah". Seperti banyaknya spesies laba-laba lainnya, laba-laba punggung merah betina tumbuh jauh lebih besar dari jantan dan dapat mencapai sekitar 1 cm.
Seorang wanita 86-tahun menderita gigitan laba-laba punggung merah di Fukuoka pada 3 September yang ada di sepatunya. Dia dibawa ke rumah sakit dan pulih setelah mengambil suntikan serum
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup laba-laba hitam yang memiliki bercak merah di tubuh mereka hanya betina yang berbisa, dan biasanya ditemukan dalam gelap, tempat lembab dan hangat, termasuk dalam selokan.
http://www.pulsk.com/293847/Labalaba-Punggung-Merah-Beracun-Ditemumkan-di-Kawasaki.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar