Pasangan menikah
pertama kali bertemu di internet lebih cenderung punya hubungan yang
langgeng ketimbang mereka yang bersua via media lain, demikian hasil
studi di Amerika Serikat, Senin (3/6).
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences itu disebutkan bahwa layanan kencan online bisa membuat hubungan dan pernikahan lebih dinamis. Survei itu juga menemukan bahwa sepertiga pernikahan di AS bermula dari kencan di dunia maya.
Studi itu melibatkan 19.131 pasangan yang menikah dalam periode 2005 hingga 2012.
"Kami menemukan bukti pergeseran yang dramatis dalam cara orang menemukan pasangan mereka sejak kedatangan internet," isi sebagian studi yang dipimpin oleh John Cacioppo dari Departemen Psikologi, University of Chicago, AS.
Kelompok yang mengaku pertama kali bertemu istri mereka di internet rata-rata berusia 30 sampai 49 tahun dan punya pendapatan yang lebih besar ketimbang mereka yang pertama kali bertemu pasangan di dunia nyata.
Dari mereka yang mengaku pertama kali bertemu pasangan di dunia nyata, 22 persen di antaranya bertemu di tempat kerja, 19 persen berkenalan lewat teman, 11 persen bertemu di sekolah, sembilan persen berjumpa di bar, tujuh persen bertemu karena bantuan keluarga, dan empat persen lagi di gereja.
Lalu, siapa yang paling bahagia?
Ketika para peneliti melihat berapa banyak pasangan yang akhirnya cerai di penghujung waktu riset, mereka menemukan bahwa 5,9 persen pasangan yang bertemu secara online akhirnya berpisah dan 7,67 persen dari kelompok yang bertemu offline.
Meski tipis, perbedaan itu menjadi signifikan setelah melibat variabel kontrol seperti usia pernikahan, seks, usia, pendidikan, etnis, penghasilan rumah tangga, agama, dan status pekerjaan.
Para peneliti menemukan bahwa di antara mereka yang masih menikah, kelompok yang bertemu via internet adalah yang paling puas - dengan skor 5,64 dibandingkan kelompok yang bertemu offline yang hanya punya skor 5,48.
Dari antara kelompok yang bertemu langsung, yang paling bahagia adalah mereka yang bertumbuh dewasa bersama atau yang sudah bertemu sejak di bangku sekolah dan gereja.
Tingkat kepuasan paling rendah dari mereka yang berjumpa karena peran keluarga, tempat kerja, bar atau klub malam, dan yang menjadi hasil kencan buta.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences itu disebutkan bahwa layanan kencan online bisa membuat hubungan dan pernikahan lebih dinamis. Survei itu juga menemukan bahwa sepertiga pernikahan di AS bermula dari kencan di dunia maya.
Studi itu melibatkan 19.131 pasangan yang menikah dalam periode 2005 hingga 2012.
"Kami menemukan bukti pergeseran yang dramatis dalam cara orang menemukan pasangan mereka sejak kedatangan internet," isi sebagian studi yang dipimpin oleh John Cacioppo dari Departemen Psikologi, University of Chicago, AS.
Kelompok yang mengaku pertama kali bertemu istri mereka di internet rata-rata berusia 30 sampai 49 tahun dan punya pendapatan yang lebih besar ketimbang mereka yang pertama kali bertemu pasangan di dunia nyata.
Dari mereka yang mengaku pertama kali bertemu pasangan di dunia nyata, 22 persen di antaranya bertemu di tempat kerja, 19 persen berkenalan lewat teman, 11 persen bertemu di sekolah, sembilan persen berjumpa di bar, tujuh persen bertemu karena bantuan keluarga, dan empat persen lagi di gereja.
Lalu, siapa yang paling bahagia?
Ketika para peneliti melihat berapa banyak pasangan yang akhirnya cerai di penghujung waktu riset, mereka menemukan bahwa 5,9 persen pasangan yang bertemu secara online akhirnya berpisah dan 7,67 persen dari kelompok yang bertemu offline.
Meski tipis, perbedaan itu menjadi signifikan setelah melibat variabel kontrol seperti usia pernikahan, seks, usia, pendidikan, etnis, penghasilan rumah tangga, agama, dan status pekerjaan.
Para peneliti menemukan bahwa di antara mereka yang masih menikah, kelompok yang bertemu via internet adalah yang paling puas - dengan skor 5,64 dibandingkan kelompok yang bertemu offline yang hanya punya skor 5,48.
Dari antara kelompok yang bertemu langsung, yang paling bahagia adalah mereka yang bertumbuh dewasa bersama atau yang sudah bertemu sejak di bangku sekolah dan gereja.
Tingkat kepuasan paling rendah dari mereka yang berjumpa karena peran keluarga, tempat kerja, bar atau klub malam, dan yang menjadi hasil kencan buta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar