PRESIDEN Iran Yang baru terpilih Hassan Rohani dilahirkan dalam sebuah keluarga
Syiah taat pada tanggal 13 November 1948 di kota Sorkheh di provinsi
Semnan.
Rohani memulai pendidikan Syiah-nya pada tahun 1960 di Semnan Seminary. Satu tahun kemudian, ia pindah ke kota suci Syiah Qom. Pada tahun 1969, ia kuliah di Universitas Teheran dan menerima gelar BA dalam hukum setelah tiga tahun menjalani perkuliahan. Rohani mendapatkan gelar MA dan PhD dalam hukum dari Glasgow Caledonian University.
Rohani terlibat dalam perjuangan melawan rezim Pahlevi sebagai seorang pemuda. Setelah kembalinya Khomeini ke Iran dari pengasingannya di Prancis pada tahun 1979, Rohani secara politik aktif di Eropa. Dia mengadakan sesi tanya-jawab dengan para mahasiswa di Inggris dan Prancis.
Rohani terpilih masuk parlemen menyusul pembentukan Republik Syiah Iran dan menjabat sebagai anggota parlemen selama lima kali berturut-turut sampai tahun 2000. Dia memegang posisi seperti wakil Juru bicara Majlis dan kepala Pertahanan dan komite Kebijakan Luar Negeri.
Selama perang Iraq 1980-1988, Rohani menjabat sebagai anggota Dewan Tinggi Pertahanan, komandan Iran Pertahanan Udara dan wakil komandan Angkatan Bersenjata.
Rohani saat ini merupakan Pemimpin Revolusi Syiah Ayatollah Seyyed Ali Khamenei di Dewan Keamanan Nasional Agung, dan anggota Dewan kemanfaatan dan Majelis Ahli. Ia juga Presiden Dewan Kebijaksanaan Pusat Penelitian Strategis.
Rohani fasih berbahasa Inggris, Arab dan Persia dan telah menulis hampir 100 buku dan artikel serta melakukan 700 proyek penelitian yang berbeda.(fq/islampos/prtv)
Rohani memulai pendidikan Syiah-nya pada tahun 1960 di Semnan Seminary. Satu tahun kemudian, ia pindah ke kota suci Syiah Qom. Pada tahun 1969, ia kuliah di Universitas Teheran dan menerima gelar BA dalam hukum setelah tiga tahun menjalani perkuliahan. Rohani mendapatkan gelar MA dan PhD dalam hukum dari Glasgow Caledonian University.
Rohani terlibat dalam perjuangan melawan rezim Pahlevi sebagai seorang pemuda. Setelah kembalinya Khomeini ke Iran dari pengasingannya di Prancis pada tahun 1979, Rohani secara politik aktif di Eropa. Dia mengadakan sesi tanya-jawab dengan para mahasiswa di Inggris dan Prancis.
Rohani terpilih masuk parlemen menyusul pembentukan Republik Syiah Iran dan menjabat sebagai anggota parlemen selama lima kali berturut-turut sampai tahun 2000. Dia memegang posisi seperti wakil Juru bicara Majlis dan kepala Pertahanan dan komite Kebijakan Luar Negeri.
Selama perang Iraq 1980-1988, Rohani menjabat sebagai anggota Dewan Tinggi Pertahanan, komandan Iran Pertahanan Udara dan wakil komandan Angkatan Bersenjata.
Rohani saat ini merupakan Pemimpin Revolusi Syiah Ayatollah Seyyed Ali Khamenei di Dewan Keamanan Nasional Agung, dan anggota Dewan kemanfaatan dan Majelis Ahli. Ia juga Presiden Dewan Kebijaksanaan Pusat Penelitian Strategis.
Rohani fasih berbahasa Inggris, Arab dan Persia dan telah menulis hampir 100 buku dan artikel serta melakukan 700 proyek penelitian yang berbeda.(fq/islampos/prtv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar