Google mengumumkan bahwa perusahaan raksasa itu ingin membantu menghapus pornografi pada anak. Google ingin mengambil langkah lebih jauh, yaitu memberantas pornografi pada anak dari Internet.
"Gambar-gambar porno yang tersebar di Internet itu membuat anak-anak rentan dan menjadi korban pelecehan seksual," tulis Jacquelline Fuller, direktur Google dalam blog-nya. "Penting bagi para komunitas, orang tua, guru, dan perusahaan untuk memberantas masalah ini."
Google berencana untuk membangun database gambar porno anak yang bisa dibagikan dengan perusahaan teknologi, aparat hukum, dan badan amal di seluruh dunia. Dengan database ini, mereka bisa bertukar informasi, berkolaborasi, dan menghapus gambar porno itu dari website.
Menurut situs The Telegraph, rencana Google ini dilatarbelakangi adanya tekanan dari politikus Inggris pada Google dan perusahaan mesin pencarian lainnya untuk meningkatkan filterisasi mereka. Perdana Menteri Inggris David Cameron meminta Google menggunakan kapabilitasnya yang luar biasa untuk melakukan upaya lebih dalam mengatasi penyebaran gambar porno.
Maka, untuk mengatasi penyebaran pornografi itu, Google menggunakan teknologi berupa penandaan gambar yang menunjukkan kekerasan seksual pada anak dengan kode identifikasi yang unik. Komputer bisa mengenali kode itu lalu menempatkan, memblokir, dan melaporkan seluruh gambar duplikatnya di website.
Google telah berupaya melawan pornografi pada anak sejak 2006, saat bekerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya dan bergabung dengan Koalisi Teknologi. Google juga dilaporkan telah mendonasikan US$ 5 juta (sekitar Rp 49,3 miliar) pada 15 Juni 2013 untuk memberantas pornografi pada anak. Uang itu dibagikan kepada beberapa organisasi non-profit yang fokus menangani masalah anak dan Internet.
"Gambar-gambar porno yang tersebar di Internet itu membuat anak-anak rentan dan menjadi korban pelecehan seksual," tulis Jacquelline Fuller, direktur Google dalam blog-nya. "Penting bagi para komunitas, orang tua, guru, dan perusahaan untuk memberantas masalah ini."
Google berencana untuk membangun database gambar porno anak yang bisa dibagikan dengan perusahaan teknologi, aparat hukum, dan badan amal di seluruh dunia. Dengan database ini, mereka bisa bertukar informasi, berkolaborasi, dan menghapus gambar porno itu dari website.
Menurut situs The Telegraph, rencana Google ini dilatarbelakangi adanya tekanan dari politikus Inggris pada Google dan perusahaan mesin pencarian lainnya untuk meningkatkan filterisasi mereka. Perdana Menteri Inggris David Cameron meminta Google menggunakan kapabilitasnya yang luar biasa untuk melakukan upaya lebih dalam mengatasi penyebaran gambar porno.
Maka, untuk mengatasi penyebaran pornografi itu, Google menggunakan teknologi berupa penandaan gambar yang menunjukkan kekerasan seksual pada anak dengan kode identifikasi yang unik. Komputer bisa mengenali kode itu lalu menempatkan, memblokir, dan melaporkan seluruh gambar duplikatnya di website.
Google telah berupaya melawan pornografi pada anak sejak 2006, saat bekerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya dan bergabung dengan Koalisi Teknologi. Google juga dilaporkan telah mendonasikan US$ 5 juta (sekitar Rp 49,3 miliar) pada 15 Juni 2013 untuk memberantas pornografi pada anak. Uang itu dibagikan kepada beberapa organisasi non-profit yang fokus menangani masalah anak dan Internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar